Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Warga Lodoyong Ubah Sampah Jadi Rupiah

Written By Unknown on Senin, 30 September 2013 | 11.22

Laporan Reporter Tribun Jogja, Jokow Widiyarso

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Perlahan namun pasti, warga sejumlah dusun di Sleman mulai sadar dengan pentingnya kampung hijau. Hal itu diwujudkan dengan kesadaran warga terhadap kebersihan dan keramahan lingkungan, khususnya soal sampah.

Kampung yang telah mempraktikkannya adalah Dusun Lodoyong, Tempel, Sleman. Sejak 2008, warga yang telah sadar akan kampung hijau itu mulai memilah dan mengumpulkan sampah, untuk kemudian dimanfaatkan menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis.

Kepala Dusun Lodoyong, M Misbach Al Hakim mengatakan, warganya memang baru saja merintis bagaimana mengelola sampah secara mandiri dan membuat sebuah bank sampah. Dari situ, lewat kelompok 'Lodoh yong Asri', mereka mulai merasakan jerih payahnya dalam memanfaatkan sampah.

"Warga kumpulkan sampah setiap hari di bank sampah. Lalu setiap minggu diambil dan sebulan sekali dikumpulkan dan dipilah-pilah. Sampah yang tidak memungkinkan untuk diolah, kami jual ke pengepul sampah. Tapi yang dapat diolah selanjutnya kami manfaatkan menjadi barang kerajinan," ujarnya, Minggu (29/9/2013).

Dari sampah yang ada, kelompok yang baru beranggotakan sekitar 10 warga itu lalu menyulap sampah menjadi berbagai macam benda kerajinan. Di antaranya adalah tas, kerai, vas bunga, tempat lampu, tas laptop, sarung bantal, dll.

"Mengenai harga, hasil kerajinan yang dapat diproduksi biasa dijual dari Rp 2 ribu hingga Rp 150 ribu. Yang termahal adalah tas kerja yang dibuat dari rajangan sampah dari bekas bungkus plastik yang diolah sedemikian rupa hingga menjadi tas cantik," paparnya.

Mengenai omzet yang dapat diraup, Misbach mengakui memang belum tinggi. Namun ke depan ia berharap akan selalu ada peningkatan. Pendapatan tertinggi yang pernah didapat mencapai Rp 1,5 juta juga dalam sekali pameran.

Bahkan pada pameran terakhir di Taman Kuliner yang hanya digelar selama tiga hari, pihaknya mampu meraih omzet Rp 40 ribu.

Meski cukup potensial, Misbach mengakui bahwa usaha kelompoknya masih terkendalan berbagai hal untuk berkembang. Selain minim sumber daya manusia, ia juga masih kesulitan dalam hal kreatiitas dan inovasi.

"Maka dari itu kami sangat berharap dapat bantuan dan bimbingan dari pemkab dalam hal pengemabangan usaha, khususnya untuk inovasi dan sumber daya manusia. Saat ini masih sedikit orang yang mau dan mampu berkreasi dengan sampah yang ada," jelasnya.

Saat ini, untuk sementara barang kerajinan yang dihasilkan kelompoknya masih dipasarkan dengan cara dari mulut ke mulut dan lewat pameran kerajinan tingkat kabupaten dan propinsi. Ke depan, jika kelompoknya berkembang, ia berharap akan mampu menjangkau pasar yang lebih besar.

Selain mengubah sampah menjadi berkah, warga Lodoyong juga berkomitmen terhadap kebersihan lingkungan. Hal itu dibuktikan dengan tetap menjaga dusun dari residu hasil pembuatan kerajinan yang dibuang di tempat khusus. Dengan begitu, seluruh sampah yang ada telah disalurkan dengan tepat.

Ketua Pengelolaan Sampah 'Lodoyong Asri', Suratinah menambahkan, pembentukan paguyuban yang sebagian besar beranggotakan ibu-ibu itu sengaja dilakukan untuk memanfaatkan sampah hingga menghasilkan rupiah.

"Masyarakat diajak untuk bersama-sama mengelola sampah karena wilayah dusun dekat dengan pasar. Sehingga sampah lebih sering menjadi masalah. Kita membuat warga sadar untuk mengelola sampah," kata Suratinah. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Tanam Kedelai di Bantul Bukan untuk Perbaiki Citra PDIP

Laporan Reporter Tribun Jogja, M Nur Huda

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDI Perjuangan, menegaskan, kegiatan penanaman kedelai untuk kedaulatan pangan nasional di Desa Tirtohargo, Kecamatan Kretek, Bantul, Minggu (29/9/2013), tidak bertujuan untuk memperbaiki citra partai.

Sebab, sebelumnya terjadi kasus skandal dana hibah Persiba telah melibatkan Ketua DPP PDIP Idham Samawi sebagai tersangka.

"Tidak ada hubungannya. Ini murni dari sikap kritis partai," ujar Sekjend DPP PDIP, Tjahjo Kumolo saat ditemui di rumah dinas Bupati Bantul usai mengikuti penanaman benih kedelai.

Tjahjo mengungkapkan, acara tersebut murni sikap partai yang sudah jenuh dengan kebijakan pemerintah bidang pangan yang tidak berpihak terhadap rakyat, terutama para petani.

Terkait hasil pemeriksaan Kejaksaan Tinggi (Kejati) DIY yang menetapkan Idham sebagai tersangka, Tjahyo Kumolo menandaskan semua kader akan mendapatkan bantuan hukum apabila kader tersebut membutuhkannya.

"DPP punya 60 pengacara yang dipimpin oleh bapak Trimedia untuk semua kader partai yang membutuhkan," kata Tjahyo.

Perlakuan terhadap Idham pun, lanjutnya, tidak ada yang diistimewakan. Semua proses kader yang menjadi tersangka akan sama, tidak ada langkah agresif partai kecuali menyediakan pengacara untuk memberikan bantuan hukum.

"Seluruh prosesnya sama. Tidak ada yang dibeda-bedakan," ujarnya.

Menurutnya, kasus yang membelit Idham, tidak akan merubah sikap partai terhadap pencalonannya sebagai Caleg. Karena PDIP hanya memberlakukan azas praduga tak bersalah terhadap Idham, bukan mengistimewakan meskipun Idham seorang Ketua DPP.

Ketika ditanya mengapa tidak memberikan pendampingan terhadap kader dari Gunungkidul yang juga tersandung masalah korupsi, Tjahyo menjawab karena mereka tidak meminta. Jika mereka meminta ke DPP, tentu DPP akan melakukan dukungan terhadap kader-kader tersebut.

Sementara itu, Idham Samawi masih enggan memberikan komentar tentang penetapan dirinya sebagai tersangka. Idham juga enggan memberikan keterangan terkait adanya lawan-lawan politik yang memanfaatkan situasi tersebut.

"Ndak, saya ndak mau berkomentar masalah itu," kata Idham. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Warga Gunungkidul Diminta Rekam Ulang E-KTP

Laporan Reporter Tribun Jogja, Hary Susmayanti

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Persoalan program kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) di Kabupaten Gunungkidul kembali muncul setelah sebelumnya perekaman data terkendala peralatan.

Sebanyak 4.507 dari total 517.000 lembar e-KTP warga Gunungkidul urung dicetak karena datanya tidak bisa dibaca oleh server milik Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri). Warga diminta untuk melakukan perekaman ulang untuk mendapatkan e-KTP.

E-KTP yang tidak bisa dicetak ini tersebar merata di 18 kecamatan di Gunungkidul. Wilayah yang e-KTPnya paling banyak tidak bisa dicetak berada di Kecamatan Gedangsari dengan total 1430 lembar. Kemudian disusul kecamatan Semin sebanyak 657 lembar, kecamatan Semanu 589 lembar dan Kecamatan Panggang sebanyak 305 lembar.

Kepala Bidang Kependudukan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil(Disdukcapil) Gunungkidul, Winarno mengungkapkan kegagalan cetak e-KTP kemungkinan besar disebabkan data yang sudah direkam tidak bisa dibaca.

Hal tersebut bisa disebabkan oleh pada saat perekaman, alatnya tidak bisa berfungsi secara maksimal sehingga data warga tidak masuk ke servet pusat.

"Mungkin saat perekaman alatnya eror. Kalau penyebab pastinya yang tahu pusat(Kemendagri),"katanya, akhir pekan lalu.

Warga yang e KTP nya tidak bisa dicetak ini diharuskan melakukan perekaman ulang. Untuk itulah Disdukcapil akan melakukan pelayanan perekaman ulang menggunakan kendaraan khusus ke masing-masing desa.

Sebelum pelaksanaa perekaman, warga akan diberi surat undangan terlebih dahulu."Warga yang e KTPnya tidak bisa dicetak ini tidak harus datang ke kantor kecamatan. Nanti akan dilayani dengan menggunakan kendaraan khusus perekaman ke desanya masing-masing,"jelasnya.

Winarno menuturkan, perekaman ulang ini akan segera dilaksanakan supaya datanya bisa langsung masuk ke server pemerintah pusat. Dengan begitu, e KTP warga yang sebelumnya tidak bisa dicetak segera ditindaklanjuti dan langsung dicetak. Harapannya, setelah selesai dicetak langsung didistribusikan ke masing-masing desa. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Penerima BLSM Dipotong Rp 200 Ribu

Laporan Reporter Tribun Jogja, Hary Susmayanti

GUNUNGKIDUL, TRIBUN - Pemotongan dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat(BLSM) dengan alasan pemerataan kembali terjadi. Kali ini pemotongan terjadi di Dusun Kuwon Kidul, Desa pacarejo, Semanu.

Dana BLSM yang sudah dicairkan dua tahap tersebut dipotong sebesar Rp 200 ribu. Pemotongan dilakukan sesudah warga mengambil bantuan ke kantor pos. Dana hasil pemotongan kemudian dibagikan kepada 210 warga miskin lainnya masing-masing sebesar Rp 20 ribu.

Salah seorang warga Dusun Kuwon Kidul, Ngadi(38) mengakui kalau BLSM dipotong sebesar Rp 200 ribu. Pemotongan tersebut dilakukan selama dua kali dengan alasan untuk pemerataan warga miskin lainnya yang tidak mendapatkan bantuan.

"warga di sini rata-rata miskin semua, tapi yang menerima BLSM hanya 40 KK. Jadi setiap penerima BLSM dipotong untuk warga yang tidak menerima,"ucapnya,Minggu(29/9).

Sementara itu warga lainnya yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan, pemotongan dana tersebut dilakukan setelah warga berembug. Namun dalam musyawarah tersebut, warga tidak diperkenankan untuk mengajukan usul dan harus menerima keputusan pemotongan bantuan.

"Pemotongan dilakukan langsung ke rumah warga penerima BLSM.Ya gimana lagi, kalau tidak ngasih tidak enak,"ucapnya.

Terpisah, Kepala Dusun Kuwon Kidul yang dihubungi oleh wartawan, Adi Kasman mengatakan pemotongan bantuan tersebut merupakan kearifkan lokal dengan tujuan untuk pemerataan. warga yang tidak mendapatkan BLSM diberi bantuan sebesar Rp 20 ribu.

"Semua demi kebaikan dan kebersamaan,"ucapnya.

Adi juga menegaskan kalau pemotongan tersebut sudah sesuai dengan kesepakatan penerima BLSM melalui rapat yang digelar oleh panitia pemotongan."Sudah sepakat karena sebelumnya sudah melakukan rapat,"pungkasnya.(*)


11.22 | 0 komentar | Read More

DPT di Sleman Masih Akan Berubah

Laporan Reporter Tribun Jogja, Joko Widiyarso

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Menanggapi temuan ribuan Daftar pemilih tetap (DPT) bermasalah oleh Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Sleman, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan terlebih dahulu mempelajari temuan tersebut.

Sebelumnya, ditemukan 2.678 DPT yang bermasalah, dan masih memungkinkan untuk terus bertambah.

Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Humas dan SDM KPU Sleman, Hazwan Iskandar Jaya membenarkan bahwa DPT yang ditetapkan pada 13 September lalu kemungkinan masih akan bisa berubah. Terlebih pihaknya juga telah melakukan pencermatan terhadap DPT.

"Laporan itu memang menjadi tugas panwaslu. Kami akan cermati. Kalau temuan itu akan mengubah DPT, bisa terjadi. Nanti akan kami sinergikan temuan tersebut sebelum menetukan perbaikan DPT pada 13 Oktober nanti," ujarnya kepada Tribun Jogja, Minggu (29/9/2013).

Pada temuan panwaslu, permasalahan nomor induk kependudukan (NIK) mendominasi permasalahan DPT hingga akhir September ini. Selain itu, masalah pemilih ganda dan pemilih tidak jelas juga cukup banyak dijumpai di Sleman.

"Kalau mengenai NIK, memang sistem kami belum bisa membaca semua pemilih karena masih dalam tahap transisi dari manual ke E-KPT. Kemungkinan memang ada yang belum terbaca oleh sistem. Sedangkan kalau yang meninggal dunia, kami mendata pemilih pada Mei lalu," jelasnya.

KPU masih memiliki waktu sekitar dua minggu untuk memperbaiki DPT yang masih bermasalah. Rencananya, pada 13 Oktober mendatang, KPU akan menetapkan kembali DPT, setelah menerima laporan panwaslu soal DTP yang bermasalah.

Dari 2.678 permasalahan sementara yang ditemukan panwaslu, 1.444 di antaranya pemilih tanpa NIK, pemilih bernama ganda sebanyak 465, pemilih tidak jelas identitasnya tapi terdaftar sebanyak 425, pemilih yang telah meninggal dunia sebanyak 168. Dan pemilih dengan nama ganda sebanyak 111 orang, serta permasalahan lain. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Penempatan TPS di Daerah Bencana Masih Dikaji

Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Penempatan Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Dusun Gempol, Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, masih akan dirapatkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Magelang.

KPU masih menunggu masukan dari instansi di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang dan hasil rapat internal KPU terkait penempatan TPS di daerah rawan bencana tersebut.

"Kami masih akan merapatkan lagi terkait hal itu. Hingga saat ini, kami masih belum memutuskan akan menempatkan TPS di sana (Gempol)," jelas Ketua KPU Kabupaten Magelang, Ma'mun Rakhmatullah, belum lama ini.

Ia mengatakan ada beberapa pertimbangan yang harus dipakai dan mempengaruhi tingkat partisipasi pemilih nantinya, serta kemudahan bagi pemilih untuk datang ke TPS.

Dia menyebutkan, tingkat partisipasi masyarakat Dusun Gempol, Desa Jumoyo berdasarkan Pilgub beberapa waktu lalu tercatat hanya 30 persen. Sehingga, pihaknya masih akan mempertimbangan beberapa masukan dari instansi terkait di bawah Pemda Kabupaten Magelang.

"Salah satunya adalah pertimbangan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Dari BPBD menyatakan bahwa tidak ada larangan pendirian TPS di Dusun Gempol. Namun demikian, itu sebatas masukan dari Pemda," jelasnya.

Ia menambahkan koordinasi dan rapat internal di KPU diperlukan, lantaran usulan untuk mendirikan TPS di Dusun Gempol yang masuk dalam daerah rawan bencana belum tentu diterima oleh anggota KPU lain.

Rapat intern KPU untuk membicarakan masalah tersebut, akan diselenggarakan dalam waktu dekat.

Secara terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR), BPBD Kabupaten Magelang, Budi Sumantri menjelaskan tidak ada larangan pendirian TPS di Dusun Gempol yang merupakan daerah terdampak lahar dingin beberapa tahun silam.

Hal itu sudah diatur dalam Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana nomor 6 tahun 2012 tentang petunjuk teknis pembangunan sektor pemukiman pasca bencana erupsi gunung merapi dan banjir lahar di provinsi DIY dan Jateng

Ia menyebutkan mengacu pada bab insentif dan disinsentif, dimana disebutkan bahwa disinsentif dikenakan kepada masyarakat yang tetap tinggal di area terdampak langsung (ATL), agar tidak melanggar hak asasi manusia (HAM), dalam rangka upaya untuk tidak membiarkan masyarakat berada dalam ancaman bencana gunung merapi. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Staf Mendagri Serang Balik Ahok-Jokowi di Twitter

Written By Unknown on Minggu, 29 September 2013 | 11.22

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Staf Khusus Menteri Dalam Negeri Umar Syadat Hasibuan pasang badan membela atasannya, Gamawan Fauzi.

Umar membela Gamawan terkait sindiran Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, yang menyatakan Mendagri harus kembali belajar konstitusi.

Dalam kicauan di akun Twitternya @Umar_Hasibuan, Umar menegaskan Gamawan tidak pernah menyalahkan penempatan Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli.

"Saya bela mendagri krn statement mendagri di plintir.Terus lu pd marah? Dan bela Ahok tanpa lht subtansi mslh," ujarnya dalam kicauan yang ditulis, Sabtu (28/9/2013).

Menurut Umar, Gamawan menyatakan tidak ada yang salah dengan kebijakan Pemprov DKI Jakarta terkait penempatan Lurah Susan. Ia mengklaim, Gamawan sama sekali tidak menyerang Jokowi ataupun Basuki.

Namun, menurut Umar, Gamawan menyarankan penempatan pejabat karier harus pada orang dan jabatan yang tepat, sesuai dengan Undang-Undang Otonomi Daerah.

Selain itu, dia menyayangkan pihak-pihak yang menyudutkan Gamawan. Menurutnya, walaupun Gamawan, tetap saja Gamawan menjadi salah, karena berhadapan dengan Jokowi-Basuki.

"Apapun yg keluar dr mulut Ahok dan Jokowi sdh pasti benar semua menurut kalian.Jadi tak ada guna lagi berdebat dan diskusi," jelasnya.

"Pdhl yg dismpikan Mendagri tak ada yg salahkan Jokohok.Tp krn kalian sdh anggap mendagri salah, Apapun yg benar di spikan mendagri ttp salah."

"Saya bela mendagri krn statemen mendagri benar krn sesuai dgn UU Otda.Lbh baik,baca dulu UU Otda baru bicara," tambahnya kemudian.

Nama Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli mencuat ke publik karena polemik terkait dirinya. Hal itu karena dia sering didemo oleh sebagian warga yang mengklaim sebagai warga Lenteng Agung, yang menolak dipimpin oleh Susan.

Hal itu karena warga Lenteng Agung yang mayoritas beragama Islam, tidak rela dipimpin Susan yang beragama Kristen.

Gamawan pun akhirnya menyarankan agar jabatan Susan dievaluasi karena demonstrasi yang sering diterimanya, dapat mengganggu kinerjanya. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Marseille dan Dortmund Saling Ancaman

TRIBUNJOGJA.COM - Marseille memanaskan dirinya menjelang lawatan Liga Champions ke markas Borussia Dortmund dengan kemenangan 2-0 di kandang Lorient dalam lanjutan Liga Prancis, Sabtu (28/9/2013).

Di babak pertama, banyak kans yang diperoleh, tapi Marseille gagal membuahkannya menjadi gol. Gol baru tercipta di menit ke-59 melalui tendangan bebas luar biasa Mathieu Valbuena dari jarak sekitar 19 meter.

Hingga ujung babak kedua, duel yang ditonton 15.304 penonton itu sepertinya akan berakhir 1-0 untuk Marseille. Namun, Andre Ayew berhasil memperdaya kiper Lorient Fabien Audard di menit ke-90 + 1 melalui tendangan ke tepi tiang gawang. Itu merupakan gol pertama Ayew di musim ini.

Ini adalah kemenangan kedua Marseille dalam 5 hari menyusul kemenangan 2-1 di kandang melawan Saint-Etienne 3 hari lalu.

Kemenangan ini mengatrol Marseille ke posisi kedua dalam klasemen sementara Liga Prancis dengan nilai 17 di belakang pemuncak Monaco. Monaco juga memiliki nilai 17, tapi unggul selisih gol.

Sementara itu, Marseille akan bermain di Dortmund, Rabu dini hari WIB mendatang, untuk merebut poin pertama di Grup F Liga Champions setelah kalah 1-2 dari Arsenal di kandang sendiri pada laga pembuka.

Namun, Dortmund justru lebih mengancam. Robert Lewandowski dkk melumat Freiburg 5-0 kemarin di Bundesliga. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Odong-odong di Jalan Raya Juga Kena Tilang

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Keberadaan mobil "odong-odong" atau kendaraan hias untuk hiburan anak-anak, di DKI Jakarta terus dipermasalahkan.

Terbaru, Subdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya menindak tegas dua pengendara odong-odong, di Jalan Raya Basuki Rahmat Jakarta Timur, Sabtu (28/9/2013) sekitar pukul 10.30 wib.

Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hindarsono mengatakan, dua pengendara odong-odong itu ditindak karena tidak memiliki izin menyelenggarakan angkutan orang dalam trayek.

Secara hukum, kata dia, kedua pengemudi mobil odong-odong itu melanggar pasal 308 huruf a Jo Psl 173 ayat (1) huruf a.

"Dua kendaraan itu dikenakan pasal mengenai tidak memiliki izin menyelenggarakan angkutan orang dalam trayek," ungkap Hindarsono pada Tribunnews.com, Minggu (29/9/2013).

Ia menuturkan, kendaraan odong-odong seharusnya hanya digunakan di tempat wisata dan bukan di jalan umum. Pasalnya, kendaraan seperti itu dikhawatirkan bakal membahayakan keselamatan pengguna jalan lain.

"Ditambah lagi, mereka mengubah bentuk dan tidak laik jalan. Misalnya, mobil odong-odong itu hanya bisa memuat 8 orang penumpang, tapi diisi 20 orang. Belum ada rekomendasi dari instansi yang berwenang. Serta tidak memiliki SIM dan tidak dilengkapi STNK. Ini sangat berbahaya," tegas Hindarsono.

Selain itu, Hindarsono mengatakan, pemilik odong-odong itu juga akan ditindak. Pasalnya, sang pemilik sudah mengubah bentuk kendaraan bermerek paten menjadi odong-odong.

Dua kendaraan itu, awalnya merupakan mobil Toyota Kijang tahun 1984 bernopol B1445YL dengan pengemudi Sdr Harly Christian, dan Toyota kijang tahun 1980 bernopol B7414LN nama pengemudi Sdr Junaedi. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Indonesia Dipuji Sebagai Penyelenggara Ajang Miss World Terbaik

TRIBUNJOGJA.COM - Kompetisi ratu sejagat yang dihelat Miss World di Bali akhirnya rampung, dengan mendaulat Megan Young, Miss Filipina sebagai Miss World 2013.

Selama masa karantina di Bali, pihak penyelenggara Miss World 2013 yakni Miss World Indonesia Organization kerap kali menuai kontroversi berupa protes keras, yang berujung pada peralihan lokasi malam puncak penjurian.

Rencana awalnya akan berlangsung di Sentul, Jawa Barat, akhirnya diputuskan agar seluruh kegiatan Miss World dipusatkan di Pulau Dewata. Meskipun mengalami perubahan, tak menjadikan ajang Miss World 2013 terpuruk.

Sebaliknya, setelah menuntaskan malam Grand Final di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC) Nusa Dua, Sabtu (28/9/2013) . Para petinggi dari organisasi Miss World terus menyanjung bahwa Indonesia merupakan host terbaik dari seluruh perhelatan Miss World yang pernah digelar selama 63 tahun belakangan.

"Saya sangat puas dengan acara Miss World di Bali. Pihak penyelenggara sangat kooperatif, semua orang selalu ramah, kerjasama yang menyenangkan. Selama 63 tahun menyelenggarakan Miss World, Indonesia adalah host terbaik dibandingkan negara lain'' tandas Julia Morley, Chairman Miss World Organization, kepada Raffi Ahmad sebelum mengikuti coronoation dinner, seperti yang ditayangkan oleh RCTI, waktu setempat. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Facebook Terfavorit di Asia Tenggara

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Jejaring sosial internet Facebook menduduki peringkat teratas dari 10 aplikasi ponsel pintar terfavorit di kawasan Asia Tenggara.

Berdasarkan survei Nielsen Informate Mobile Insight, Facebook menduduki peringkat teratas sebagai aplikasi ponsel pintar terfavorit di 3 dari 4 negara. Negera itu yaitu Indonesia, Malaysia, dan Filipina, dan peringkat kedua di Thailand setelah Line, aplikasi pesan instan asal Jepang.

Aplikasi populer lainnya di Asia Tenggara seperti Google Play Store, YouTube, dan Line. Sementara aplikasi game Candy Crush Saga berhasil masuk di peringkat keempat.

Pemilik ponsel pintar di Asia Tenggara gemar menggunakan aplikasi di ponsel pintar, mereka menghabiskan waktu rata-rata 3 seperempat jam sehari untuk menggunakan aplikasi. Penggunaan aplikasi paling sering adalah di Malaysia (66 menit per hari), Thailand (46 menit per hari), Filipina (41 menit per hari), dan Indonesia (40 menit per hari).

"Pentingnya aplikasi dan pengaruhnya terhadap pasar mobile yang sangat kompetitif dewasa ini telah melonjak dalam beberapa tahun terakhir," kata Direktur Nielsen Telecom and Technology Practice Asia Tenggara, Sagar Phadke, dalam siaran pers, Jumat (27/9/2013).

Lebih lanjut, Sagar menjelaskan, pengguna aplikasi kini telah berkembang pesat sehingga memberi peluang luar biasa bagi para brand marketeers untuk memaksimalkan penggunaan aplikasi untuk membangun hubungan jangka panjang dengan konsumen.

Survei Nielsen Informate Mobile Insight kali ini dilakukan dengan menggabungkan penetrasi dengan rata-rata waktu penggunaan per bulan untuk mengukur aplikasi yang paling disukai di wilayah Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Indonesia Pastikan Raih Tiga Gelar Sekaligus

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Indonesia pastikan diri meraih tiga gelar di Turnamen Yonex-Sunrise Indonesia Open Grand Prix Gold 2013 setelah terjadi all Indonesia final di tunggal putra, ganda putra dan ganda campuran.

Di tunggal putra, Simon Santoso akan melawan Dyonisius Hamyom Rumbaka di babak final setelah mengalahkan rekannya, Tommy Sugiarto, 21-14, 13-21, 21-17.

"Saya terus menyerang sejak gim pertama dan bertekad untuk menguasai permainan depan. Tommy lebih agresif di gim kedua. Sebaliknya, pertahanan saya agak kendur. Di gim ketiga, saya lebih siap dan bisa mempertahankan ritme permainan," ujar Simon usai pertandingan.

Meskipun demikian Simon mengaku belum puas dengan permainannya saat menghadapi Tommy. "Target saya memperbaiki ranking. Saya belum puas dengan permainan tadi, pertahanan dan serangan masih kurang. Performa saya juga belum kembali seperti tahun lalu, butuh proses dan perjuangan," ujar Simon.

Sementara itu, Dionysius Hayom Rumbaka ke final untuk keempatnya kalinya di turnamen ini secara berturut-turut sejak tahun 2010 silam, tanpa harus keluar keringat. Karena lawannya, yang juga juara bertahan, Sony Dwi Kuncoro, mundur karena cedera engkel kaki kanan.

Di ganda campuran, unggulan pertama, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, melaju ke babak final dengan mengalahkan ganda China, Huang Kaixiang/Chen Qingchen, dengan straight game 21-15, 21-17.

"Mereka (Huang/Chen) sebenarnya sedang (kemampuannya), tidak bagus tapi juga tidak jelek. Kami yang justru kagok. Saya juga beberapa kali ragu-ragu di depan net. Kami, terutama saya, merasa kurang maksimal hari ini," aku Liliyana usai pertandingan.

Tontowi/Liliyana akan menghadapi ganda Indonesia lain, Praveen Jordan/Vita Marissa, di babak final. "Kami sebelumnya pernah menang lawan mereka (Praveen/Vita), tapi tiga game. Memang tidak mudah melawan mereka, apalagi Vita pemain senior," aku Liliyana.

All final Indonesia lainnya, terjadi di ganda putra, pasangan Ronald Alexander/Selvanus Geh yang secara mengejutkan mengalahkan juara dunia sekaligus unggulan pertama Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan akan menantang pemenang antara rekannya Angga Pratama/Ryan Agung Saputra yang melenggang ke final setelah Ricky Karanda Suwardi yang berpasangan dengan Berry Anggriawan sakit pinggang dan terpaksa mundur.

Di sektor tunggal putri akan terjadi All Final China setelah pemainnya Suo Di lolos ke final setelah mengalahkan Aprilia Yuswandari dua set langsung 21-18, 21-19. Di final Suo Di akan melawan rekannya, Yao Xue yang mengandaskan perlawanan Maria Fe Be juga straight game 21-11, 21-16.

Di ganda putri, pasangan China, Huang Dongping/Jia Yi Fan melangkah ke final dengan mengalahkan ganda Singapura Sari Shinta Mulia/Yao Lei, rubber game. 21-15, 16-21, 21-13. Di fina mereka akan menantang rekan senegaranya Luo Ying/ Luo Yu yang mengalahkan ganda putri Indonesia, Aprilsasi Putri Lejarsar Variella/Vita Marissa dengan skor 21-17, 21-15. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Jabatan Kepala BKD Gunungkidul Masih Kosong

Written By Unknown on Sabtu, 28 September 2013 | 11.22

Laporan Reporter Tribun Jogja, Hary Susmayanti

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Bupati Gunungkidul, Badingah melantik 120 pejabat baru untuk penyegaran dan pengisian beberapa jabatan yang kosong di lingkungan Pemkab Gunungkidul. Namun, pelantikan tersebut masih menyisakan pekerjaan rumah karena masih ada satu jabatan eselon dua yakni Badan Kepegawaian Daerah(BKD) yang belum diisi.

Jabatan tersebut saat ini kosong karena kepala dinas yang memegang pucuk pimpinan BKD, I Ketut Santosa digeser menjadi Asisten Sekretaris Daerah Bidang Adminitrasi Umum. Pengisian jabatan kepala BKD akan diisi setelah pelaksanaan fit and proper test pejabat eselon dua selesai dilaksanakan.

Dalam sambutannya, Badingah mengatakan kalau penataan pejabat di lingkungan Pemkab Gunungkidul masih akan dilakukan karena belum final. Masih ada beberapa pejabat eselon dua yang melaksanakan fit and proper test "Kita masih ajukan fit and proper test. Hasilnya belum keluar. Nanti akan kita tata lagi,"ucapnya, Jumat(27/9/2013).

Pengisian jabatan eselon dua ini belum bisa dilaksanakan seluruhnya karena ingin pejabat yang akan menempati jabatan startegis tersebut benar-benar bisa melaksanakan tugas dan tanggungjawab secara profesional. Pejabat yang ditugaskan mengisi jabatan baru tersebut harus benar-benar orang yang kompeten dan profesional dalam mendukung pemerintahan yang bersih.

Selain karena masih ada beberapa pegawai yang sedang mengikuti fit and proper test, jabatan eselon 2 hingga 5 masih ada yang kosong karena saat ini ada beberapa pejabat yang sedang melaksanakan ibadah haji."Kita masih akan menjata untuk jabatan eselon dua,"ucapnya.

Dalam pelantikan tersebut, beberapa pejabat eselon dua yang dilantik antara lain Eko Subiyantoro yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat diganti oleh Tomy Harahap. Eko akan mengisi jabatan sebagai kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang sebelumnya dipegang oleh Tommy Harahap.

Selain melakukan penggeseran terhadap beberapa jabatan eselon dua, dalam pelantikan tersebut juga terdapat beberapa pejabat yang promosi jabatan. Antara lain Kepala Kantor Pengendalian dampak Lingkungan, Hidayat dipromosikan menjadi Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan dan Politik. Jabatan yang ditinggalkan oleh Hidayah diisi oleh Irawan jatmiko.

Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Gunungkidul, Slamet yang diminta tanggapannya terkait masih adanya jabatan eselon dua yang kosong mengatakan sangat menyayangkannya. Sebab, moment penataan yang saat ini dilaksanakan oleh bupati sudah sangat tepat.

"Kepala BKD itu jabatan yang cukup strategis, mengapa justru dikosongi,"ucapnya.

Politisi Partai Golkar ini berharap bupati segera melakukan pengisian jabatan eselon dua yang masih kosong. Jangan sampai kekosongan jabatan tersebut berdampak buruk terhadap tata kelola pemerintahan.(has)


11.22 | 0 komentar | Read More

Nasib Toyota Camry Bupati Gunungkidul Ada di Tangan Gubernur

Laporan Reporter Tribun Jogja, Hary Susmayanti

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Nasib usulan pengadaan kendaraan dinas bupati, wakil bupati, wakil ketua dewan, asisten sekda dan camat oleh pemerintah Kabupaten Gunungkidul tinggal menunggu evaluasi dari Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X. Peluang untuk pengadaan kendaraan dinas tersebut masih terbuka lebar karena anggaran yang dimiliki oleh pemkab Gunungkidul masih memungkinkan.

Sekretaris Daerah(Sekda) Gunungkidul, Budi Martono mengungkapkan, anggaran belanja publik untuk tahun 2013 sudah dipenuhi oleh masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah(SKPD). Sedangkan dalam APBD perubahan masih ada sisa anggaran yang tidak mungkin dilaksanakan untuk program masing-masing SKPD karena waktunya sangat mepet.

"Sisa anggaran tersebut masih memungkinkan untuk pengadaan kendaraan. Dan yang jelas bupati belum menyampaikan penolakan secara resmi, jadi kita akan tetap mengkajinya. Lagi pula ini masih usulan yang msih bisa dievaluasi oleh gubernur. Jika ada program lain yang lebih penting, usulan itu bisa dipending terlebih dahulu,"jelasnya usai menghadiri pelantikan pejabat di Bangsal Sewokoprojo, Jumat (27/9/2013).

Budi menuturkan, usulan pembelian kendaraan dinas saat ini sudah disampaikan ke Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X untuk dievaluasi. Apapun hasil evaluasinya, nantinya akan dilaksanakan. Jika nantinya memang ada program yang lebih urgen, maka rencana pembelian kendaraan dinas untuk bupati, wakil bupati, wakil ketua dewan dan asisten sekda akan dipending. Pengadaan akan dilakukan untuk tahun berikutnya. Namun untuk kendaraan dinas camat tetap akan dilaksanakan.

"Ini kan masih usulan. Masih menunggu evaluasi dari gubernur.Kalau ada program yang lebih urgen, kita akan alihkan. Namun untuk kendaran dinas camat sudah oke,"ujarnya.

Sementara itu, ketua Fraksi Golkar DPRD Gunungkidul, Heri Nugroho, mengungkapkan yang menjadikan persoalan rencana pengadaan kendaraan dinas tersebut adalah kapan anggaran tersebut dibahas oleh banggar. Pihaknya tidak mempermasalahkan rencana pembelian kendaraan tersebut karena memang secara aturan diperbolehkan.

"Bupati memang boleh menggunakan dua jenis kendaraan yakni jip dan sedan,"ucapnya.

Menurutnya, usulan pengadaan kendaraan dinas tersebut saat ini sudah sah karena ada persetujuan dari dewan. Nyatanya, usulan tersebut sudah disampaikan ke gubernur melalui Raperda APBD perubahan 2013. "Buktinya usulan itu sudah ada di meja gubernur,"imbuhnya.

Bupati Gunungkidul, Badingah yang dimintai tanggapan dengan penolakan rencana pembelian kendaraan Toyota Camry menyatakan dirinya tetap menolak. " Nek soal mobil Camry, wis podo wingi,"ucapnya sambil meninggalkan wartawan. Sebelumnya Badingah menyakan dirinya menolak rencana pembelian kendaraan dinas baru tersebut. Kendaraan lama yakni Toyota Fortuner dinilainya masih layak dan cocok untuk digunakan menjelajah wilayah Gunungkidul yang berbukit-bukit.(has)


11.22 | 0 komentar | Read More

UII Luncurkan Bursa Efek Syariah Pertama di Indonesia

Laporan Reporter Tribun Jogja, Joko Widyarso

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia Syariah resmi diluncurkan oleh Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia (UII) yang bekerja sama dengan PT Pintraco Securities, Jumat (27/9/2013). Bursa efek syariah yang berada di Fakultas Ilmu Agama Islam UII itu menjadi layanan pertama yang ada di Indonesia.

Irfan Noor Riza sebagai perwakilan Bursa Efek Indonesia DI Yogyakarta mengatakan, saat ini memang masih ada pendapat yang mengatakan bahwa transaksi pasar modal itu haram. Untuk itu, Bursa Efek Indonesia Syariah dibuka untuk menepis pendapat tersebut.

"Memang masih ada bahwa image bursa efek itu haram. Untuk itulah menjadi tugas kami untuk memberi pengertian dan pendidikan bagi masyarakat soal pasar modal," ujarnya, Jumat (27/9/2013).

Ia menambahkan, layanan tersebut dapat diikuti oleh semua pihak, tanpa memandang status dan agamanya. Untuk itu, bursa efek syariah dibuka di kampus UII, sebagai sarana sosialisasi untuk investasi.

Menurutnya, investasi bursa efek syariah 100 persen halal, karena hal itu berdasarkan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 80 tentang sertifikasi indeks syariah Indonesia. Sebelumnya telah dilakukan klasifikasi antara bursa efek dan MUI soal saham yang termasuk syariah atau bukan.

"Kalau perusahaan minuman beralkohol dikategorikan haram, sehingga tak masuk indeks syariah. Selain itu ada perhitungan rasio tertentu pada transaksi yang menjadikan tak semua saham bisa masuk syariah," paparnya.

Dalam praktiknya, investasi di bursa efek syariah tak berbeda dengan transaksi di bursa saham. Investor harus memiliki kemampuan mengendalikan risiko transaksi agar dapat hasil yang lebih baik.

Direktur Utama PT Phitraco Securities, Jeffrey Hendrik ingin layanan ini dapat menumbuhkan pasar saham syariah. Menurutnya,transaksi saham yang dapat mengatur risiko untuk mendapatkan imbalan maksimal itu, bisa diikuti oleh seluruh masyarakat.

Rektor UII, Edy Suandi Hamid, berharap, galeri investasi ini menjadi wahana edukasi bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmunya di dunia investasi secara langsung. Menurutnya, dosen, karyawan, dan masyarakat luas yang berminat bisa memanfaatkannya.

"Produk investasi yang ditawarkan sudah sesuai dengan kriteria syariah menurut Dewan Syariah Nasional MUI," ungkapnya.

Peluncuran Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia Syariah ditandai dengan penandatanganan MoU antara Dekan Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia Dadan Muttaqien dengan Direktur Utama PT Pintraco Securities Jeffrey Hendrik di Kampus UII Jalan Kaliurang KM 14,5 Yogyakarta. (wid)


11.22 | 0 komentar | Read More

Muncul SMS Penyuluhan Menjelang Tes CPNS K2 Klaten

Laporan Reporter Tribun Jogja, Obed Doni Ardiyanto

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Menjelang tes CPNS untuk honorer K2 Klaten, sebuah SMS muncul di kalangan honorer K2. SMS tersebut berisi "Yth bp/ibu ka uptd sehubungan akan diadakan penyuluhan CPNS K2 dari KEMEMPAN agar diperintahkan seluruh GTT dan PTT yg masuk K2. Dilaksanakan pada hari sabtu, 28 sept 2013 tempat pendopo kab.jam 9 00 dengan kontribusi rp.100.000/guru mendaftar di UPTD masing2.(mhn di teruskan ke yg lain)".

Ketua Forum Tenaga Honorer Sekolah Negeri Indonesia (FTHSNI) Klaten, Anggoro mendapatkan aduan sekaligus pertanyaan dari sejumlah anggota forum tersebut. Kejanggalan sms tersebut kemudian ditindak lanjuti dengan melakukan klarifikasi ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Klaten.

"Kepala BKD mengatakan tidak melakukan kegiatan tersebut. Katanya dari pihak penyelenggaranya sempet datang menemuinya dan meminta tanda tangan mengetahui. Namun dia menolaknya. Jika ada penolakan, kok berani memberikan instruksi ke UPTD. Seharusnya intruksi dari jajaran yang berada di atasnya," jelasnya, di Klaten, Jumat (27/9/2013).

Mengetahui hal itu, Anggoro langsung mengabarkan klarifikasi dari BKD kepada para honorer K2. Dia dan honorer lain sepakat tidak akan menghadiri kegiatan tersebut. "Kegiatan itu bukan birokrasi. Selain itu, kami juga keberatan dengan biaya Rp 100 ribu, terlebih tidak jelas digunakan untuk apa," imbuhnya.

Kepala BKD Klaten, Cahyo Dwi Setyanta menyampaikan jika dirinya sempat diberi pengajuan terkait kegiatan tersebut dari penyelenggara. Namun dia menolak menandatanginya. Merebaknya sms untuk kegiatan itu, pihaknya juga menyebarkan surat edaran, yang menyatakan kegiatan itu bukan berasal dari instansinya dan dirinya tidak tahu menahu hal itu.

"Kegiatan itu murni diselenggarakan Tabloid Lacak, bukan prakarsa BKD. Kami sudah merencanakan kegiatan serupa sendiri. Pendapa Setda Klaten memang disediakan untuk kepentingan umum sehingga siapapun bisa menyewanya. Namun, BKD tidak tahu menahu dengan pungutan Rp100.000 itu," tegasnya.

Sementara itu, Pemimpin Redaksi Tabloid Lacak, Bambang Krystanto menegaskan jika kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan penyuluhan bagi seluruh guru tidak tetap dan pegawai tidak tetap, terutama yang masuk kategori dua. Penyuluhan itu bertema, Rekruitmen CPNS, Reformasi Birokrasi dan Implementasinya dalam Pemberantasan Korupsi.

"Kegiatan itu murni diselenggarakan tanpa campur tangan BKD. Dia mengklaim kegiatan tersebut bertujuan memberikan pencerahan dan memutus mata rantai calo perekrutan CPNS bagi guru honorer," paparnya.

Mengenai biaya Rp 100 ribu per orang untuk mengikuti kegiatan tersebut, dia menjelaskan jika biaya itu digunakan untuk biaya transportasi narasumber, snack, dan lainnya untuk mendukung penyelenggaran acara itu. "Rencananya narasumber dari Kemenpan. Sekarang kami masih menunggu konfirmasi dari Kemenpan," pungkasnya. (oda)


11.22 | 0 komentar | Read More

Solo City Jazz, Paduan Keindahan Tradisional

Laporan Reporter Tribun Jogja, Susilo Wahid

TRIBUNJOGJA.COM, SOLO - Untuk keempat kalinya, gelaran Solo City Jazz (SCJ) kembali diadakan di Surakarta tepatnya di Benteng Vastenburg, Gladag, Surakarta, Jumat (27/9/2013) malam. Acara tersebut dikemas dengan tata panggung yang artistik namun tetap memunculkan cita rasa Kota Surakarta yang menjunjung tinggi tradisinya.

Salah satu pengunjung SCJ, Indah Lestari mengaku cukup terkesan dengan pertunjukkan malam itu. Bukan hanya karena tata panggung yang menarik, namun juga karena artis-artis yang punya kualitas meracik musik jazz.

"Tidak nyesel nonton SCJ malam ini, artis pengisinya keren dan punya kualitas," kata Indah.

Malam itu, group band Smoothies menjadi penampil pertama. Band asal kota gudeg, Yogyakarta itu tampil menarik dengan lagu-lagu romantis bernuansa cinta khas selera anak muda.

Istimewanya lagi sang vokalis, Jovita punya suara emas yang membuat para penonton dibuat takjub malam itu. Tak hanya itu, paras Jovita yang cantik nan anggun menjadikan perhatian tiap penonton tertuju padanya.

Tak hanya smoothies, beberapa artis kondang lainnya juga mengisi SCJ malam itu. Beberapa diantaranya adalah Kirana Big Band, Kemlaka, AYA, Bintang Indianto, Denni Chasmala, Iqbal dan Matthew Sayersz.

Benteng Vaternburg, sengaja dipilih menjadi tempat diadakannya acara untuk menonjolkan nilai sejarah Kota Surakarta itu sendiri. Langkah ini meneruskan kebiasaan SCJ yang selalu digelar di tempat-tempat sarat sejarah seperti Pasar Gede, kampung batik Kauman, dan kawasan Ngarsopuro.

SCJ rencananya bakal digelar selama dua hari yaitu 27 dan 28 September. Hari ini, SCJ akan kembali digelar di penampilan beberapa artis lain yang tak kalah menarik termasuk diantara Iga Mawarni. (sus)


11.22 | 0 komentar | Read More

Walikota Solo Minta Dealer Mobil Tak Jual Mobil Murah

Laporan Reporter Tribun Jogja, Susilo Wahid

TRIBUNJOGJA.COM, SOLO - Walikota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo masih getol untuk menolak program pemerintah yang bakal mendorong produksi low cost green car (LCGC) atau mobil murah secara besar-besar dalam waktu dekat ini. Menurutnya, langkah pemerintah itu terlalu terburu-buru.

"Harusnya ada koordinasi dengan pemerintah daerah terkait kesiapan mereka menerima mobil dengan jumlah banyak di wilayahnya," kata Rudy, Jumat (27/9/2013).

Menurut Rudy, langkah pemerintah tersebut justru bisa menjadi boomerang. Apalagi jika nantinya ada beberapa daerah yang ternyata terbukti tak mampu menampung banyaknya kendaraan di wilayahnya.

"Nantinya pemerintah pusat sendiri yang pusing kalau kemacetan akhirnya terjadi di daerah," imbuh Rudy.

Untuk itu, Rudy nampaknya tak akan tinggal diam untuk menolak rencana pemerintah tersebut. Secepatnya, ia akan segera melakukan upaya protes kepada pemerintah.

Yang paling pokok, menurut Rudy adalah membangun pola pikir warga Solo sendiri untuk tidak beramai-ramai membeli mobil murah. Diharapkan dengan kesadaran tinggi warganya maka kenaikan jumlah mobil di Solo tak terlalu signifikan meski mobil murah itu memang benar-benar diluncurkan.

"Saya juga menghimbau kepada dealer mobil di Solo agar tidak menjual mobil produk program LCGC yang berharga murah tersebut," katanya.

Menurut Rudy, jika para dealer di Solo tak menjual mobil murah maka paling tidak kesempatan warga untuk membeli mobil murah menjadi sedikit. Maka dari itu efek macet yang ditimbulkan karena banyaknya mobil murah bisa sedikit diminimalisir.

"Memang imbasnya tak terlalu besar, tapi paling tidak bisa mengurangi efek negatif banyaknya mobil murah itu," pungkas Rudy. (sus)


11.22 | 0 komentar | Read More

Helen Panen Tawaran Jadi Model Iklan, Setelah Berpose Telanjang

Written By Unknown on Rabu, 25 September 2013 | 11.22

TRIBUNJOGJA.COM - Helen Flanagan sedang naik daun. Kekasih winger West Bromwich Albion, Scott Sinclair ini langsung mendapat tawaran kontrak dari dua perusahaan lingerie sejak memutuskan untuk menjalani pemotretan telanjang dada atau topless.

Model cantik ini mengguncang Inggris setelah untuk kali pertama menjalani pemotretan topless bersama salah satu suratkabar ternama Inggris, The Sun, beberapa waktu lalu. Dalam foto tersebut, Flanagan terlihat hanya menggunakan handuk untuk menutupi alat vitalnya.

Keputusan Flanagan untuk menjalani foto topless ternyata menjadi berkah tersendiri bagi WAGs 23 tahun tersebut. The Sun melansir Flanagan mendapat tawaran kontrak dari perusahaan lingerie raksasa Inggris, Ultimo.

Bukan hanya Ultimo, Flanagan juga mendapat tawaran kontrak dari perusahaan lingerie asal Jerman, Triumph. Hingga kini, mantan pemain sinetron "Coronation Street" itu belum menentukan pilihannya.

Flanagan sendiri mengaku puas dengan hasil foto topless-nya di The Sun. Namun, keputusan "Saya menjalani pemotretan topless, dan ibu serta ayah saya tidak senang. Saya pikir itu hasil foto yang bagus. Saya pikir sangat artistik. Saya sangat senang dengan hasilnya, sayangnya orangtua saya tidak. Mereka marah," ujar Flanagan dalam program acara Day Break.

Flanagan dan Sinclair sempat berpisah selama hampir tiga bulan. Itu terjadi karena sang winger diduga berselingkuh dengan seorang perempuan bernama Donatella Panayiotou. Namun, akhir bulan lalu keduanya sudah rukun kembali. "Kami berpisah sementara waktu dan sepertinya kehadirannya tak bisa tergantikan. Saya ingin bersama lagi dengannya, dan hidup bahagia," kata Helen.(*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Panwaslu Kabupaten Magelang Temukan Indikasi Pelanggaran Kampanye

Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Magelang menemukan indikasi pelanggaran kampanye yang dilakukan dalam pertemuan Paguyuban Kepala Desa seKecamatan Srumbung, Esti Manunggal. Diduga, dalam pertemuan tersebut akan ada pemaparan visi-misi salah satu Paslon Bupati dan Wakil Bupati.Padahal kampanye baru akan dilakukan pada 9-23 Oktober mendatang.

Informasi yang diterima Tribun Jogja, pertemuan tersebut terindikasi melakukan pelanggaran sebab menggunakan Gedung Balai Desa Beringin, yang merupakan fasilitas Negara. Selain itu, dalam pertemuan tersebut, diduga juga melibatkan perangkat desa dan Kepala Desa untuk mendengarkan visi dan misi paslon Zaenal Arifin-Zaenal Arifin (Zam-Zam).

Upaya preventif ini melibatkan Panwas Kecamatan Srumbung yang dipimpin oleh Sun Haji. Proses penggagalan pertemuan pun berlangsung dengan cukup alot dengan Camat Srumbung, Sekretaris camat dan Ketua Paguyuban Kepala Desa Esti Manunggal.

Dalam surat undangan bernomor 005/4/2013 dan tertanggal 21 September, Paguyuban Kades Srumbung Esti Manunggal mengundang Kades dan Perangkat desa se Kecamatan Srumbung untuk hadir di Titik Kumpul Balai Desa Beringin, Srumbung. Rencananya, pertemuan akan dilangsungkan Selasa 24 September pada pukul 13.00.

"Mendengarkan penyampaian visi dan misi cabup dan cawabup Bupati Magelang / Zaenal Arifin SIP dan Zaenal Arifin SH (Zam-Zam). Mohon hadir tepat waktu," demikian pernyataan undangan yang ditandatangi Ketua Paguyuban Kades Srumbung Esti Manunggal, Aziz Fuadi dan Sekretaris Tony Miftakhul.

Divisi Pelanggaran dan Penanganan Sengketa Pemilu, Panwaslu Kabupaten Magelang, Wardoyo menjelaskan upaya pencegahan ini dimaksudkan untuk mencegah potensi pelanggaran berupa pengumpulan Kepala Desa dalam paguyuban kepala desa.

"Ini masa abu-abu, dan belum merupakan jadwal kampanye yang dijadwalkan baru tanggal 9-23 Oktober mendatang. Sejak penetapan paslon tanggal 12 September hingga 9 Oktober, tidak diperbolehkan adanya kampanye, artinya hanya boleh sosialisasi," jelasnya, Selasa (24/9/2013).

Wardoyo menjelaskan indikasi kuat pelanggaran pemilu tidak hanya terkait penggunaan fasilitas pemerintah berupa Balai Desa dan terlibatnya Kepala Desa beserta Perangkat Desa. Namun, indikasi lain berupa pemaparan visi misi. Karena, dari laporan dalam undangan yang diedarkan, tertulis agenda mendengarkan visi misi cabup dan cawabup.

"Penyampaian visi misi baru boleh dilaksanakan pada masa kampanye mulai 9 Oktober mendatang. Ini jelas tidak diperbolehkan," paparnya.

Ia mengatakan sejauh ini belum ada pasal yang dikenakan terhadap peserta Pemilu, Kepala Desa, atau pejabat struktural yang terindikasi pelanggaran. Namun, jika sudah memasuki kampanye, Panwaslu siap bertindak sesuai UU Nomor 32 / 2004 tentang Pemerintah Daerah, yang didalamnya melarang PNS dan Kepala Desa terlibat dalam aktivitas politik.

Pada pasal 80 dijelaskan, pejabat negara, struktural, dan fungsional dalam jabatan negeri dan Kades dilarang membuat keputusan. Selain itu juga dilarang membuat tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu paslon selama kampanye.

Sementara dalam pasal 116 ayat 4 dijelaskan, setiap pejabat negara, struktural, dan fungsional melangggar hal tersebut, maka diancam pidana penjara paling singkat 1 bulan. Atau paling lama 6 bulan dan atau denda paling sedikit Rp 600 ribu dan paling banyak Rp 6 juta.

"Indikasi pelanggaran lainya yakni berupa pelanggaran Perda nomor 2 / 2010 tentang tata cara pencalonan, pemilihan, pengangkatan, pelantikan dan pemberhentian perangkat desa," jelasnya.

Sejauh ini pihak Panwaslu juga mencium adanya pengerahan PNS yang dikerahkan untuk mendukung Paslon tertentu. "Ada lebih dari dua paslon yang melibatkan PNS. Laporan ini dari masyarakat tingkat bawah. Kita sudah sampaikan pada Panwascam bersangkutan untuk klarifikasi," ulas Wardoyo. (ais)


11.22 | 0 komentar | Read More

30 Ribu Pelajar Bantul Serentak Gelar Pesta Demokrasi Pilih Ketua OSIS

Laporan Reporter Tribun Jogja, M Nur Huda

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Sekitar 30 ribu pelajar dari 90 sekolah SMA sederajat di Kabupaten Bantul menggelar pesta demokrasi Pemilihan Umum Ketua Osis (Pemilos) hari ini, Rabu (25/9/2013). Secara serentak, pesta demokrasi bagi pemilih pemula ini menjadi ajang pelatihan sistem demokrasi.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bantul, Budi Wiryawan, mengatakan, kegiatan Pemilos ini merupakan tahun kedua penyelenggaraan di Bantul.

"Para siswa melakukan hak politiknya dalam memilih Ketua Osis. Pemilos sangat efektif untuk mengenalkan program-program Pemilu pada pemilih pemula," katanya saat meninjau pelaksanaan Pemilos di SMK Negeri 1 Bantul.

Ia mengatakan, sampai saat ini pelaksanaan Pemilos masih didampingi secara penuh oleh KPU Bantul, akan tetapi tahun berikutnya akan dilaksanakan secara mandiri. KPU hanya menyiapkan stimulan berupa kotak suara dan bilik suara, sedangkan logistik lainnya disiapkan sendiri oleh pihak sekolah.

"Kalau sekarang kan masih menggunakan APBD melalui Kesbangpol. Tahun 2014 mendatang penyelenggaraan Pemilos sudah disediakan anggaran sebesar Rp 200 juta," katanya.

Ia menambahkan, meskipun Pemilos berlangsung, namun kegiatan belajar mengajar tetap berjalan.

Komisioner KPU RI, Sigit Pamungkas, yang juga ikut meninjau pelaksanaan Pemilos di SMK Negeri 1 Bantul, mengungkapkan, setiap pelaksanaan Pemilu selalu mengalami tren penurunan partisipasi pemilih.

Pada tahun 2004 hingga 2009 ada penurunan hingga 10 persen. Sehingga KPU RI menargetkan pada penyelenggaraan Pemilu 2014 mendatang partisipasi pemilih ditargetkan mampu mencapai 60 persen lebih.

"Partisipasi menurun karena tidak puas dengan kinerja lembaga pemerintah. Maka perlu diimbangi kualitas kinerja lembaga demokrasi itu, kalau ga bagus ya upaya kita sia-sia," katanya.

Menurutnya, Pemilos ini merupakan wadah yang efektif untuk membangkitkan minat partisipasi pemilih. Selain itu juga dapat mengajarkan cara pesta demokrasi yang jujur dan anti politik uang pada pemilih pemula.

"Pemilos ini adalah laboratorium pelatihan yang perlu disebar luaskan ke berbagai daerah, karena ini mengajarkan cara pelaksanaan penyelenggaraan demokrasi yang sebenarnya," katanya.(TRIBUNJOGJA.COM)


11.22 | 0 komentar | Read More

93 Orang Tewas Akibat Gempa di Pakistan

TRIBUNJOGJA.COM, ISLAMABAD - Sedikitnya 93 orang tewas dan lebih dari 200 orang lagi cedera setelah gempa 7,7 pada Skala Richter mengguncang Provinsi Balochistan, Pakistan Barat-daya, Selasa sore (24/9/2013).

Dengan mengutip juru bicara Polisi Perbatasan, pasukan paramiliter, media setempat melaporkan Kabupaten Awaran di provinsi itu paling terpengaruh oleh gempa tersebut. Sebanyak 80 orang tewas, dan lebih 200 orang cedera serta ratusan rumah rata dengan tanah di wilayah tersebut.

Ia menyatakan beberapa orang masih terjebak di bawah reruntuhan rumah yang ambruk dan tim pertolongan setempat bersama dengan prajurit militer melancarkan operasi pertolongan.

Menurut laporan lain, sebanyak delapan orang tewas di Daerah Dandan, Kabupaten Kech, sementara lima korban jiwa dilaporkan dari Kabupaten Pasini, Turbat, Hub dan Gwadar.

Ada laporan yang bertolak-belakang mengenai jumlah korban jiwa; Wakil Ketua Majelis Provinsi Balochistan Abdul Qadoos Bazinjo mengatakan lebih dari 150 orang telah tewas di proinsi itu, demikian laporan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi. Namun, beberapa pejabat lain tidak mengkonfirmasi pernyataan tersebut.

Korban cedera dibawa ke rumah sakit lokal Awaran, tempat beberapa di antara mereka berada dalam keadaan kritis. Juru Bicara pemerintah setempat mengatakan tentara telah mengeluarkan 70 mayat dan membawa puluhan orang yang cedera ke rumah sakit di Awaran.

Setelah permintaan dari pemerintah kabupaten, militer Pakistan mengirim 300 prajurit termasuk personel pertolongan dan dokter serta obat, tenda, makanan dan helikopter ke daerah itu.

Hubungan Masyarakat Antar-Layanan (ISPR), corong militer Pakistan, mengatakan mereka telah mendirikan kamp pusat pertolongan di Kabupaten Khuzdar di provinsi tersebut dan telah mengirim 300 prajurit ke daerah yang terpengaruh dan 700 prajurit lagi dijadwalkan bergabung dengan mereka pada Rabu pagi.

Menurut Lembaga Penaganan Bencana Nasional di negeri tersebut, setelah gempa besar, yang terjadi sekitar pukul 16.59 waktu setempat, lima gempa susulan menggetarkan negeri itu termasuk gempa dengan kekuatan 5,9 pada Skala Richter.(*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Nyeleneh, Pria Ini Hobi Koleksi Penutup Mayat hingga Tali Pocong

TRIBUNJOGJA.COM, SURABAYA - Hobi Idham Chalid ini bukan saja langka, tapi benar-benar nyeleneh.

Hobi yang nyaris tidak masuk pikiran orang. Pria kelahiran Sumenep ini memiliki hobi yang unik.

Ia gemar mengkoleksi barang-barang peninggalan orang mati. Mulai kain penutup mayat, tikar, hingga tali pocong.

"Sebenarnya banyak mas. Tapi karena istri saya takut dan protes, sekarang tinggal sekitar 100-an potong saja," ujar Idham (47).

Kabid Operasional Dinas Kebakaran Kota Surabaya Pasar Turi 21 ini banyak mengoleksi barang-barang unik.

Tak hanya kain penutup mayat, yang biasanya dari batik. Sebagian kain batik itu sudah ia jahit dan dijadikan baju kala kerja.

"Biasanya saya pakai kerja hari Senin hingga Kamis," ujarnya.

Anehnya, Idham mengaku justru tak suka akan klenik. Semua benda-benda itu dikumpulkannya karena ia merasa senang semata.

"Ada nilai sejarahnya di sana. Bahwa, orang yang pakai itu pernah hidup. Kemarin masih sehat, sekarang sudah meninggal," ujarnya.

Barang-barang itu bukan hanya dari peninggalan orang-orang yang meninggal biasa (wajar), tetapi juga orang-orang yang meninggal dengan ketidakwajaran.

Seperti meninggal bunuh diri ataupun korban kecelakaan.

Selain baju, ia juga mengumpulkan beberapa barang unik lainnya.

Saat ini, selain 100-an kain penutup mayat. Juga terdapat sekitar 50 helai tali pocong, beberapa lembar tikar, dan tali tampar bekas bunuh diri.

Bahkan, ada beberapa tikar bekas menutup orang yang meninggal karena kecelakaan. Sehingga masih ada darah di tikar tersebut.

Selain itu juga ada beberapa koleksi barang lain, yang juga tak lepas dari peninggalan orang-orang yang telah meninggal dunia.

Seperti wadah kinangan, kayu karu, dan tasbih kayu dari makam sembilan wali.

"Saya hanya suka saja. Memang sejak kecil saya suka menyimpan barang-barang seperti ini," kata dia.

Ia katakan, sebenarnya jika dikumpulkan dari awal, semasa ia kecil, pastilah jumlahnya sudah ribuan.

Namun, karena keluarganya keberatan, akhirnya barang-barang itu banyak yang hilang.

Baru pada tahun 2001, ia kembali melakukan hobi uniknya dalam mengoleksi barang-barang peninggalan orang mati itu.

"Istri saya takut, dan tak suka dengan hobi saya mengoleksi barang-barang bekas orang meninggal ini," katanya. (bet)


11.22 | 0 komentar | Read More

Pekerja Terjatuh Saat Evakuasi Jembatan Babadan

TRIBUNJOGJA.COM, UNGARAN - Evakuasi bangkai jembatan penyeberangan depan Pasar Babadan belum selesai hingga Rabu (25/9/2013) pukul 10.45.

Evakuasi jembatan menelan korban luka ringan, pekerja jatuh dari ketinggian sekitar empat meter.

"Saat ini sudah ditangani RSUD Ungaran. Tadi sedang di rontgen," kata Kepala Satpol PP Kabupaten Semarang, Much Risun.

Adapun kemarin sekitar pukul 16.00 terjadi kecelakaan karambol di Jalan Jendral Sudirman, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, tepatnya di depan Pasar Babadan. Sebuah truk bermuatan pasir bernopol N 8175 UP yang dikendarai Hasim menabrak Fortuner putih nopol H 7647 QG, mobil pikap, Mitsubishi L300, Kijang SSX nopol H 8456 TH, dua sepeda motor, dan angkutan umum jenis Prona H 1446 DC.

Kecelakaan karambol juga mengakibatkan jembatan penyeberangan orang (JPO) di depan Pasar Babadan nyaris ambruk akibat tiang penyangga jembatan terdorong truk. Truk diduga mengalami rem blong. Akibat kejadian tersebut dua orang tewas dan sekitar 17 korban luka ringan.

Korban tewas yakni sopir Kijang Suharianto (47), warga Sendangagung Baru RT 7 RW 7 No 8, Pedurungan, Kota Semarang dan Budi Sarbowo, Warga Legoksari, RT 3 RW 3, Kranggan, Ambarawa, yang diduga kernet Prona. Sedangkan belasan korban luka ringan dirawat di RSUD Ungaran dan RS Ken Saras.

Sugianto menceritakan peristiwa bermula di tanjakan Lemahabang. Tiga truk membawa pasir putih tujuan Karangjati dari Lumajang. "Dua truk termasuk truk saya tidak bisa melewati tanjakan. Truk yang dikemudikan Hasim kemudian menarik truk pertama dan berhasil membawa truk melewati tanjakan," ujarnya.

Namun ketika akan kembali menarik truk yang dikemudikan Sugiato, truk yang dikemudikan Hasim malah terus melaju menuju arah Pasar Babadan. "Saya kaget kok truk yang dikemudikan malah melaju kencang ke bawah. Lalu saya ikuti truk Hasim dan akhirnya berhenti sudah menabrak," ujarnya.

Saksi mata, Suparno (55) mengatakan truk yang dikendarainya hampir saja ditabrak truk yang dikendarai Hasim. "Truk kecepatan tinggi sektar 60 kilometer per jam. Truk saya disalip di pertigaan Langensari, kemudian hampir nabrak bus. Bus berhasil disalip tapi nabrak mobil putih (Fortuner) dan pikap kemudian banting kiri akhirnya berhenti di sini (depan Pasar Babadan)," ujarnya.

Saksi mata lainnya, Budi (30) mengatakan truk banting ke kiri setelah menabrak mobil pikap bermuatan sayur, kemudian menabrak L300, dua sepeda motor, kijang dan angkutan umum. 'Kijang terdorong sampai menabrak anak tangga jembatan dan warung, sedangkan angkutan terdorong hingga menabrak tiang jembatan penyebrangan,'' ujarnya. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Ribuan Warga Kota Magelang Belum Lakukan Rekam Data E-KTP

Written By Unknown on Selasa, 24 September 2013 | 11.22

Laporan Reporter Tribun Jogja, Muchamad Fatoni

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Pemerintah melalui Kementrian Dalam Negeri telah menetapkan batas akhir perekaman data untuk KTP Elektronik (E-KTP) ditetapkan pada bulan Desember mendatang. Namun hingga saat ini, ribuan warga Kota Magelang tercatat belum melakukan perekaman data untuk kartu identitas kependudukan tersebut.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Magelang, RM Andi Devanda, di kantornya, Senin (23/9/2013). Ia menuturkan, ribuan warga itupun terancam tak memiliki identitas.

"Dari data yang kami punya, memang tercatat total 3.300 warga yang sampai saat ini belum melakukan perekaman data untuk e-KTP," paparnya.

Data tersebut, lanjut Deva, berbeda dengan data Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah yang mencatat lebih dari 10 ribu warga Kota Magelang belum melakukan rekam data. Perbedaan data tersebut menurutnya terjadi lantaran sebagian besar warga tidak melakukan update kependudukan.

"Misalnya, masyarakat tidak mengurus kepindahan. Ada juga warga yang meninggal tapi tidak ada lapor. Makanya, ada selisih sekitar 7.000 orang dengan data Pemprov," katanya.

Mantan Kepala Diskoperindag ini juga mengatakan, selama ini sebenarnya pihaknya sudah gencar dalam memberikan sosialisasi terkait e-KTP. Hal itu dilakukan melalui perangkat seluruh kelurahan yang ada di Kota Magelang.

"Bahkan, mulai dari ketua RT dan ketua RW pun sudah kami harapkan mampu meneruskan sosialisasi ini. Tapi, sejauh ini warga masih terbilang pasif untuk mengurusnya (e-KTP, red)," ujar dia.

Deva menambahkan, sebagian besar warga yang belum melakukan perekaman adalah warga yang berusia lanjut. Pasalnya, kalangan lansia ini dinilai cenderung apatis soal identitas diri, termasuk KTP.

"Kemungkinan mereka tidak tahu pentingnya identitas ini. Tentunya saya tidak ingin mereka tidak punya identitas. Makanya, selain sosialisasi, kami juga menggencarkan sejumlah terobosan baru agar masyakarat mau segera melakukan rekam data," tandasnya. (ton)


11.22 | 0 komentar | Read More

Mayoritas Calon Duta Wisata Kota Magelang Tak Lolos Tes Fisik

Laporan Reporter Tribun Jogja, Muchamad Fatoni

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Magelang, mulai melaksanakan serangkaian tes bagi calon Duta Wisata 2013. Tes pertama berupa ujian tulis pun telah dilakukan di Aula Bappeda Kota Magelang, pada Senin (23/9/2013).

Kepala Disporabudpar Kota Magelang, Suko Tricahyo, menyatakan pihaknya telah melakukan audisi awal sejak beberapa waktu lalu. Dari total 80 pendaftar, pihaknya meloloskan 30 finalis yang nantinya akan berlaga di malam puncak pemilihan Duta Wisata Kota Magelang, Senin (30/9/2013) mendatang.

"Mereka adalah peserta yang lolos tes pengukuran tinggi badan pada pekan lalu. Dari sisi fisik jelas kami mencari yang memenuhi kriteria, lalu terpilih 30 peserta yang lolos dan sekarang mengikuti tes tertulis," ujarnya saat ditemui di sela-sela tes.

Ia menuturkan, tes tertulis ini dilakukan guna mengukur kemampuan pengetahuan dan wawasan para peserta. Sehingga, Duwis yang nantinya terpilih sudah teruji dan memiliki pengetahuan yang luas, baik di bidang pariwisata, pembangunan daerah, maupun ilmu yang lain.

"Setidaknya ada 75 soal yang harus mereka hadapi dalam tes ini. Memang tidak akan ada lagi eliminasi, tapi hasil tes ini jadi perhitungan para juri untuk memilih Duwis di malam final nanti," katanya.

Selain ters tertulis, para finalis duta wisata juga akan diuji kemampuan berbahasa Inggris, Character Building, serta Psikologi. Mereka juga akan menghadapi tes wawancara yang merupakan rangkaian dari tes calon Mas dan Mbak Kota Magelang tahun ini.

Para peserta pun terlihat serius saat mengikuti jalannya tes tertulis. Para peserta yang sebagian besar masih berstatus sebagai pelajar ini juga tampak fokus saat mendengarkan penjelasan dari panitia ujian tulis.

Menurut Suko, seperti halnya kontes duta wisata pada umumnya, panitia mencari finalis yang memenuhi kriteria 4B, yaitu brain, beauty, behavior dan brave. Keempat hal tersebut, menjadi syarat mutlak yang harus ada dalam sosok duta wisata Kota Magelang.

"Patinya kami mencari yang berkualitas dan dinilai mampu mewakili Kota Magelang, tidak hanya paras yang cantik, tapi juga harus memiliki wawasan, karakter yang baik dan keberanian," tandasnya. (ton)


11.22 | 0 komentar | Read More

Setelah Tempe Tahu, Kini Harga Daging Ayam Juga Naik

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rina Eviana

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Harga daging ayam potong di pasar tradisional merangkak naik. Rata-rata daging ayam potong naik 22 persen jika dibandingkan harga sebelumnya.

Kenaikan harga daging ayam dipicu mahalnya pakan ayam akibat kenaikan nilai tukar dolar terhadap rupiah. Sebab selama ini, peternak ayam menggunakan pakan impor.

Menurut Hartini, seorang penjual daging ayam potong di Pasar Beringharjo sejak sepekan belakangan harga daging ayam naik menjadi Rp 33 ribu per kilogram.

"Sebelumnya harga daging ayam Rp 27 sampai Rp 28 ribu per kilogram. Naiknya harga ayam potong ini sudah berlangsung sepekan ini," jelasnya saat ditemui di Pasar Beringharjo, Senin (23/9/2013).

Diakuinya, sejak sepekan ini, dari peternak ayam harga beli para pedagang sudah mulai naik. "Katanya harga pakan mahal," tuturnya.

Naiknya harga daging ayam potong ini kata dia, tidak membuat pedagang untung. Sebab penjualan daging ayam potong menurun. Jika biasanya dalam sehari Hartini mampu menjual 50 ekor ayam, sejak harga naik per hari hanya mampu menjual 30-an ekor saja. "Pembeli jadi sepi karena harganya mahal," keluhnya.

Sama halnya Hartini, penjual daging ayam potong lainnya, Wardi mengatakan harga daging ayam potong diakuinya fluktuatif. "Setelah lebaran sempat turun jadi Rp 27 ribu. Sekarang naik lagi rata-rata Rp 32 ribu hingga Rp 33 ribu per kilogramnya," jelasnya.

Sementara harga daging ayam naik, harga telur ayam masih stabil. "Sekarang harga telur malah mulai turun dari Rp 18 ribu per kilogram, sekarang jadi Rp 16 ribu per kilogram," jelas Tinah, pemilik warung kelontong di Pasar Beringharjo.

Sebelumnya, Ketua Tim Teknis Pengendali Inflasi DIY, Djoko Raharto mengatakan, meski inflasi September diprediksi turun dibanding bulan sebelumnya, namun inflasi akibat pengaruh impor perlu diwaspadai.

Sebagai contoh adalah harga pakan ayam yang ikut terkerek naik akibat depresiasi rupiah. Akibat pakan mahal, maka harga daging ayam ikut naik. "Jika ayam naik, telur naik nanti imbasnya kemana-mana. Inflasi akibat impor harus tetap diwaspadai," jelas Djoko.(evn)


11.22 | 0 komentar | Read More

DIY Dapat Alokasi 5000 Ton Kedelai Impor

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rina Eviana

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah telah membuka kran impor kedelai untuk mencukupi kebutuhan kedelai dalam negeri. Pada tahap awal ini DIY dipastikan mendapat alokasi kedelai sebanyak 5000 ton.

Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre DIY, Awaludin Iqbal mengatakan meskipun DIY telah mendapat alokasi 5000 ton, akan tetapi kepastian kapan kedelai impor tersebut segera masuk wilayah DIY, pihaknya belum bisa memastikan. "Kapan kedelai impor segera turun kami belum tahu pastinya," jelas Iqbal saat ditemui di kantornya, Senin (23/9/2013).

Menurut Iqbal yang jelas, pemerintah pusat sudah memastikan alokasi dan meminta Bulog untuk menyiapkan gudang dan distribusinya.

"Nanti kalau sudha turun kami siapkan distribusinya agar segera sampai di tangan pengrajin tahu-tempe," imbuhnya.

Kata dia, datangnya kedelai impor ini diharapkan bisa membantu mencukupi kebutuhan pengrajin tempe dan tahu dalam waktu dekat. Sebab kata dia, selama ini pengrajin tahu tempe di wilayah DIY relatif besar. Jumlah pengrajin tempe di wilayah DIY sebanyak 2400 pengrajin. Kebutuhan kedelai di DIY per bulan mencapai 2.600 ton.

Meski Bulog sekarang ini diberi kewenangan mengurusi kedelai namun menurut dia untuk menyerap stok kedelai petani saat musim panen kedelai tiba, Bulog DIY masih kesulitan. Sebab, harga kedelai di pasaran masih jauh lebih tinggi ketimbang harga harga pembelian pemerintah (HPP) yang ditetapkan sebesar Rp 7000 per kilogram. "Sementara harga di pasaran mencapai Rp 8000 jadi Bulog kesulitan untuk menyerap stok kedelai petani," jelasnya.

Saat musim panen Bulog akan melakukan kerjasama dengan Koperasi Produsen Tahu dan Tempe Indonesia (Kopti) maupun gabungan kelompok tani (Gapoktan). "Itu (kerjasama) supaya jalur distribusi petani dan pengrajin tidak terlalu panjang," imbuhnya.

Menurut dia untuk menstabilkan harga kedelai jangka panjang diperlukan income policy. Kebijakan ini nantinya menitikberatkan pada upaya peningkatan produksi untuk meningkatkan pendapatan petani. "Yang dibutuhkan bukan price policy, dimana untuk meningkatkan produksi kedelai tidak harus menaikkan harga kedelai tapi yang dibutuhkan sebenarnya adalah income policy ," jelasnya.(evn)


11.22 | 0 komentar | Read More

Omzet Bisnis Mobil Bekas Turun 50 Persen

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rina Eviana

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Bursa mobil bekas bakalan terancam masuknya mobil murah atau Low Cost Green Car (LCGC) ke pasaran. Omzet penjualan diprediksi turun drastis hingga 50 persen.

Marketing Istana Mobilindo, Yuli mengungkapkan selepas pemerintah memutuskan peraturan tentang LCGC tersebut bursa mobil bekas mulai merasakan dampaknya.

"Omzet penjualan turun hingga 50 persen, dari rata-rata 15 unit, saat ini baru berhasil menjual delapan unit. Penurunan omzet sebenarnya mulai dirasakan setelah Lebaran lalu. Apalagi karena adanya Agya dan Ayla itu," jelasnya, Senin (23/9/2013).

Menurut dia, akibat masuknya mobil murah, maka calon pembeli pun akan mengurungkan pembelian mobil bekas. Gembar-gembor mobil murah ramah lingkungan membuat masyarakat penasaran.

Ia mengatakan dengan harga kisaran Rp 100 juta, mobil murah ini akan menggerus pangsa pasar tipe city car.

"Orang akan cenderung milih mobil baru ketimbang mobil bekas. Apalagi untuk tipe-tipe tertentu, harga city car second masih di atas Rp 100 juta," jelasnya.

Namun demikian, begitu, Yuli mengatakan pemain bursa mobil bekas tetap optimis jika kedepan penjualan mobil bekas akan kembali bergairah.
"Kalau masyarakat sudah bisa membandingkan mobil-mobil murah baru itu nanti juga mereka sudah bisa menentukan pilihan," jelasnya.

Serupa, Marketing Boy Autoland Andi Setiawan, membenarkan, mobil murah akan menggerus pasar mobil bekas terutama city car.

Namun ia optimis, untuk pangsa pasar untuk mobil bekas seperti Daihatsu Xenia dan Toyota Avanza masih akan stabil. Saat ini 70 persen penjualan mobil bekas didominasi kedua jenis mobil tersebut. (evn)


11.22 | 0 komentar | Read More

Mulai Oktober, UMKM Bisa Bayar Pajak Lewat ATM

Laporan Reporter Tribun Jogja, Victor Mahrizal

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Mulai Oktober 2013 nanti, pengusaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang beromzet di bawah Rp 4,8 miliar per tahun bisa melakukan pembayaran pajak penghasilan (PPh) dengan menggunakan automatic teller machine alias ATM.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Kismantoro Petrus mengatakan, DJP sudah sepakat dengan perbankan untuk pembayaran melalui ATM. Bank tersebut adalah; Bank Mandiri, Bank Central Asia (BCA), Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Negara Indonesia (BNI).

Saat ini, bank tengah mempersiapkan masalah teknis terkait pembayaran. Nantinya, saat menekan menu pembayaran pajak di mesin ATM, bank akan membuat delapan baris pengisian yang harus diisi, seperti kode Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan jenis pajak.

Saat ini, bank baru bisa mengeluarkan kapasitas identitas dalam tiga baris saja. Sementara untuk Surat Setoran Pajak (SSP) lewat ATM harus delapan baris. "Ini yang sedang diproses. Untuk cara membayarnya sudah pasti," ujar Kismantoro, Senin (23/9).

Kismantoro berharap, masyarakat bisa menikmati fasilitas ini awal Oktober 2013 mendatang. Sebelumnya, banyak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang mengeluh repot dalam menyetor PPh setiap bulannya.

Oleh karena itu, DJP pun melakukan pembicaraan dengan perbankan agar pembayaran PPh bisa dilakukan melalui ATM. "Persoalan pembayaran pajak, menjadi sesuatu yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan bernegara," tutupnya.(vim)


11.22 | 0 komentar | Read More

Polres Sleman Jemput Pembunuh Pengamen

Written By Unknown on Senin, 23 September 2013 | 11.22

Laporan Reporter Tribun Jogja, Joko Widiyarso

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Seorang pengamen, Riyanto (37), tersangka pembunuhan terhadap Didik (35), yang ditangkap Satlantas Polres Kulonprogo, Sabtu (21/9) lalu di Jalan Wates akhirnya dijemput Polres Sleman untuk diperiksa lebih lanjut.

Ia dibekuk karena membunuh rekannya, Didik dan mengubur mayatnya di bawah Jembatan Pelemgurih, Gamping, Sleman.

Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Heru Muslimin mengatakan, pada saat menjemput tersangka di Kulonprogo, Sabtu (21/9/2013) malam, pihaknya juga membawa serta sejumlah barang bukti, yakni motor Honda Vario milik korban dan sebuah gagang kapak.

Saat ditanya Tribun Jogja mengenai motif pembunuhan tersebut, Heru belum bersedia berkomentar. Pasalnya, hingga Minggu (22/9/2013), tersangka masih dalam kondisi yang belum sadar sepenuhnya dari pengaruh minuman keras (miras).

"Untuk motif, kami belum bisa tanyakan secara langsung, karena tersangka masih dalam pengaruh alkohol. Nanti kalau kami paksakan minta keterangan, bisa-bisa ga jelas nanti jawabannya. Jadi kami pilih menunggu dulu sampai dia benar-benar sadar," katanya, Minggu (22/9/2013).

Untuk itu menjadwalkan, Senin (hari ini), tersangka sudah dimintai keterangan terkait pembunuhan yang dilakukannya. Namun dari Polres Kulonprogo, Heru setidaknya telah mendapatkan gambaran umum terkait kasus tersebut.

Menurut Heru setelah mendapatkan informasi dari Polres Kulonprogo, kasus tersebut dilatarbelakangi masalah wanita. Menurut keterangan yang dihimpun Polres Kulonprogo, istri tersangka diajak korban sejak sekitar empat tahun lalu untuk mengamen.

Namun istri tersangka tak terlihat akhir-akhir ini. Untuk itu, tersangka yang kenal dengan korban sekitar sebulan lalu meminta korban membantu mencari istri tersangka.

"Tapi si korban saat dimintai tolong malah hanya menunda-nunda saja dan tidak menyanggupinya. Lalu tersangka berpikiran korban yang membawa lari istrinya," jelasnya.

Dari situ, lanjutnya, tersangka dan korban lalu melakukan duel satu lawan satu hingga ada seorang yang kalah jika meninggal dunia. Akhirnya korban yang diketahui bernama Didik ditemukan tewas di bawah Jembatan Pelem Gurih, Gamping.

"Kapak dan gagangnya yang menjadi barang bukti ditemukan terpisah. Benda itu dierkirakan yang digunakan tersangka untuk membunuh korban. Memang di jasad korban ditemukan luka akibat senjata tajam. Tapi untuk lebih pastinya, kami masih harus menunggu autopsi," paparnya. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Tomo Rejo Minta Pelaku Ganti Rugi Rumahnya

Laporan Reporter Tribun Jogja, Joko Widiyarsp

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Korban penyerangan oleh segerombolan orang tak dikenal terhadap Tomo Rejo (73) yang terjadi Sabtu (14/9) lalu, meminta aparat kepolisian agar segera menangkap pelakunya.

Selain itu, ia menuntut pelaku mengganti rugi kerusakan yang terjadi terhadap rumahnya.

Ditemui Tribun Jogja, kakek yang belum sembuh benar itu masih terlihat terlihat lemas. Sejumlah perban masih membaluti tangan kiri dan sebagian lain tubuhnya, akibat aksi penyerangan sepekan lalu di rumahnya, Gang Sawit No 2, Ngentak, Sapen, Papringan, Caturtunggal, Depok, Sleman.

"Saya tidak terima dengan kejadian ini. Saya tidak tahu apa-apa, kok ikut diserang samapi seperti ini. Saya minta pelakunya ditangkap dan bertabggungjawab dengan apa yang dilakukannya. Saya juga minta ganti rugi karena rumah saya rusak di beberap kaca dan bagian lain di bagian belakang rumah," ujarnya, Minggu (22/9).

Ia melanjutkan, jika memang para pelaku bermasalah dengan cucunya, Yulianto (27), seharusnya tidak melibatkannya, hingga merusak rumahnya. Menurutnya, kekerasan juga tidak akan menyelesaikan masalah, justru akan memperpanjang masalah yang ada.

Terkait rencana damai yang ditawarkan pihak RT/RW kampung Sapen dan Gendeng, ia mendukungnya. Namun, khusus bagi pelaku penyerangan, ia tetap meminta polisi untuk mengangkap dan mengadilinya. Para penyerang diduga berasal dari kampung Gendeng, yang terpisah dengan rel kereta api di sisi selatan Kampung Sapen.

"Kalau kami sebagai warga sih mau saja damai. Tapi kalau kami damai, apa ya nanti selesai masalahnya. Pelakunya harus ditangkap dulu," pintanya.

Warga kampung Ngentak yang juga masih keluarga Tomo Rejo, Muryanto (30) juga menyatakan hal yang sama. Ia juga merasa tidak terima dengan kejadian yang menimpa kakeknya. Menurutnya hal itu sangat menyedihkan.

"Orang tua mau tidur kok tiba-tiba dihajar. Orang tidak tahu apa-apa kok diserang. Jelas saya tidak terima," jelasnya.

Untuk itu ia juga menuntut agar pelaku segera ditangkap dan diadili dan bersedia mengganti kerugian materiil yang telah ditimbulkan. Meski begitu, ia juga mendukung upaya damai yang ditempuh kedua kampung.

"Upaya dami kami dukung, tapi kami minta pelaku dan korban ditemukan dan benar-benar bersalaman. Jadi tidak hanya kampung atau RT/RW yang berdamai. Memang kalau warga kampung, kami inginnya damai," paparnya.

Menurutnya, kejadian tersebut hanya dipicu oleh hal kecil, yaitu pencoretan sebuah bangunan sekolah di Gendeng. Lalu terjadi kesalahpahaman, bahwa yang melakukannya adalah pemuda kampung Sapen. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Pemkab Kuloprogo Akan tegas Tertibkan Tambak Udang

Laporan Reporter Tribun Jogja, Singgih Wahyu

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO – Tindakan tegas berupa penggusuran akan dilakukan Pemerintah Kabupaten Kulonprogo terhadap sejumlah tambak udang di pantai Trisik.

Penertiban tersebut tak hanya ditujukan pada tambak udang di wilayah sempadan pantai namun juga termasuk yang di luarnya.

Asisten Sekda Kuonprogo Bidang Perekonomian Pembangunan dan Sumber Daya Alam, Triyono, menegaskan semua aktivitas pembangunan tambak udang di kawasan pantai Kulonporogo akan dihentikan. Mulai dari Trisik di ujung timur hingga ujung barat pesisir.

Sesuai hasil rapat lintas instansi pekan lalu, Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (Diskepenak), Kantor Lingkungan Hidup (KLH), serta Satpol PP diminta langsung bergerak.

"Secara formal, kita akan buat surat dari Pak Wakil Bupati atau Pak Sekda karena Pak Bupati sedang pergi, kepada SKPD untuk menindaklanjuti menghentikan itu. Tapi dari hasil rapat itu, SKPD sudah bisa bergerak," kata Triyono, Minggu (22/9/2013).

Penghentian operasional tambak udang, baik di dalam kawaasan sempadan pantai maupun di luar sempadan menurutnya perlu dilakukan karena menyalahi peruntukan penggunaan wilayah pantai.

Pembangunan tambak yang tidak terkendali di kawasan pantai, lanjut Triyono, menurut kajian KLH dikhawatirkan bisa mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan berupa interusi air laut ke darat.

"Kalau sempadan jelas karena kawasan lindung, yang di luar itu pun peruntukannya kan tidak untuk tambak. Semakin lama akan semakin sulit untuk dikendalikan sehingga sejak awal kita sudah putuskan untuk dihentikan," sambungnya.

Pengecualian penghentian pembangunan tambak hanya berlaku untuk wilayah pantai Pasir Mendit dan Pasir Kadilangu di Desa Jangkaran, Kecamatan Temon. Sebab, lanjutnya, kawasan itu memang diatur peruntukannya untuk tambak dan terus dilakukan pembinaan oleh pemerintah.

Meski menghentikan semua pembangunan tambak-tambak baru, imbuh Triyono, Pemkab tetap mengambil langkah persuasif. Untuk tambak yang sudah terlanjur ditebar bibit, pemilik tambak diminta membuat pernyataan bersedia menghentikan aktivitas tambak setelah panen.

Biarpun sudah ada keputusan penghentian, penyelesaian pembangunan sejumlah tambak yang telah dibangun di kawasan Pantai Trisik tetap berjalan. Bahkan banyak tanaman penghijauan cemara udang berusia sekitar dua tahun yang dirusak. Akhir pekan lalu ada juga yang melakukan penebaran benih.

Ketua Kelompok Konservasi Penyu Abadi, Jaka Samudra berharap, Pemkab benar-benar melakukan penghentian terhadap tambak-tambak udang yang melanggar aturan. Karena, keberadaan tambak-tambak udang dapat mengancam keberlangsungan konservasi penyu.

"Kalau melanggar ya dihentikan. Kalau yang tidak melanggar silahkan didukung oleh Dinas untuk pemberdayaan masyarakat dan menyerap tenaga kerja," kata dia.(*)


11.22 | 0 komentar | Read More

KPU Kulonprogo Bakal Tertibkan Baliho Caleg

Laporan Reporter Tribun Jogja, Singgih Wahyu

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kulonprogo mengambil langkah tegas terhadap alat peraga kampanye partai politik dan calon legislatif yang banyak bertebaran di wilayah Kulonprogo. Penertiban akan dilakukan mulai awal Oktober 2013.

"Awal Oktober, kami akan tertibkan melalui koordinasi dengan Pantia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kulonprogo," kata anggota KPUD Kulonprogo, Marwanto, Minggu (22/9/2013).

Dijelaskan, penertiban dikhususkan pada alat peraga kampanye yang tidak sesuai dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 15 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Kampanye Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD. Pihaknya sudah melakukan sosialisasi pelaksanakan peraturan tersebut di 12 kecamatan dengan mengundang tokoh masyarakat, partai politik, dan penerintah desa.

Hal utama yang disampaikan dalam sosialisasi tersebut yakni pasal 17 yang rawan terjadinya pelanggaran. Yakni tentang pemasangan baliho atau papan reklame, bendera serta umbul-umbul. Sesuai ketentuan, lanjut Marwanto, pemasangan baliho hanya diperuntukan bagi partai politik.

Pemasangannya pun hanya diperbolehkan satu unit saja untuk satu desa/kelurahan. di dalamnya juga harus memuat informasi nomor, tanda gambar parpol dan/atau visi, misi, program, jargon, serta foto pengurus parpol yang bukan caleg DPR, DPRD.

"Bendera dan umbul-umbul hanya dapat dipasang oleh partai politik dan calon anggota DPD pada zona atau wilayah yang ditetapkan oleh KPU, KPU/KIP provinsi, dan atau KPU/KIP kabupaten/kota bersama pemerintah daerah," imbuhnya. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Usulan Warga Soal Lampu di JJLS Belum Ditanggapi Pemerintah

Laporan Reporter Tribun Jogja, Hary Susmayanti

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Jalur Jalan Lintas Selatan(JJLS) di wilayah Panggang dan Purwosari yang sudah selesai dibangun sejak beberapa tahun lalu mulai menjadi jalur alternatif wisatawan untuk menuju ke obyek wisata pantai di Gunungkidul.

Namun sayang, keberadaanya belum dilengkapi sarana penerangan yang memadai sehingga rawan terjadi kecelakaan.

Warga melalui musyawarah perencanaan pembangunan sebenarnya sudah mengusulkan lampu penerangan jalan. Namun hingga kini, usulan tersebut belum direalisasikan oleh pemerintahn daerah. JJLS yang melalui wilayah Panggang hingga Purwosari masih gelap gulita.

Setidaknya ada 13 titik yang cukup rawan terjadi kecelakaan. Khusus di wilayah Purwosari, ada empat lokasi rawan kecelakaan yakni di Widoro 4, Karangnongko, depan SMK Purwosari, Klampok dan Tlogowarak. Di lokasi-lokasi tersebut, jalannya berkelok dan menanjak sehingga tingkat kerawanan kecelakaanya cukup tinggi.

Pelaksana tugas Kepala Desa Giripurwo, Purwosari, Pratikno yang dihubungi wartawan melalui telepon selulernya mengaku, warga sudah mengusulkan lampu penerangan jalan sejak tiga tahun silam.

Namun hingga kini, pemerintah kabupaten belum merealisasikannya. Jalan yang melintasi wilayah Panggang dan Purwosari masih gelap gulita sehingga sangat rawan kecelakaan di malam hari.

"Dulu pernah ada kendaraan yang mengalami kecelakaan karena jalannya gelap gulita,"ucapnya, Minggu(22/9).

Dia mengungkapkan,kebutuhan lampu penerangan jalan ini cukup mendesak karena saat ini banyak wisatawan yang mulai menggunakan JJLS untuk menuju ke pantai-pantai yang adai di Gunungkidul.

Wisatawan mulai melintas melalui JJLS untuk menghindari kemacetan di jalur utama Wonosari. Untuk itulah, pemerintah harus segera merespon sehingga bisa meminimalisir terjadinya kecelakaan.

"Kami berharap segera dipasangi lampu terutama di lokasi yang berkelok dan menanjak,"harapnya.

Salah seorang warga, Sumarjo juga mengungkapkan hal serupa. Tidak adanya lampu penerangan jalan ini menyebabkan rawan kecelakaan sekaligus rawan tindak kejahatan.

"Dari wilayah Jetis Saptosari-Purwosari hingga Panggang belum adan penerangan, padahal jalurnya banyak tikungan tajam dan turunan curam,"imbuhnya. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Steven Gerrard Terima Ancaman

TRIBUNJOGJA.COM - Mana yang lebih berbahaya, menjadi kapten Timnas Inggris atau kapten di Liverpool?

Belum jelas jawabannya, tapi yang pasti Steven Gerrard sering sekali menerima ancaman terhadap jiwanya, dan dia adalah kapten Timnas Inggris dan Liverpool saat ini.

Edisi Minggu (22/9/2013) harian Daily Star memuat artikel bahwa sekitar sebulan lalu Gerrard dimaki-maki oleh seorang pria di sebuah bar tidak jauh dari rumahnya.

Pria misterius itu tiba-tiba mendatangi Gerrard yang sedang ngobrol-ngobrol dengan temannya di Woodward Bar di Formby, dan langsung mengeluarkan kata-kata kotor.

Gerrard yang saat itu ditemani istrinya, Alex, diam saja dicaci-maki itu, tapi teman-temannya yang kemudian terusik karena pria itu tak kunjung henti memaki. Mereka mendatanginya dan situasi bertambah panas karena caci-maki berubah menjadi pertengkaran.

Akhirnya Gerrard berdiri dari kursinya, mendatangi pria itu, dan membawanya pergi menjauh dari teman-temannya. Mereka terlihat bersitegang dan sudah saling menunjuk. Petugas keamanan bar akhirnya bertindak, membawa pria itu keluar.

Cerita soal kejadian ini melengkapi ancaman yang diterima Gerrard pada Jumat (13/9/2013), saat dia berlatih bersama Liverpool. Tiba-tiba ada seorang pria berteriak akan membakar rumah Gerrard beserta keluarganya.

Apakah dua kejadian ini saling berkaitan? Lagi-lagi belum jelas jawabannya. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Jusuf Kalla dan Ganjar Jalan Sehat Bareng

Written By Unknown on Minggu, 22 September 2013 | 11.22

Laporan Reporter Tribun jogja, Bakti Buwono

TRIBUNJOGJA.COM, SEMARANG - Ketua umum Palang merah Indonesia, Jusuf Kalla (JK) bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo jalan sehat bersama 10 ribu orang, Minggu (22/9/2013).

Acara yang diikuti kedua tokoh itu adalah jalan sehat kemanusiaan dalam rangka peringatan ulang tahun PMI Jateng ke-68.

"Acara jalan sehati ini diikuti berbagaia pihak, antara lain pemprov Jateng, pemkot jateng, dirlantas polda Jateng dan ssebagainya," kata ketua PMI jateng Tedja Sasongko.

Alur jalan sehat dimulai dari halaman kantor Gubernur Jateng, lalu menuju Simpanglima-Pandanaran-Jalan Thamrin-Kampung Kali-Gajahmada dan kembali ke kantor gubernur Jateng. Acara dimulai sekitar pukul 06.00.(*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Empat Sedan Terlibat Kecelakaan di Senayan

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Empat mobil sedan yang terdiri dari Toyota Vios, Honda Civic, Toyota Altis dan Mercedes Benz terlibat kecelakaan beruntun di Jalan Asia Afrika, Senayan, tepatnya seberang Patung Panahan sekitar pukul 05.00 WIB, Minggu (22/9/2013).

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Twitter resmi TMC Polda Metro Jaya, satu orang tewas dalam musibah tersebut.

Belum diketahui apa penyebab kecelakaan maut tersebut. Dalam foto yang dirilis oleh TMC, dua mobil sedan saling bertabrakan. Kondisi mobil depan penyok dan kaca pecah, satu orang korban terlihat tergeletak di jalan sebelum dievakuasi.

Hingga saat ini pihak kepolisian polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), untuk melakukan penyelidikan dan menarik mobil ke pinggir jalan. Sementara korban meninggal dibawa ke RSCM untuk diotopsi. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Pepe, Ramos, Ronaldo Akrab Makan Siang Bareng

TRIBUNJOGJA.COM, MADRID - Meski dipenuhi pemain-pemain bintang, Real Madrid masih menjadi tim yang kompak di dalam dan juga di luar lapangan.

Di dalam lapangan mereka telah membuktikannya dalam setiap laga yang dilakoni, termasuk laga terakhir pada kemenangan 6-1 atas Galatasaray di ajang Liga Champions, Rabu lalu.

Di luar lapangan pemain-pemain bintang El Real itu tetap menjaga kekompakkan mereka. Paling tidak anak-anak asuhan Carlo Ancelotti ini masih menjaga tradisi makan siang bersama.

Usai latihan di Valdebebas menjelang derbi melawan Getafe, Senin (23/9/2013), Sergio Ramos, Pepe, dan Cristiano Ronaldo terlihat makan siang bersama di sebuah restoran di Madrid. Kiper ketiga El Real Jesus Fernandez juga ikut bergabung dengan tiga pemain pilar Los Blancos itu.

Dua karyawan klub, Javier García-Coll dan Pedro Chueca, juga penasehat Ronaldo dan seorang teman dekat para pemain juga ikut meramaikan makan sing mereka.

Makan siang bersama menjelang laga kerap dilakukan para pemain El Real. Bahkan ketika raksasa ibu kota ini sempat dikabarkan terpecah di masa pelatih kontroversi, acara makan siang bersama tetap dilakukan. Biasanya selalu dilakukan usai latihan dan hanya para pemain tanpa mengajak pelatih mereka. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Dos Santos Temukan Rasa Pede

TRIBUNJOGJA.COM - Musim lalu Giovani Dos Santos gagal bersama Real Mallorca.

Ia nyaris saja bermain di divisi segunda menyusul terpuruknya Mallorca ke zona degradasi. Tapi, kini penyerang asal Meksiko ini telah menemukan lagi kepercayaan diri bersama Villarreal.

Bersama klub barunya itu, Giovani kini berada di peringkat tiga papan atas klasemen dengan perolehan yang sama dengan Real Madrid dari empat laga tanpa terkalahkan.

"Saya datang ke sini dengan ambisi membantu tim dan saya melakukannya. Saya mersa senang dan lebih tenang. Saya juga tidak merasa dalam kondisi baik sevaar fisik dan mental seperti sekarang ini," ucap Giovani yang telah mencetak tiga gol untuk Villarreal dan siap melakoni laga melawan celta Vigo, Minggu (22/9/2031) malam nanti. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Pelatih Valencia Ogah Mundur Meski Empat Kali Kalah

TRIBUNJOGJA.COM - Di awal musim ini Valencia sudah terpuruk. Mereka menelan empat kekalahan beruntun. Kekalahan terakhir dialami Los Che di ajang Liga Europa, Jumat lalu.

Rentetan hasil buruk ini menurunkan kepercayaan pada kebolehan pelatih mereka, Miroslav Djukic. Di liga domestik Los Che hanya memetik satu kemenangan dalam debut mereka melawan Malaga.

Tiga laga berikutnya, skuad Djukic tak berdaya dengan tiga kekalahan beruntun yang mengancam posisi mereka di zona degradasi klasemen sementara.

Tak puas dengan kepemimpinan Djukic ini, muncul seruan agar pelatih asal Serbia ini mundur.

"Saya melihat ini dengan kekuatan. Jawaban selalu sama, saya tidak akan mundur. Kami semua setuju, kami telah kehilangan kepercayaan diri dan karena itulah kami akan menyelesaikannya dengan sebuah kemenangan," ungkap Djukic.

Laga berikutnya melawan Sevilla, Senin (23/9/2013), Djukic mengincar kemenangan. Kali ini mereka akan berhadapan dengan tim yang sama-sama juga sedang terpuruk di awal musim ini. Bahkan Sevilla memiliki rapor lebih buruk tanpa satu pun kemenangan pada empat laga musim ini.

Tapi pelatih berusia 47 tahun ini memiliki tugas berat menghadapi lawan tangguh, yakni mengembalikan kepercayaan diri Ever Banega dkk. Mereka memiliki striker garang Helder Postiga yang bisa diandalkan mencetak gol lagi dan meraih kemenangan.

Sementara Sevilla juga mengincar kemenangan pertama mereka musim ini. Mereka akan mencuri tiga poin pertama itu untuk terangkat dari dasar klasemen.

Kepercayaan diri setelah memetik kemenangan di ajang Liga Europa bisa menjadi modal berharga mereka untuk membuat Los Che kembali meratap saat bertandang ke Mestalla besok. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Desy Ratnasari Sibuk Kampanyekan Badak

TRIBUNJOGJA.COM, PANDEGLANG - Desy Ratnasari sibuk mensosialisasikan program konservasi badak Jawa kepada 150 anak sekolah dasar Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), dalam rangka sambut Hari Badak Dunia yang jatuh hari ini, 22 September 22013.

Dengan bahasa yang ringan dan mudah dimengerti, duta badak Jawa itu, membuat mereka sangat antusias untuk mendukung upaya penyelamatan hewan yang kini jumlahnya tinggal 51 ekor di dunia.

"Ikuti apa mau mereka, sesuai dengan gaya yang mereka mengerti. Kalau kita sampaikan dengan gaya yang ada di atas, superior, mereka bisa jadi segan. Jadi ikuti saja," ucapnya.

Desy tidak menyampaikan informasi dengan bahasa ilmiah yang membosankan, sehingga bisa mengerutkan dari. Tetapi, melalui pertanyaan-pertanyaan yang membuat anak terlibat diskusi ringan tentang betapa pentingnya melestarikan badak sebagai bagian dari ekosistem lingkungan dan hutan.

"Coba, ada yang tahu enggak sih cuma kita yang punya badak? Tidak ada badak, tidak bagus, kenapa ya? Ada yang tahu?" kata Desy melempar pertanyaan kepada anak-anak.

Anak-anak dibiarkan menjawab sekenanya. Ada yang menjawab kalau tidak ada badak, cuaca jadi panas. Kemudian ada pula yang mengatakan tanpa badak, pohon di hutan akan mati. Desy menampung semua jawaban anak-anak yang dilontarkan secara spontan.

"Jadi, kalau badak enggak ada, pohon ikut enggak ada, bagaimana sih, kenapa ya? Ekosistemnya enggak seimbang. Artinya kalau badaknya enggak ada, berarti pohon yang dimakan badak bisa hilang. Kenapa? Ya, Karena badak setelah makan pindah-pindah, dia senangnya dilumpur. Kotoran badak bisa jadi pupuk, tumbuhan jadi subur," terang Desy.

Ibu beranak satu itu menuturkan betapa pentingnya mensosialisasikan program konservasi badak Jawa kepada anak-anak. Mereka adalah generasi penerus bangsa yang menjadi bagian penting dalam upaya pelestarian badak tersebut.

"Dengan tahu mereka bisa peduli. Dengan mereka tahu, mereka jadi sadar. Insya Allah mereka bisa melestarikan. Bagaimana kita mau melestarikan kalau enggak tahu. Dengan ada anak-anak ini, mereka diharapkan jadi sumber informasi yang nyata buat keluarga dan orangtua mereka," ucapnya.

Acara itu menjadi bagian dari kampanye pelestarian Badak Jawa dengan slogan 'Tidak Ada Badak, Tidak Bagus". Diselenggarakan oleh Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) bekerjasama dengan PT Sinde Budi Setosa.

Kepala Balai TNUK Dr Moh. Haryono mengatakan edukasi konservasi bagi kalangan pelajar sekolah dasar merupakan investasi jangka panjang untuk menumbuhkembangkan kecintaan dan kebanggaan generasi penerus terhadap satwa langka tersebut.

"Konservasi badak Jawa hanyalah ikon. Tapi, dalam konteks yang jauh lebih luas atau universal, bahwa manusia harus menjaga dan memelihara lingkungannya," tegasnya. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Peneliti Transportasi : Selayaknya Tak Perlu Menolak Mobil Murah

Written By Unknown on Sabtu, 21 September 2013 | 11.22

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ekasanti Anugraheni

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Peneliti Pustral UGM, Lilik Wachid Budi Susilo mengatakan bahwa penolakan terhadap mobil murah tidak selayaknya dilakukan. Sebab, pembelian terhadap mobil murah merupakan hak masing-masing warga menyesuaikan dengan kondisi ekonomi masing-masing.

"Kalau hanya dilihat dari sudut pandang transportasi, maka saya menolak. Tapi pertimbangan pemerintah kan kompleks hingga ke kondisi ekonomi masyarakat, perluasan lapangan kerja dan lain-lain," tutur Lilik, Jumat (20/9/2013).

Ia tidak menampik keberadaan mobil murah memang akan meningkatkan faktor risiko transportasi, baik secara nasional maupun khusus di lingkup DIY. Dengan adanya mobil murah, kesempatan masyarakat untuk memiliki mobil pribadi semakin terbuka lebar. Akibatnya, jumlah kendaraan yang memadati ruas-ruas jalan diperkirakan juga semakin banyak.

Karenanya, lonjakan kendaraan pribadi akibat adanya mobil murah ini harus dibarengi dengan kebijakan yang berpihak pada kendaraan umum. Misalnya dengan memberikan prioritas akses jalan kepada kendaraan umum dibandingkan kendaraan pribadi.

Lilik mencontohkan adanya kebijakan sistem contraflow bagi kendaraan umum. Sistem yang dimaksud yakni dengan memberikan keistimewaan bagi kendaraan umum untuk melintasi jalan searah menjadi dua arah. Sementara mobil pribadi hanya diperbolehkan melintas satu arah saja. Diharapkan, masyarakat lantas beralih ke kendaraan umum karena aksesnya lebih mudah. Otomatis, jumlah pengguna mobil pribadi di jalanan bisa berkurang. Solusi lain yakni dengan penerapan parkir progresif bagi mobil pribadi.

"Keberadaan mobil murah ini harus dilawan dengan kebijakan pemerintah yang lebih berpihak pada transportasi umum. Untuk membatasinya (lonjakan jumlah mobil pribadi)," tandasnya.

Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) DIY, Tjipto Hariwibowo juga menyatakan hal serupa. Menurutnya industri mobil memang tidak bisa ditahan lajunya karena memberikan pendapatan yang cukup besar untuk pertumbuhan ekonomi. Masyarakat juga tidak bisa dilarang untuk membeli mobil murah itu. Meski demikian, pemerintah harus konsekuen dengan janjinya bahwa mobil-mobil murah ini diprioritaskan untuk kepentingan ekspor.

"Sehingga pemasaran mobil murah di dalam negeri harus dibatasi," ucap mantan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) DIY tersebut.

Pemerintah DIY juga diharapkan melakukan pembatasan mobil tersebut. Sebagai langkah awal, rencana pembatasan kendaraan pribadi yang melintasi kawasan Malioboro bisa mulai diujicobakan. Termasuk pembatasan kendaraan berat dan bus pariwisata yang masuk ke kawasan perkotaan Yogyakarta. Pembatasan kendaraan perlu dilakukan karena penambahan infrastruktur jalan utama di Yogyakarta sulit dilakukan karena keterbatasan lahan. (TRIBUNJOGJA.COM)


11.22 | 0 komentar | Read More

Kian Macet, Setiap Tahun Ada 130 Ribu Kendaraan Baru yang Masuk DIY

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ekasanti Anugraheni

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tak hanya di ibukota, keberadaan mobil murah ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC) dikhawatirkan juga akan meningkatkan risiko kemacetan di Yogyakarta. Sebab, jumlah kendaraan di DIY terus mengalami kenaikan signifikan sekitar 130 ribu kendaraan pertahun sementara pemerintah masih belum berhasil mengatasi masalah kemacetan yang terjadi.

Kabid Anggaran Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPKAA) DIY, Gamal Suwantoro mencatat, ada sekitar 1,4 juta kendaraan yang terdaftar di seluruh DIY. Dari angka tersebut, 15 persen diantaranya merupakan mobil pribadi.

"Kalau dibandingkan dengan volume jalan yang ada memang tidak imbang," ucap Gamal, Jumat (20/9/2013).

Untuk membatasi lonjakan kendaraan karena mobil murah, muncul wacana penerapan pajak progresif mobil. Namun, menurut Gamal hal itu cukup sulit dilakukan sekarang. Butuh pembahasan panjang antara eksekutif dan legislatif untuk menetapkan formulasi besaran pajak yang sesuai.

Sekda DIY, Ichsanuri juga menegaskan bahwa kebijakan pajak progresif juga bukan solusi efektif menanggapi keberadaan mobil murah itu. Hasil pendapatan pajak progresif juga tidak akan mampu menjadi solusi yang efektif untuk mendukung perbaikan infratruktur jalan.

"Paling cuma cukup untuk nglapis aspal," tuturnya.

Yang lebih penting dilakukan ialah perbaikan fasilitasi transportasi massal yang ada. Misalnya dengan penambahan jalur Trans Jogja agar bisa diakses oleh masyarakat yang lebih luas.(TRIBUNJOGJA.COM)


11.22 | 0 komentar | Read More

'Jogja Kreatif' Boyong Tari Salsa dari Hotel ke Jalan Jenderal Sudirman

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ekasanti Anugraheni

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ada yang berbeda di Jogja Kreatif #6, Minggu ( 22/9/2013) besok. Sejumlah penari salsa profesional dari Corazon de la Salsa Yogyakarta akan mengajak warga bergoyang bersama ala penari latin. Goyangan salsa yang biasanya hanya dinikmati di layar televisi, kini bisa disaksikan langsung di penggal Jalan Sudirman Yogyakarta.

"Kami memindahkan funclass salsa dari hotel dan café-café ke jalanan. Funclass Salsa on The Street," ucap Eksternal Manager Corazon de la Salsa, Fransisca Ade Irenewati, Jumat (20/9/2013).

Menurut Fransisca, acara funclass salsa biasanya digelar di sejumlah hotel dan café di Yogyakarta. Dalam setiap perhelatannya, seluruh anggota komunitas bisa turun ke lantai dansa untuk menari salsa bersama. Masyarakat dari luar komunitas pun bisa ikut terlibat. Biasanya, ada pelatihan singkat dulu sekitar 10 menit untuk mengajarkan dasar menari salsa sebelum ia turun ke lantai dansa. "Bebas, semua boleh menari salsa bersama," tandasnya.

Khusus untuk penyelenggaraan Jogja Kreatif #6, akan ada sekitar 10 penari profesional yang akan turun ke jalanan untuk memeriahkan car free day bulanan ini. Mereka ialah tim penari profesional yang telah malang melintang di berbagai festival salsa nasional dan internasional, antara lain Bali International Salsa Festival, Salsa Fiesta dan lain sebagainya.

Nantinya, mereka akan menarikan salsa dikolabrasikan dengan universal line dance yang kini tengah marak di you tube. Jika diperhatikan, gerakan line dance mengadaptasi dengan gerakan-gerakan dansa hanya saja lebih sederhana. Berupa gerakan langkah-langkah kaki yang ritmis sesuai lagu-lagu tertentu sehingga lebih mudah diikuti oleh siapapun yang hadir di Jogja Kreatif.

"Semua boleh bergabung. Kalau mau mempelajari salsa, warga juga bisa belajar singkat dibantu oleh para instruktur profesional yang hadir," tuturnya.

Selain Corazon de la Salsa, sejumlah performing art lain juga akan memeriahkan gelaran Jogja Kreatif #6 yang mengangkat tema Sparkling of Jogja. Beberapa performing art yang akan ditampilkan yakni tarian Ranasmara, Dance Freestye 1st Setup Crew, tari salsa dari grup Corazon De La Salsa, MIX Roger Band, musikalisasi puisi dan pantomim. Di samping itu,potensi kreatif lainnya yakni kesenian patah kayu, body painting dan pembuatan guci Kasongan serta wayang ukur juga akan ditampilkan di kesempatan itu.

"Jogja Kreatif kali ini ingin menonjolkan potensi-potensi masyarakat Jogja yang bersinar. Tidak harus berprestasi, tapi mereka punya jiwa kreatif," ucap panitia Jogja Kreatif, Sunu Mahata.(TRIBUNJOGJA.COM)


11.22 | 0 komentar | Read More

Tekan Pengeluaran, Bantul Berencana Beli Lahan Pasar Seni Gabusan

Laporan Reporter Tribun Jogja, Muhammad Nur Huda

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul berencana membeli tanah kas Desa Timbulharjo yang kini dijadikan lokasi Pasar Seni Gabusan (PSG). Rencana itu untuk mengefektifkan pengeluaran anggaran.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Tri Saktiyana mengungkapkan, ke depan Pemkab memang akan membeli tanah kas desa yang ditempati PSG. Namun dirinya tidak bisa memastikan kapan akan dilakukan, karena semua itu berkaitan dengan anggaran yang ada.

"Kalau dananya ada akan kami beli," ujarnya, Jumat (20/9/2013).

Ia menjelaskan, misi ke depan, Pemkab akan berupaya menyeimbangkan antara profit (keuntungan) dan manfaat bagi masyarakat terkait aset-aset yang dimiliki. Dengan program pembebasan tanah yang ada di PSG, maka Pemkab akan leluasa mengatur kerjasama dengan pihak ketiga untuk pengelolaan PSG.

Status tanah PSG sekarang ini, masih menyewa dari Desa Timbulharjo dengan kesepakatan pembaharuan kontrak setiap lima tahun sekali. Sehingga dalam setiap kesepakatan kerjasama dengan pihak ketiga, harus selalu melibatkan Pemdes Timbulharjo selaku pemilik tanah.

"Tentu akan lebih efektif kalau itu sudah milik Pemkab," tandasnya.

Saat ini, lanjutnya, Pemkab memang berencana akan bekerja sama dengan Jogja Investment Forum (JIF) membangun sebuah kawasan terpadu antara hotel dengan show room kerajinan di Bantul atau menjadi showroom kerajinan terbesar di Bantul. Namun hingga kini proses kesepakatan masih terus digodok dan menunggu penilaian tim appraisal selesai.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul, Sulistyanto mengungkapkan, proses penilaian dari tim appraisal nilai aset Pasar Seni Gabusan (PSG) masih belum selesai. Meskipun sudah berbulan-bulan, kini baru memasuki pengukuran luas tanah yang dilakukan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Sulis menambahkan, penilaian tersebut memang berlangsung cukup lama karena berkaitan dengan beberapa pihak, terutama pihak desa yang memiliki tanah.

Menurut Sulis, penilaian ini perlu dilakukan dengan hati-hati. Karena hasilnya akan digunakan sebagai bahan untuk negosiasi kerjasama dengan pihak ketiga. Rencananya, pertengahan Oktober mendatang nilai total aset PSG sudah bisa diketahui, sehingga negosiasi dengan pihak ketiga bisa dilakukan.

Ia menambahkan, kerjasama dengan pihak ketiga ini memang diperlukan karena selama ini Pemkab harus mengeluarkan dana hampir Rp 500 juta untuk operasional PSG pertahun. Dengan memaksilmalkan pengelolaan PSG, Pemkab berharap PSG bisa mandiri, minimal bisa menutup biaya operasional.(TRIBUNJOGJA.COM)


11.22 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger