Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Ini Cerita Ganjar Ketemu Teman Semasa SD

Written By Unknown on Kamis, 29 Januari 2015 | 11.22

TRIBUNJOGJA.COM, KARANGANYAR - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bernostalgia di sejumlah tempat yang menjadi rumah kelahiran dan sekolah saat masih anak-anak di Desa Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Kamis (29/1/2015).

Di sela kunjungan kerjanya di Kabupaten Karanganyar, Ganjar menyempatkan diri berkunjung di sebuah rumah yang menjadi tempat kelahirannya di RT 03 RW 02, Desa Tawangmangu. Saat berada di rumah yang dulu dikontrak oleh orangtuanya itu, Ganjar sempat bertemu dengan dua teman kecilnya.

Di rumah yang kini telah dibeli kakaknya itu, Ganjar bertemu kedua teman yang dulu sama-sama bersekolah di SD Negeri 01 Tawangmangu. Mereka bernama Menuk (43) dan Kamso (43). Di hadapan Ganjar dan para wartawan, Menuk mengungkapkan bahwa orang nomor satu di Provinsi Jateng itu termasuk anak yang pintar, dan tidak nakal saat bersekolah.

"Dulu kami kalau berangkat sekolah selalu saling menghampiri dan berangkat bersama, bahkan membagi jajanan," kata ibu dari empat anak itu.

Ganjar mengaku senang dapat bertemu dengan beberapa teman di masa kecil yang ternyata tidak lupa dengan dirinya.

"Yang paling saya ingat dari teman saya Kamso ini adalah kenakalannya dan tiap menyanyikan lagu 'Maju Tak Gentar', dia selalu mengganti lirik ayo maju maju menjadi ayo maju mundur," ujar Ganjar sambil merangkul dua temannya itu.

Dalam perbincangan yang terlihat akrab tersebut, Ganjar meminta Kasmo agar mau menyekolahkan lagi satu dari dua anaknya yang hanya lulus SMP. "Anakmu harus sekolah lagi ya, soal biaya nanti saya yang nanggung. Saya malu kalau anaknya teman Gubernur Jateng ada yang putus sekolah," kata Ganjar kepada Kasmo.

Ganjar kemudian bertemu dengan perempuan bernama Mbah Kromo (88) yang merupakan pengasuhnya saat masih anak-anak.

Ganjar juga menyempatkan mengunjungi Masjid Ash Shiroth dan SD Negeri 01 Tawangmangu untuk menyerahkan bantuan berupa uang serta berbagai alat olah raga. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Disperindagkop Sleman Belum Ambil Sikap Soal Apel Impor

Laporan Reporter Tribun Jogja, Angga Purnama

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dinas Perundustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Sleman belum menentukan sikap terkait peredaran apel impor jenis Granny Smith dan Royal Gala di wilayah setempat.

Kepala Disperindagkop Sleman, Pustopo mengatakan hingga sejauh ini pihaknya belum menerima laporan terkait adanya penjualan kedua jenis apel asal Amerika Serikat itu. Dengan demikian, pihaknya belum mengambil tindakan meskipun sudah ada larangan dari Kementerian Perdagangan terkait peredarannya.

"Belum ada laporan dari petugas kami di lapangan. Sejauh ini kedua produk ini belum ditemukan di wilayah Sleman," ungkapnya, Kamis (29/1/2015).

Menurutnya kendati belum menerima laporan, pengawasan terus dilakukan guna mengantisipasi dampak negatif dari peredaran apel Negeri Paman Sam itu. Disperindagkop Sleman, kata Pustopo, juga tengah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam menyikapi fenomena ini.

"Kami sudah berkomunikasi dengan beberapa pihak, seperti BPOM (Balai Pengawasan Obat dan Makanan) DIY," katanya.

Lebih lanjut Pustopo mengatakan meskipun ada temuan, namun pihaknya tidak bisa mengambil tindakan sepihak. Pasalnya, penindakan baru dapat dilakukan jika terdapat bukti jika apel yang dijual mengandung zat berbahaya.

"Maka dari itu perlu uji dari BPOM dulu. Jika terbukti ya kami tindak. Seperti halnya pedagang yang menjual mie berformalin, pedagang bersangkutan langsung diberi pembinaan dan sanksi," paparnya.

Sebelumnya diberitakan, apel impor jenis Granny Smith dan Royal Gala masih dijual bebas di Pasar Buah Gamping. Pedagang mengaku masih banyaknya permintaan dari konsumen, membuat pedagang memilih tetap menyediakan apel tersebut.

Pedagang juga berdalih produk apel impor diminati karena lebih awet ketimbang produk lokal. Walaupun harganya relatif lebih mahal, namun tidak membuat apel ini sepi pembeli. (tribunjogja.com)


11.22 | 0 komentar | Read More

TRIBUN JOGJA TV: Tukang Becak Kritik Presiden Jokowi

TRIBUNJOGJA.COM - Tukang becak di kawasan Malioboro Yogyakarta menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum berhasil memenuhi tuntutan rakyat, dan kurang tegas dalam memimpin.

Sejak Jokowi jadi presiden, seorang tukang becak, Pak Beng, malah kesulitan ekonomi terdampak kebijakan larangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) rapat di hotel. Sebab, para penumpangnya yang sebagian besar adalah para PNS yang rapat di hotel.

Akibatnya, penghasilan Pak Beng pun menurun drastis. Ia harus bekerja lebih keras untuk mencari penumpang agar dapur bisa mengepul. Berikut keluh kesah para tukang becak lewat tayangan Tribun Jogja TV Online:


11.22 | 0 komentar | Read More

Sebenarnya Apa Saja Layanan JKN BPJS?

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sebenarnya apa saja layanan yang ditanggung BPJS Kesehatan?

Pengirim: +6281249588xxx

Berikut pelayanan kesehatan yang dijamin oleh BPJS Kesehatan :

- Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (Puskesmas): Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi medis ; tindkan medis non spesialistik (operatif dan non operatif) ; pelayanan obat dan bahan medis habis pakai ; tranfusi darah sesuai kebutuhan medis ; pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pertama ; rawat inap tingkat pertama sesuai indikasi medis.
- Pelayanan Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan ( Rumah Sakit) : Rawat jalan ; rawat inap.
- Pelayanan Lain yang ditetapkan Menteri : Pelayanan kesehatan yang yang telah ditanggung dalam program pemerintah, maka tidak termasuk dalam pelayanan kesehatan yang dijamin BPJS Kesehatan. Jika diperlukan, peserta juga berhak mendapatkan pelayanan berupa alat bantu kesehatan dengan jenis dan plafon harga yang ditetapkan oleh Menteri.

Untuk preminya, peserta harus membayar Rp 25.500 untuk kelas tiga, atau Rp 42.500 untuk kelas dua atau Rp 59.500 untuk kelas satu. Peserta bisa menentukan preminya sendiri dan membayarnya setiap bulan. Peserta dibebaskan kapan saja untuk membayar premi, bisa dibayar untuk beberapa bulan di depan atau setiap akhir bulan untuk bulan berikutnya.

Misalnya pembayaran Januari, bisa diakses untuk layanan kesehatan Februari dan bulan-bulan berikutnya. Jika peserta tidak membayarkan preminya, maka layanan JKN otomatis tidak aktif, untuk mengaktifkan kembali, peserta harus membayarkan premi yang masih ditunggaknya.

Jika belum terdaftar menjadi peserta JPK Jamsostek, maka pemohon bisa mendaftarkan JKN BPJS secara mandiri. Kepesertaan bisa secara personal maupun berkelompok. Jika perseorangan, persyaratannya hanya membawa identitas diri. Namun jika berkelompok, harus ada surat dari instansi.

Cara mendaftar JKN, cukup datang ke Kantor PT Askes dengan membawa identitas diri berupa KTP dan KK serta pas foto 3x4. Nanti anda diarahkan untuk mengisi blangko yang sudah tersedia, kemudian akan dijelaskan tentang syarat dan layanan apa saja yang akan diperoleh. (tribunjogja.com)

BPJS Kesehatan Cabang Yogyakarta


11.22 | 0 komentar | Read More

Tertawa Itu Obat Terbaik

TRIBUNJOGJA.COM - Tertawa adalah obat terbaik. Bukan hanya bagi tubuh tapi juga untuk otak. Berbeda dengan respon emosional yang hanya terbatas pada area tertentu di otak, tertawa akan melibatkan berbagai area di seluruh otak.

Bukan hanya itu, sering mendengarkan humor dan melontarkan lelucon yang mengundang tawa juga mengaktifkan area otak yang penting dalam proses belajar dan kreativitas.

"Tertawa bisa membantu seseorang berpikir lebih luas dan menjalin relasi lebih bebas," kata psikolog Daniel Goleman dalam bukunya Emotional Intelligence.

Oleh karena itu, warnailah hidup ini dengan tawa. Berikut beberapa cara untuk membuat kita lebih banyak tertawa.

- Tertawakan diri sendiri. Berbagi pengalaman yang memalukan dengan teman dekat misalnya.

- Bagikan. Kebanyakan orang akan senang menceritakan sesuatu yang lucu pada orang lain karena itu akan memberi kesempatan pada kita untuk tertawa lagi dan menemukan humor lainnya.

- Bergaul dengan orang yang fun. Ada orang-orang yang mudah tertawa, baik menertawakan dirinya sendiri atau sesuatu yang absurd. Berdekatan dengan orang-orang seperti ini bisa membuat kita tertular selera humor dan mudah tertawa.

- Perhatikan anak-anak. Mereka adalah makhluk yang ahli dalam bermain, melihat hidup secara santai, dan gampang tertawa. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Nama Djarot Dicatut untuk Peras BUMD

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Sejumlah badan usaha milik daerah, perusahaan swasta, dan lembaga melaporkan dugaan pemerasan oleh orang yang mengaku sebagai ajudan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Salah satu pelapor adalah PT Aetra Air Jakarta.

Operator penyedia air bersih ini dihubungi seseorang yang mengaku ajudan Djarot. Penelepon menjawab permintaan audiensi yang diajukan Aetra dan memberitahukan jadwal pertemuan. Namun, pelaku juga meminta ditransfer sejumlah uang sebagai kompensasi.

Menurut Djarot, ada sejumlah pihak lain yang juga dihubungi orang yang mengaku sebagai dirinya. "Saya pastikan itu bukan saya atau ajudan," kata Djarot, Rabu (28/1).

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Heru Pranoto, seusai bertemu Djarot di Balai Kota Jakarta, Rabu, meminta aparat, pengusaha, dan warga mewaspadai penipuan dengan modus seperti itu. Belum ada calon korban yang sempat mentransfer uang ke pelaku. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Inilah Tempat Paling Tercemar di Dunia

Written By Unknown on Rabu, 28 Januari 2015 | 11.22

TRIBUNJOGJA.COM - Selama 100 tahun terakhir, manusia telah membuat kemajuan teknologi dengan kecepatan luar biasa. Ilmu pengetahuan dan teknologi ini telah mengubah kehidupan sehari-hari manusia dengan memberikan berbagai macam kemudahan.

Namun, di belakang itu semua tersimpan bahaya yang mengerikan terkait limbah teknologi jika tak dikelola dengan baik.

Chernobyl, Ukraina bisa jadi merupakan contoh paling tepat bagaimana kesalahan dalam aplikasi teknologi kemudian mengakibatkan bencana dahsyat. Kini, yang tersisa dari Chernobyl hanyalah kota mati tak berpenghuni lantaran memiliki tingkat radiasi nuklir tinggi.

Selain Chernobyl, banyak tempat lainnya yang dinilai sebagai tempat paling berbahaya di dunia ini karena kandungan racunnya. Berikut daftarnya ;

1. Linfen, China

ist

Lifen, China termasuk kota paling beracun di dunia karena polusi udaranya. Para pengamat percaya bahwa tingginya kadar pencemaran udara di kota ini diakibatkan dari pabrik dan polusi gas buang kendaraan.


11.22 | 0 komentar | Read More

Boneka Jokowi dari Mahasiwa Yogya

Tribun Jogja/Khaerur Reza

Gabungan mahasiswa melakukan aksi tutup mata, Rabu (28/1/2015) di bundaran UGM. Aksi ini dilakukan untuk menyambut 100 hari pemerintahan Jokowi-JK yang dinilai tak berjalan optimal. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Khaerur Reza

TRIBUNJOGJA.COM, JOGJA - Peringati 100 hari pemerintahan pemerintahan Jokowi-JK mahasiswa lintas kampus di Yogyakarta menggelar aksi di Bundaran UGM, Yogyakarta, Rabu (28/1/2015).

Kelompok aksi yang menamakan dirinya Gerakan Aksi Kreatif tersebut terdiri dari BEM KM UGM, BEM REMA UNY, BEM Amikom dan STT Nasional Yogyakarta. Mereka membawa sebuah keranda kecil serta patung, di mana nampak presiden Jokowi dikendalikan menggunakan tali oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Setelah melakukan pembacaan sikap, 20-an mahasiswa tersebut kemudian melakukan aksi diam dengan menutup mulutnya menggunaan kain putih sebagai bentuk keprihatinan.

"Ini sebagai keprihatinan kita atas mati surinya pemerintahan Jokowi di 100 hari ini," kata Korlap Aksi, Satria Wisnu. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Tiga Pemuda Tewas Terlindas Gara-gara Selfie di Depan Kereta

TRIBUNJOGJA.COM - Tiga orang pemuda di India tewas tertabrak kereta api yang melaju kencang saat mereka sedang melakukan selfie. Demikian keterangan kepolisian India, Selasa (27/1/2015).

Para pemuda itu, berusia antara 20-22 tahun, sedang dalam perjalanan menuju kota Agra untuk mengunjungi Taj Mahal di hari Nasional India, Senin lalu.

Di tengah perjalanan mereka berhenti ketika melihat sebuah rangkaian kereta api tengah mendekat. Mereka memutuskan untuk membuat selfie dengan latar belakang kereta api yang tengah melaju.

Kumar Singh, petugas polisi di Kosikalan, Mathura, Uttar Pradesh, mengatakan tanpa sengaja ketiga pemuda itu berdiri di atas rel yang dilewati kereta api lain dari arah berlawanan.

"Mereka berdiri di salah satu jalur kereta api untuk membuat foto, mereka melihat kereta api Delhi-Mathura mendekat dan kemudian memutuskan untuk berdiri di jalur sebelahnya. Celakanya sebuah kereta tengah melaju di jalur itu dari arah berlawanan.

Polisi menyebut ketiga pemuda naas itu bernama Yakub, Iqbal dan Afzal. Ketiganya bersekolah di kampus yang sama. Pemuda keempat, Aneesh lolos dari maut dan kepada harian setempat mengatakan mereka berencana mengunggah foto selfie itu ke media sosial.

Insiden itu merupakan yang terbaru dari serangkaian kecelakaan fatal akibat korban sibuk ber-selfie menggunakan telepon pintar mereka.

Pada Agustus tahun lalu, seorang pemuda Meksiko secara tak sengaja membunuh dirinya sendiri ketika membuat selfie dengan pose sebuah pistol menempel di pelipisnya dan tanpa sengaja pistol itu meledak.

Beberapa hari kemudian pasangan suami istri asal Polandia tewas terjatuh dari sebuah tebing di Portugal ketika berpose untuk selfie bersama anak-anak mereka. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Pimpinan KPK Akan Surati Presiden Soal Status BW

Warta Kota/Henry Lopulalan

CEGAH KORUPSI - Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto memberi keterangan pers di Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (6/2/2014). 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi akan menyurati Presiden Joko Widodo terkait dengan status Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto sebagai tersangka di Bareskrim Polri.

"Yang saya dengar begini, pimpinan akan buat surat kepada presiden, saya belum tahu isi suratnya seperti apa, sebaiknya saya tidak perlu tahu," kata Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto di Jakarta, Rabu (28/1/2015) dini hari.

Bambang menjadi tersangka dugaan menyuruh saksi memberikan keterangan palsu dalam sengketa Pilkada Kotawaringin Barat di Mahkamah Konstitusi pada 2010 di Bareskrim Polri sehingga ia pun mengajukan pemberhentian diri sementara kepada pimpinan KPK lain pada Senin (26/1/2015), namun surat tersebut ditolak oleh pimpinan KPK.

Artinya, menurut Bambang, ia masih melaksanakan tugasnya sebagai pimpinan KPK.

"So far so good. Tapi paling tidak saya harus mulai tahu diri. Saya sudah mengundurkan diri, mengajukan surat, dan pimpinan katanya saya dengar ingin membuat surat ke presiden, saya tunggu," kata Bambang saat ditanya mengenai tugasnya di KPK saat ini.

Namun, ia mengakui mulai mengurangi aktivitasnya di KPK.

"Secara yudis formal sih masih bisa terlibat, cuma saya sendiri termasuk harus mulai mengurangi. Tapi 'vote' masih bisa," ungkap Bambang. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Meniti Tangga Curam Demi Masa Depan

Laporan Reporter Tribun Jogja, Padhang Pranoto

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Mentari masih enggan menampakkan diri di lereng Merapi. Kabut dan udara dingin pun membekap warga, untuk tetap diperaduan. Namun tidak bagi lima orang anak dari Dusun Gligir Pasang, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten.

Diawasi oleh orangtua mereka, Purnani (8), Siti Suyahmi (10), Triyani (11), Sri Wahyuni (11) dan Agusno (11), menapaki ratusan tangga menuruni jurang menuju sekolahan.

Berjalan beriring, mereka saling menunggu rekannya yang kadang tertinggal. Meskipun total perjalanan yang mereka tempuh hanya sekitar 3 km, namun alur yang dilalui cukup menantang, apalagi ketika hujan turun. Siswa-siswi SDN 1 Tegalmulyo ini harus jeli memilih langkah.

Gligir Pasang atau biasa disebut Gir Pasang, merupakan sebuah dusun terpencil. Letaknya hanya empat km dari puncak merapi, terpisah dari 'daratan' utama dan bersebelahan dengan Kabupaten Boyolali.

Dihuni 33 jiwa, warga dusun ini mengandalkan pertanian dan beternak, sebagai mata pencaharian utama mereka. Sementara untuk sumberdaya listrik, para warga memanfaatkan panel tenaga surya bantuan dari pemerintah dua tahun silam.

Kondisi tersebut memengaruhi perekonomian warga. Imbasnya, tingkat pendidikan anak-anak Gir Pasang cenderung rendah. Menurut seorang warga Warno Giyanto (40), rerata penduduk di daerahnya hanya mengenyam pendidikan hingga SMP.


11.22 | 0 komentar | Read More

Inilah Momen Haru Saat Simpanse Berpisah dengan Penyelamatnya

TRIBUNJOGJA.COM - Ini merupakan kisah penyelamatan seekor simpanse bernama Wounda di Konggo pada akhir tahun 2013 lalu. Seorang ahli biologi asal Inggris, Jane Goodall yang mendirikan Yayasan Jane Goodall melakukan evakuasi terhadap seekor simpanse yang kelaparan di Kongo.

Simpanse itu ia temukan dalam kondisi hampir mati dengan kondisi lemas dan kurus kering. Ia lantas mengevakuasinya ke Pusat Rehabilitasi SImpanse Tchimpounga di Republik Kongo. Di tempat inilah, Wounda akhirnya memeroleh kasih sayang, dan makanan untuk memulihkan kesehatannya. Setiap pagi ia juga diberikan susu dengan penuh kasih sayang.

Disamping upaya penyelamatan itu, ada kisah yang memancing rasa haru banyak orang dari berbagai belahan dunia. Lantaran Wounda ternyata berperilaku seperti layaknya manusia ketika ia dilepasliarkan ke alam bebas. Wounda tak henti-hentinya memeluk tubuh Jane seolah tak ingin berpisah. Dalam satu momen, Wounda benar-benar harus berpisah dengan penuh keharuan.

Momen mengharukan ini terekam dalam sejumlah foto yang dirilis Jane Goodall Institute berikut ini ;

Jane Goodall Institute

Jane Goodall Institute

Jane Goodall Institute

Jane Goodall Institute

Jane Goodall Institute


11.22 | 0 komentar | Read More

Tribun Jogja

Written By Unknown on Rabu, 21 Januari 2015 | 11.22

Tribun JogjaTribunnews.comPelatih Persiba Tunggu Proses Nego UgiekEKSKLUSIF: Jutaan Tahun Lalu Gunung Sewu Bak Taman FirdausEKSKLUSIF: Kubur Batu Beri Petunjuk Hadirnya Manusia ModernPersija Turunkan Kiper Lapis Dua Lawan Semen PadangMantan Kapolri Ingin Bantu Ayah BertaniEKSKLUSIF: Lembah Kali Oya & Sangiran Satu ZamanTruk Pengangkut Gabah Terbalik di MoyudanHujan Sedang Diprediksi Guyur YogyakartaEKSKLUSIF: Alamaaak! Besarnya Fosil Gigi Geraham IniEKSKLUSIF: Woww! Tiga Fosil Berumur Jutaan Tahun Ini Ada di Kali OyaWarga yang Tak Kena Pembebasan Lahan Diajak KonsultasiHarga Minyak Dunia Anjlok LagiPenyidik Dalami Delapan Saksi Korupsi PEWDishub DIY Yakin Tarif Angkutan DIY Turun Akhir Pekan IniBagaimana Cara Mengurus Santunan Kematian?Ini Cara Mengurus IMBB Rumah di SlemanBagaimana Jika Pajak Motor Mati 8 Tahun?Enam Kelurahan Sandang Gelar Kampung HijauMenpora dan PSSI Harus Berkepala DinginBulan Dana PMI Belum Capai Target

http://jogja.tribunnews.com/ Berita Terkini dari Tribun Jogja id 2015 Tribun Jogja Wed, 21 Jan 2015 11:22:27 +0700 hourly 1 http://jogja.tribunnews.com/ http://jogja.tribunnews.com/setting/logo.png 130 35 Tribunnews.com http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/pelatih-persiba-tunggu-proses-nego-ugiek Tim pelatih Persiba Bantul tengah memantau perkembangan negosiasi para pemain yang namanya telah disodorkan kepada manajemen]]> Wed, 21 Jan 2015 10:59:03 +0700 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/pelatih-persiba-tunggu-proses-nego-ugiek http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/eksklusif-jutaan-tahun-lalu-gunung-sewu-bak-taman-firdaus Gunungkidul dari sejarah kegeologian merupakan wilayah purba yang terbentuk jutaan tahun lalu]]> Wed, 21 Jan 2015 10:56:23 +0700 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/eksklusif-jutaan-tahun-lalu-gunung-sewu-bak-taman-firdaus http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/eksklusif-kubur-batu-beri-petunjuk-hadirnya-manusia-modern Temuan kubur batu dan produk kebudayaan megalitik di dataran tengah Gunungkidul mengindikasikan kehadiran kebudayaan lebih muda ketimbang manusia gua]]> Wed, 21 Jan 2015 10:48:29 +0700 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/eksklusif-kubur-batu-beri-petunjuk-hadirnya-manusia-modern http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/persija-turunkan-kiper-lapis-dua-lawan-semen-padang Wed, 21 Jan 2015 10:44:05 +0700 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/persija-turunkan-kiper-lapis-dua-lawan-semen-padang http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/mantan-kapolri-ingin-bantu-ayah-bertani Mantan Kapolri Jenderal Sutarman mengaku dirinya 100 persen loyal pada presiden Joko Widodo]]> Wed, 21 Jan 2015 10:39:08 +0700 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/mantan-kapolri-ingin-bantu-ayah-bertani http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/lembah-kali-oya-sangiran-satu-zaman Masyarakat yang menemukan fosil serupa agar tidak dilakukan pemecahan atau dipotong]]> Wed, 21 Jan 2015 10:35:40 +0700 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/lembah-kali-oya-sangiran-satu-zaman http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/truk-pengangkut-gabah-terbalik-di-moyudan Wed, 21 Jan 2015 10:33:13 +0700 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/truk-pengangkut-gabah-terbalik-di-moyudan http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/hujan-sedang-diprediksi-guyur-yogyakarta Wed, 21 Jan 2015 10:29:13 +0700 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/hujan-sedang-diprediksi-guyur-yogyakarta http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/alamaaak-besarnya-fosil-gigi-geraham-ini Selain menemukan dua objek yang terkonfirmasi ujung tulang persendian, Bambang Sukita menemukan objek ketiga yang diduga fosil gigi geraham]]> Wed, 21 Jan 2015 10:26:34 +0700 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/alamaaak-besarnya-fosil-gigi-geraham-ini http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/eksklusif-woww-tiga-fosil-berumur-jutaan-tahun-ini-ada-di-kali-oya Tiga fosil hewan purba ditemukan di delta Kali Oya di Dusun Sokoliman, Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul]]> Wed, 21 Jan 2015 10:22:24 +0700 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/eksklusif-woww-tiga-fosil-berumur-jutaan-tahun-ini-ada-di-kali-oya http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/warga-yang-tak-kena-pembebasan-lahan-diajak-konsultasi Tim pembangunan bandara baru Kulonprogo akan mengikutsertakan warga terdampak operasional dan konstruksi bandara yang tinggal di tepi luar calon pagar]]> Wed, 21 Jan 2015 09:28:51 +0700 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/warga-yang-tak-kena-pembebasan-lahan-diajak-konsultasi http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/harga-minyak-dunia-anjlok-lagi Harga minyak mentah dunia merosot pada Selasa (20/1/2015) waktu setempat (Rabu pagi WIB)]]> Wed, 21 Jan 2015 09:23:58 +0700 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/harga-minyak-dunia-anjlok-lagi http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/penyidik-dalami-delapan-saksi-korupsi-pew Wed, 21 Jan 2015 09:13:49 +0700 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/penyidik-dalami-delapan-saksi-korupsi-pew http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/dishub-diy-yakin-tarif-angkutan-diy-turun-akhir-pekan-ini Setelah sempat menolak, Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) DIY akhirnya mau menurunkan tarif angkutan, Selasa (20/1/2015)]]> Wed, 21 Jan 2015 09:08:58 +0700 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/dishub-diy-yakin-tarif-angkutan-diy-turun-akhir-pekan-ini http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/bagaimana-cara-mengurus-santunan-kematian Santunan Kematian (Sankem) merupakan program yang diadakan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi]]> Wed, 21 Jan 2015 08:57:12 +0700 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/bagaimana-cara-mengurus-santunan-kematian http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/ini-cara-mengurus-imbb-rumah-di-sleman Wed, 21 Jan 2015 08:52:49 +0700 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/ini-cara-mengurus-imbb-rumah-di-sleman http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/bagaimana-jika-pajak-motor-mati-8-tahun Pemerintah memberikan toleransi satu hari kerja pada keterlambatan pembayaran pajak kendaraan]]> Wed, 21 Jan 2015 08:36:14 +0700 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/bagaimana-jika-pajak-motor-mati-8-tahun http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/enam-kelurahan-sandang-gelar-kampung-hijau Wed, 21 Jan 2015 08:30:44 +0700 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/enam-kelurahan-sandang-gelar-kampung-hijau http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/menpora-dan-pssi-harus-berkepala-dingin Sebaiknya Menteri Pemuda dan Olahraga serta PSSI tetap berkepala dingin menyelesaikan konflik di antara keduanya]]> Wed, 21 Jan 2015 08:27:56 +0700 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/menpora-dan-pssi-harus-berkepala-dingin http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/bulan-dana-pmi-belum-capai-target Hingga pertengahan Januari ini baru tercapai Rp320 juta dari target Rp500 juta]]> Wed, 21 Jan 2015 08:24:23 +0700 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/bulan-dana-pmi-belum-capai-target

Tribun JogjaTribunnews.comPelatih Persiba Tunggu Proses Nego UgiekEKSKLUSIF: Jutaan Tahun Lalu Gunung Sewu Bak Taman FirdausEKSKLUSIF: Kubur Batu Beri Petunjuk Hadirnya Manusia ModernPersija Turunkan Kiper Lapis Dua Lawan Semen PadangMantan Kapolri Ingin Bantu Ayah BertaniEKSKLUSIF: Lembah Kali Oya & Sangiran Satu ZamanTruk Pengangkut Gabah Terbalik di MoyudanHujan Sedang Diprediksi Guyur YogyakartaEKSKLUSIF: Alamaaak! Besarnya Fosil Gigi Geraham IniEKSKLUSIF: Woww! Tiga Fosil Berumur Jutaan Tahun Ini Ada di Kali OyaWarga yang Tak Kena Pembebasan Lahan Diajak KonsultasiHarga Minyak Dunia Anjlok LagiPenyidik Dalami Delapan Saksi Korupsi PEWDishub DIY Yakin Tarif Angkutan DIY Turun Akhir Pekan IniBagaimana Cara Mengurus Santunan Kematian?Ini Cara Mengurus IMBB Rumah di SlemanBagaimana Jika Pajak Motor Mati 8 Tahun?Enam Kelurahan Sandang Gelar Kampung HijauMenpora dan PSSI Harus Berkepala DinginBulan Dana PMI Belum Capai Target

http://jogja.tribunnews.com/ Berita Terkini dari Tribun Jogja id 2015 Tribun Jogja Wed, 21 Jan 2015 11:22:27 +0700 hourly 1 http://jogja.tribunnews.com/ http://jogja.tribunnews.com/setting/logo.png 130 35 Tribunnews.com http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/pelatih-persiba-tunggu-proses-nego-ugiek Tim pelatih Persiba Bantul tengah memantau perkembangan negosiasi para pemain yang namanya telah disodorkan kepada manajemen]]> Wed, 21 Jan 2015 10:59:03 +0700 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/pelatih-persiba-tunggu-proses-nego-ugiek http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/eksklusif-jutaan-tahun-lalu-gunung-sewu-bak-taman-firdaus Gunungkidul dari sejarah kegeologian merupakan wilayah purba yang terbentuk jutaan tahun lalu]]> Wed, 21 Jan 2015 10:56:23 +0700 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/eksklusif-jutaan-tahun-lalu-gunung-sewu-bak-taman-firdaus http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/eksklusif-kubur-batu-beri-petunjuk-hadirnya-manusia-modern Temuan kubur batu dan produk kebudayaan megalitik di dataran tengah Gunungkidul mengindikasikan kehadiran kebudayaan lebih muda ketimbang manusia gua]]> Wed, 21 Jan 2015 10:48:29 +0700 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/eksklusif-kubur-batu-beri-petunjuk-hadirnya-manusia-modern http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/persija-turunkan-kiper-lapis-dua-lawan-semen-padang Wed, 21 Jan 2015 10:44:05 +0700 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/persija-turunkan-kiper-lapis-dua-lawan-semen-padang http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/mantan-kapolri-ingin-bantu-ayah-bertani Mantan Kapolri Jenderal Sutarman mengaku dirinya 100 persen loyal pada presiden Joko Widodo]]> Wed, 21 Jan 2015 10:39:08 +0700 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/mantan-kapolri-ingin-bantu-ayah-bertani http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/lembah-kali-oya-sangiran-satu-zaman Masyarakat yang menemukan fosil serupa agar tidak dilakukan pemecahan atau dipotong]]> Wed, 21 Jan 2015 10:35:40 +0700 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/lembah-kali-oya-sangiran-satu-zaman http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/truk-pengangkut-gabah-terbalik-di-moyudan Wed, 21 Jan 2015 10:33:13 +0700 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/truk-pengangkut-gabah-terbalik-di-moyudan http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/hujan-sedang-diprediksi-guyur-yogyakarta Wed, 21 Jan 2015 10:29:13 +0700 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/hujan-sedang-diprediksi-guyur-yogyakarta http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/alamaaak-besarnya-fosil-gigi-geraham-ini Selain menemukan dua objek yang terkonfirmasi ujung tulang persendian, Bambang Sukita menemukan objek ketiga yang diduga fosil gigi geraham]]> Wed, 21 Jan 2015 10:26:34 +0700 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/alamaaak-besarnya-fosil-gigi-geraham-ini http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/eksklusif-woww-tiga-fosil-berumur-jutaan-tahun-ini-ada-di-kali-oya Tiga fosil hewan purba ditemukan di delta Kali Oya di Dusun Sokoliman, Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul]]> Wed, 21 Jan 2015 10:22:24 +0700 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/eksklusif-woww-tiga-fosil-berumur-jutaan-tahun-ini-ada-di-kali-oya http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/warga-yang-tak-kena-pembebasan-lahan-diajak-konsultasi Tim pembangunan bandara baru Kulonprogo akan mengikutsertakan warga terdampak operasional dan konstruksi bandara yang tinggal di tepi luar calon pagar]]> Wed, 21 Jan 2015 09:28:51 +0700 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/warga-yang-tak-kena-pembebasan-lahan-diajak-konsultasi http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/harga-minyak-dunia-anjlok-lagi Harga minyak mentah dunia merosot pada Selasa (20/1/2015) waktu setempat (Rabu pagi WIB)]]> Wed, 21 Jan 2015 09:23:58 +0700 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/harga-minyak-dunia-anjlok-lagi http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/penyidik-dalami-delapan-saksi-korupsi-pew Wed, 21 Jan 2015 09:13:49 +0700 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/penyidik-dalami-delapan-saksi-korupsi-pew http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/dishub-diy-yakin-tarif-angkutan-diy-turun-akhir-pekan-ini Setelah sempat menolak, Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) DIY akhirnya mau menurunkan tarif angkutan, Selasa (20/1/2015)]]> Wed, 21 Jan 2015 09:08:58 +0700 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/dishub-diy-yakin-tarif-angkutan-diy-turun-akhir-pekan-ini http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/bagaimana-cara-mengurus-santunan-kematian Santunan Kematian (Sankem) merupakan program yang diadakan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi]]> Wed, 21 Jan 2015 08:57:12 +0700 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/bagaimana-cara-mengurus-santunan-kematian http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/ini-cara-mengurus-imbb-rumah-di-sleman Wed, 21 Jan 2015 08:52:49 +0700 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/ini-cara-mengurus-imbb-rumah-di-sleman http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/bagaimana-jika-pajak-motor-mati-8-tahun Pemerintah memberikan toleransi satu hari kerja pada keterlambatan pembayaran pajak kendaraan]]> Wed, 21 Jan 2015 08:36:14 +0700 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/bagaimana-jika-pajak-motor-mati-8-tahun http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/enam-kelurahan-sandang-gelar-kampung-hijau Wed, 21 Jan 2015 08:30:44 +0700 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/enam-kelurahan-sandang-gelar-kampung-hijau http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/menpora-dan-pssi-harus-berkepala-dingin Sebaiknya Menteri Pemuda dan Olahraga serta PSSI tetap berkepala dingin menyelesaikan konflik di antara keduanya]]> Wed, 21 Jan 2015 08:27:56 +0700 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/menpora-dan-pssi-harus-berkepala-dingin http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/bulan-dana-pmi-belum-capai-target Hingga pertengahan Januari ini baru tercapai Rp320 juta dari target Rp500 juta]]> Wed, 21 Jan 2015 08:24:23 +0700 http://jogja.tribunnews.com/2015/01/21/bulan-dana-pmi-belum-capai-target


11.22 | 0 komentar | Read More

Didik Listiyantara Ingin Persiba Main Off Play

Written By Unknown on Senin, 19 Januari 2015 | 11.22

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dwi Nourma Handito

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Turnamen Pra Musim Bupati Cilacap Cup akan menjadi ajang Pelatih Persiba Didik Listiyantara menguji pola yang akan diusungnya di musim depan. Pelatih yang musim lalu menjadi asisten pelatih Persiba Bantul ini menyebutkan bahwa ia akan meneruskan pola atau skema yang sudah dijalankan pada musim kemarin saat Persiba berlaga di Indonesia Super League.

Untuk formasi yang akan dipilih, Didik mantap menyebut 3-5-2 adalah formasi yang akan diterapkan di Bupati Cilacap Cup.

"Karena ritme dengan formasi tersebut sudah ada, musim kemarin pada awal musim pakai 4-4-2 namun tidak efektif dan akhirnya pakai 3-5-2 dan itu lebih aman," ujarnya kemarin.

Pola tersebut juga dirasa akan kembali berjalan, terlebih beberapa penggawa utama Persiba musim lalu dipertahankan pada musim ini. Penggawa tersebut juga akan dibawa Didik ke Cilacap, sehingga kemungkinan besar akan berjalan dan hanya butuh penyesuaian untuk pemain baru.

Sekadar diketahui beberapa pengawa Persiba musim lalu yang masih layak dipertahankan sudah direkomendasikan oleh pelatih untuk dinego. Bahkan ada beberapa yang sudah deal, seperti pemain asal Maluku Tengah Dulsan Lestaluhu, sementara nama-nama lain tengah dinego manajemen.

Tak hanya skema atau formasi saja, di turnamen pra musim tersebut Didik akan menerapkan pola permainan yang akan diusungnya dalam musim 2015. Menurutnya beberapa planning dan taktik akan diterapkan diatas rumput stadion Wijayakusuma Cilacap.

"Semua akan kita coba, baik pola, planning dan taktik. Kita ingin main off play," ujar Didik.

Apa yang ingin ditampilkan di atas lapangan tersebut diharapkan bisa dijalankan dengan baik oleh pemain-pemain yang nantinya akan dimainkan. Didik pun berharap nantinya masalah serangan, transisi dan bertahan diharapkan bisa berjalan baik.

"Kita ingin pemain bisa memahami dan sukur-sukur pemain sudah bisa menerapkan langsung," ujarnya. Adapun sore ini Persiba Bantul dijadwalkan akan bertanding melawan Kuningan FC di Bupati Cilacap Cup yang akan berlangsung di Stadion Wijayakusuma. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Pemilihan Wantimpres, Sekali Lagi Jokowi Tabrak Janji

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Pengamat politik Tjipta Lesmana menilai, pemilihan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) oleh Presiden Joko Widodo sarat kepentingan politik. Jokowi terlihat melakukan politik balas jasa dalam pemilihan ini.

"Sudah berulang kali Jokowi menabrak janjinya kepada rakyat. Berulang kali komitmennya dilanggar, lalu ini sekarang (dalam pemilihan) anggota Wantimpres," kata Tjipta saat dihubungi, Senin (19/1/2015).

Tjipta mengatakan, Jokowi tidak bisa melepaskan diri dari kungkungan partai politik yang mendukungnya dan Jusuf Kalla pada saat pilpres lalu. "Artinya apa? Ini balas jasa," kata Tjipta.

Tjahjo menambahkan, bukan kali ini saja Jokowi menempatkan orang-orang titipan dalam posisi strategis. Seperti dalam pemilihan Jaksa Agung HM Prasetyo, yang ketika itu menjadi politisi Partai Nasdem (kini keluar dari Nasdem).

Selain itu, penunjukan Komjen Budi Gunawan sebagai calon tunggal kepala Polri. Budi merupakan mantan ajudan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan.

"Semua itu, Jaksa Agung, Budi Gunawan itu balas jasa. Kita lihat Hendro Priyono terus Soebagyo HS itu semua kan nama-nama yang aktif bantu Jokowi saat pilpres," ujarnya.

Presiden Jokowi sudah merampungkan susunan Wantimpres. Presiden akan melantik sembilan anggota Wantimpres itu pada hari ini. Sejumlah nama mencuat akan mengisi kursi itu.

Beberapa di antaranya mewakili partai seperti Sidarto Danusubroto (PDI-P), Suharso Monoarfa (PPP), Jan Darmadi (Partai Nasdem), Rusdi Kirana (PKB), Yusuf Kartanegara (PKPI), dan Subagyo HS (Hanura).

Sementara nama lainnya diketahui memiliki kedekatan dengan Jokowi atau pun Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri, yakni AM Hendropriyono (mantan Kepala BIN), Mooryati Soedibjo (pendiri Mustika Ratu), dan Hasyim Muzadi (Nadhlatul Ulama). (Dani Prabowo)


11.22 | 0 komentar | Read More

Usai Banjir, Warga Bersama Relawan Bersihkan Kali Gajahwong

Laporan Reporter Tribun Jogja, Khaerur Reza

TRIBUNJOGJA.COM, JOGJA - Usai tanggul jebol aparat dan warga mulai membersihkan jalur baru Sungai Gajahwong yang ada di Sorowajan, Banguntapan, Bantul.

Dari pantauan Tribunjogja, Senin (19/1/2015) pagi puluhan personil dari Basarnas, BPBD, TNI, Dinas terkait dan relawan tampak mulai membersihkan jalur sungai baru yang terbentuk dari jebolnya tanggul yang ada di Sorowajan RT20/RW12 Banguntapan Bantul.

"Sekarang paling pokok pembersihan ini, jangan sampai sampah-sampah yang numpuk mengakibatkan banjir lagi dan menghantam pemukiman warga," terang Kepala Desa Banguntapan, Putut Damarjati di lokasi.

Dirinya yang mendapat kabar dari warganya sejak Minggu (17/1/2015) kemudian segera berkoordinasi dengan bupati dan aparat. Sehingga kejadian ini bisa ditangani dengan cepat dan dikoordinasikan dengan pihak lain.

Putut menceritakan aliran baru yang terbentuk sebenarnya adalah aliran lama dari Sungai Gajahwong. Karena dibangun irigasi beberapa tahun yang lalu maka kemudian digunakan sebagai kolam ikan warga.

"Jadi bukan aliran sungai baru, tapi aliran sungai lama yang kembali," terang Putut. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Satu Rumah Terisolasi Pasca-jebolnya Tanggul Kali Gajahwong

Laporan Reporter Tribun Jogja, Khaerur Reza

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Jebolnya tanggul Sungai Gajahwong yang ada di Sorowajan, Banguntapan, Bantul menyebabkan dua rumah harus ditinggalkan pemiliknya.

Salah seorang pemilik rumah Dayat (25) ketika ditemui di rumahnya menceritakan, ketika itu sekitar pukul 15.00 WIB dirinya dan 3 orang keluarganya masih berada di rumah dan hujan sedang deras-derasnya.

"Saat itu tanggul sudah mulai jebol sedikit-sedikit, lalu saya segera mengungsikan keluarga," ceritanya.

Dia juga dibantu warga memindahkan barang-barang yang ada di rumahnya untuk sementara ditampung di tempat ketua RT. Ketika air masuk sampai setinggi lutut di rumahnya seluruh keluarga dan barangnya sudah berhasil diselamatkan.

Akibat kejadian ini pondasi yang ada di sebelah rumah Dayat terkikis air dan rawan ambrol. Rumahnya juga menjadi terisolasi karena jalan menghubungkan rumahnya dengan rumahblain juga jebol.

"Saya belum punya rencana, sementara nanti keluarga dititipin ke saudara," ujarnya.

Sebelumnya Kepala Desa Banguntapan, Putut Darmajati mengatakan ada 2 KK dengan 11 orang yang terdampak bencana dan harus mengungsi sementara. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Ikan Pak RT Dibagi-bagikan Warga Korban Banjir

Laporan Reporter Tribun Jogja, Khaerur Reza

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Sebanyak tiga kolam ikan dan sebuah kandang ternak ikut hanyut terbawa aliran sungai akibat jebolnya tanggul di Kali Gajahwong Sorowajan, Banguntapan, Bantul Minggu (17/1/2015) sore.

Ketua RT20 RW12 Sorowajan, Banguntapan, Bantul, Yudoyono (61) ketika ditemui di lokasi, Senin (18/1/2015) mengatakan ada 35 kolam ikan dan 2 kandang ternak yang terbawa aliran kali akibat jebolnya tanggul tersebut.

Yudoyono sendiri memiliki enam kolam ikan yang semuanya ludes disapu aliran air Kali Gajahwong. Kolam yang dibangun sejak 2005 itu diisi oleh beberapa jenis ikan seperti Nila, Lele dan Tawes.

"Itu sudah siap panen, per kolam nilainya sekitar Rp 2,5 juta, jadi kerugiannya sekitar Rp 15 juta," ujarnya.

Ketika air mulai surut dia masih bisa menyelamatkan beberapa ikan dari kolamnya.

"Saya taruh (ikan) di rumah biar dimasak warga. Kalau ada yang membutuhkan dan mau ambil juga silahkan," kata Yudoyono. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Kejagung Siapkan Lanjutan Eksekusi Mati Gembong Narkoba

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Setelah eksekusi enam terpidana mati kasus narkoba, Kejaksaan Agung telah menyiapkan eksekusi mati untuk para terpidana gelombang berikutnya.

Saat ini ada 64 terpidana mati kasus narkoba yang mengajukan grasi dan kemungkinan akan ditolak oleh Presiden Joko Widodo. Beberapa di antaranya telah dipastikan ditolak, dan lainnya masih menunggu.

Namun, Kejaksaan Agung tidak gegabah melakukan eksekusi mati. Jaksa Agung HM Prasetyo mengatakan, persiapan eksekusi harus dilakukan dengan teliti dan cermat agar tidak terjadi kesalahan dan seluruh aspek hukum terpidana mati terpenuhi.

"Jangan sampai ada permasalahan hukum yang belum terselesaikan. Kalau ada yang sudah terpenuhi, tentunya secepat itu pula kita rencanakan untuk mengeksekusi mati," tegas Prasetyo, Minggu (18/1/2015) di Kejagung.

Seperti diketahui, Minggu (18/1/2014) pukul 00.00 WIB, enam terpidana mati dieksekusi di dua lokasi berbeda yakni Nusakambangan dan Boyolali setelah grasi ditolak.

Masing-masing Ang Kim Soei (62) warga negara Belanda, Namaona Denis (48) warga negara Malawi, Marco Archer Cardoso Mareira (53) warga negara Brasil, Daniel Enemua (38) warga negara Nigeria, Rani Andriani atau Melisa Aprilia (38) warga negara Indonesia, dan Tran Thi Bich Hanh (37) warga negara Vietnam.

Salah satu terpidana mati yang menunggu eksekusi adalah Myuran Sukumaran, salah seorang anggota sindikat Bali Nine yang saat ini ditahan di LP Kerobokan, Bali. Menurut Jaksa Agung, eksekusi belum dapat dilakukan karena menunggu proses hukum terpidana lain dalam kasus yang sama.

Myuran dibekuk di Bandara Ngurah Rai, Badung, bersama delapan WN Australia lainnya tahun 2005. Mereka kedapatan hendak menyelundupkan 8,3 kg heroin ke Bali. Myuran dan Andrew Chan divonis mati tahun 2006.

Sementara tujuh lainnya memperoleh hukuman bervariasi antara 20 tahun hingga seumur hidup. Grasi Myuran telah ditolak presiden, namun grasi Andrew masih diproses. (Theresia Feliciani)


11.22 | 0 komentar | Read More

UPY Kenalkan Mahasiswa pada Pasar Modal

Written By Unknown on Minggu, 18 Januari 2015 | 11.22

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Universitas PGRI Yogyakarta (UPY) bekerjasama dengan Bursa Efek Indonesia‎ dan PT Phintraco Securities membuka Galeri Investasi di kampus UPY. Galeri ini ditujukan untuk mengakrabkan pasar modal kepada mahasiswa.

Menurut‎ Rektor UPY, Prof Dr Buchory MS MPd dengan adanya galeri investasi ini mahasiswa tentunya akan banyak memiliki bahan untuk menyusun skripsi. Tak perlu pergi jauh-jauh, hanya datang ke galeri investasi yang ada di kampus, mahasiswa sudah bisa langsung mengimplementasikan teori pasar modal.

"Selain itu, ini juga bisa menjadi pembelajaran‎ bagi dosen. Apalagi informasi yang tersaji sama dengan informasi yang diliat investor di seluruh dunia," ujar Buchory, Sabtu (17/1).

‎Buchory juga memandang perlu adanya pembelajaran tentang pasar modal ini. Hal ini selaras dengan program kerja Presiden Jokowi yang ingin ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 7 persen. Upaya tersebut harus dimulai dengan mengenalkan para generasi penerus bangsa, yang dalam hal ini mahasiswa kepada pasar modal.

"Sehingga mahasiswa yang selama ini ingin terjun ke pasar modal bisa belajar langsung di galeri investasi," kata Buchory. (tribunjogja.com)


11.22 | 0 komentar | Read More

Hujan Sempat Tunda Eksekusi Terpidana Mati

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Meskipun selama pelaksanaan eksekusi seluruhnya berlangsung aman, lancar dan baik. Namun ada sedikit halangan yang ditemui di lapangan.

Jaksa Agung HM Prasetyo menjelaskan ada sedikit perubahan dalam pelaksanaan, yakni eksekusi sebelumnya akan dilakukan serentak pukul 00.00 WIB, namun diundur karena cuaca.

"Pelaksanaanya sedikit berubah, terutama masalah waktu pelaksanaan. Semula kedua tim lapangan eksekutor akan mengeksekusi serentak pukul 00.00 tapi karena cuaca jadi terlambat," ungkap Praserto, Minggu (18/1/2015) di Kejagung.

Prasetyo menambahkan pelaksanaan eksekusi di Nusakambangan berlangsung pukul 00.30 WIB. Sedangkan di Boyolali berlangsung pukul 00.46 WIB.

Seperti diketahui, Minggu (18/1/2014) pukul 00.00 WIB, enam terpidana mati akan dieksekusi di dua lokasi berbeda.

Dari enam terpidana mati, satu terpidana mati yakni Tran Thi Bich Hanh (WN Vietnam) dieksekusi di sebuah tempat rahasia di Boyolali, Jateng. Sementara lima terpidana mati lainnya dieksekusi di Nusakambangan, Jateng.

Berikut data keenam terpidana mati tersebut :

1. Namaona Denis (48) WN Malawi, laki-laki, pekerjaan swasta, kasus narkotika. Putusan PN tahun 2001, PT 2002, grasi ditolak 30 Desember 2015.

2. Marco Archer Cardoso Moreira (52), WN Brasil, laki-laki, pilot pesawat terbang, diputus PN 2004.

3. Daniel Enemuo (38) WN Nigeria, laki-laki, putusan PN 2004, PT 2004, kasasi 2005, grasi ditolak 30 Desember 2014.

4. Ang Kiem Soei alias Kim Ho alias Ance Tahir alias Tommi Wijaya (62), WNI, laki-laki, kelahiran fak-fak Papua, Putus PN 2003, PT 2003, MA 2003, PK 2006, grasi ditolak 30 Desember 2014

5. Tran Thi Bich Hanh (WN Vietnam), perempuan, (37), wiraswasta, PN 2011, PT 2012, yang bersangkutan tidak mengajukan kasasi, langsung grasi dan ditolak.

6.Rani Andriani alias Melisa Aprilia (WNI), kelahiran Cianjur, perempuan, diputus PN 2000, PT 2000, MA 2001, PK 2002, grasi ditolak 30 Desember 2014. (Tribunnews/Theresia Felisiani)


11.22 | 0 komentar | Read More

Inilah Cara Eksekusi Mati Tersadis dalam Sejarah, Mengerikan!

TRIBUNJOGJA.COM - Hukuman mati sudah diaplikasikan sejak lama untuk menghukum pelaku yang melakukan kejahatan luar biasa. Seiring dengan berjalannya waktu, metode eksekusi mati pun terus berkembang.

Semisal kini dilakukan dengan hukuman tembak tepat mengatah ke jantung dengan maksud supaya terpidana akan mati seketika ketika dieksekusi. Namun sejarah mencatat, ada beberapa cara eksekusi mati yang sangat mengerikan. Bahkan, bisa dikatakan sangat kejam. Berikut merupakan beberapa cara hukuman mati tersebut ;

1. Roda maut

Hukuman ini umumnya diterapkan di abad pertengahan hingga abad 19 di Eropa. Caranya, terpidana mati akan diikat diatas roda yang diputar pelan-pelan. Kemudian algojo akan memukul tubuhnya berkali-kali hingga menghancurkan tulang-tulang si terpidana. Mirisnya, cara ini membuat terpidana tak mati seketika. Biasanya, terpidana baru akan meninggal setelah berhari-hari justru akibat dehidrasi maupun akibat luka pukulan.

Tapi dalam kasus tertentu, algojo juga biasa diminta untuk memberikan 'pertolongan' yakn dengan cara memukul hingga tewas. Maksudnya untuk mengurangi penderitaan terpidana sehingga bisa langsung tewas. Menurut pusat informasi hukuman mati (Death Penalty Information Center), Amerika juga memberlakukan hukuman ini di abad 18. Cara ini dilakukan untuk menghukum para budak pemberontak.

2. Dikuliti

Hukuman mati kejam lainnya yakni Ling Chi yakni menghukum terpidana mati dengan cara dukuliti perlahan-lahan. Eksekusi ini digunakan di Tiongkok selama ribuan tahun. Berdasarkan catatan, kali pertama eksekusi yang tercatat dalam sejarah dilakukan sekitar tahun 900 Masehi sampai kemudian dilarang pada tahun 1905.

Hukuman ini juga dikenal dengan istilah kematian oleh massa. Karena si terpidana akan menerima sayatan demi sayatan dari begitu banyak orang. Mereka akan disayat secara perlahan pada bagian tubuh non vital dengan pisau yang sangat tajam.

Tujuannya, untuk memberikan penderitaan berkepanjangan kepada si terpidana. Tangannya dipotong, kemudian kaki dan bagian dada. Setelah itu pemotongan pada bagian yang vital semisal tenggorokan atau jantung.

Sebuah foto yang dicetak oleh surat kabar Prancis pada tahun 1858 mengungkap bagaimana proses hukuman mati tersebut. Pada saat itu, dilakukan eksekusi mati terhadap seorang misionaris Perancis di Tiongkok.

3. Dicekik batang logam

Ini merupakan metode eksekusi mati bernama Garotte. Hukuman ini dipraktekan di Spanyol selama ratusan tahun. Hukuman ini ada dua versi. Pertama, terpidana mati diikat pada sebuah tiang, kemudian lehernya diikat oleh tali yang secara perlahan-lahan akan mencekiknya hingga meninggal.

Pada versi kedua, tiang diganti dengan kursi. Terpidana akan duduk dengan diikat tangannya, sementara lehernya akan dicekik oleh sabuk logam yang juga akan mencekiknya hingga tewas.

Adapun dalam foto dari tahun 1901, terlihat eksekusi semacam ini dilakukan di Penjara Bilibid, di Manila, Filipina. Kemudian Garotte dilarang di Filipina pada tahun 1902.

4. Direbus

Ini merupakan cara eksekusi mati yang paling jarang dilakukan. Namun umum dilakukan di seluruh Eropa dan Asia hingga abad ke-17. Caranya, terpidana mati akan langsung ditenggelamkan pada minyak atau air mendidih, atau mereka juga ditempatkan di kuali penuh cairan dingin hingga mencapai titik didih.

Di Eropa, hukuman ini dipraktikan pada abad pertengahan untuk menghukum para peracun dan pemalsu. Adapun pada abad ke 16, di Jepang juga dilaksanakan eksekusi ini terhadap seorang penjahat bernama Ishikawa Goemon yang dijatuhi hukuman diresbu sampai mati bersama dengan anaknya. Ia dihukum setelah gagal membunuh panglima perang Toyotomi Hideyoshi.

5. Dijadikan santapan hewan buas

Hukuman ini dikenal dengan istilah Damnatio ad Bestias. Caranya terpidana mati akan dimasukan dalam kurungan yang berisi hewan buas yang tengah lapar. Ia akan mati karena disantap binatang tersebut. Adapun dalam sebuah ilustrasi yang dibuat oleh seorang pelukis Perancis bernama Jean Leon Gerome diperlihatkan suasana ketika menjelang eskekusi pada abad ke-19.

6. Digergaji

Cara eksekusi ini kurang umum digunakan namun dipraktikan di Eropa, Roma Kuno, Tiongok dan bagian Timur Tengah di abad ke-16. Menurut catatan sejarah penyiksaan George R Scott, hukuman ini telah dipraktikan oleh Kaisar Romawi Caligula. Terpidana mati diikat dengan cara terbalik, kemudian akan digergaji mulai dari selangkangan hingga ke tubuhnya. Hukuman ini digambarkan dengan jelas oleh seorang seniman bernama Lucas Cranach pada abad ke-16.

7. Dipenjara hingga mati

Ini merupakan jenis hukuman mati yang tak berdarah, namun mematikan secara perlahan. Terpidana akan dipenjara dalam dinding tembok dan dibiarkan mati di dalam. Baik itu akibat kelaparan maupun akibat dehidrasi. Sebagaimana dilaporkan dalam majalah abad ke-19, Chambers Edinburgh Journal, ditemukan kerangka di dalam dinding di Abbey Coldingham di Berwickshire, Skotlandia. Kerangka itu diyakini merupakan sisa-sisa kerangka seorang biarawati yang dieksekusi mati.

8. Digantung, ditikam dan dicincang

Hukuman sadis ini dipraktikan di Inggris dari tahun 1351 hingga abad ke 19. Biasanya diberikan kepada para pelaku pengkhianatan tingkat tinggi. Caranya sangat sadis, dimana terpidana awalnya akan diseret menggunakan kuda ke tempat eksekusi. Kemudian ia digantung sampai sekarat, namun masih dibiarkan hidup.

Kemudian terpidana akan menerima siksaan lainnya yakni dicincang tubuhnya secara perlahan. Hingga ia akhirnya dimutilasi menjadi empat bagian.

Salah satu yang tercatat dalam sejarah yakni hukuman mati kepada Guy Fawkes pada tahun 1606. Ia dituduh terlibat dalam usaha pembunuhan Raja James I dari Inggris dan Raja James VI dari Skotlandia. Nasibnya lebih 'beruntung' karena ketika akan dieksekusi, ia berhasil melompat, mematahkan lehernya hingga tewas seketika.

Setidaknya, ia terlepas dari siksaan perlahan yang sangat menyakitkan. Akan tetapi, jasadnya tetap dimutilasi dan bagian tubuhnya diperlihatkan kepada publik.

9. Digantung

Ini bukan jenis hukuman gantung yang biasa. Terpidana akan digantung dengan diikat tali logam di sekujur tubuhnya.Ia akan dibarkan sampai mati kehausan. Kisah yang tercatat dalam sejarah yakni eksekusi mati dengan cara ini terhadap Kapten William Kidd yang dieksekusi karena kejahatan pembajakan pada tahun 1701.

Kidd harus digantung dua kali karena yang pertama tali gantungan pecah. Tubunnya digantung di atas sungai Thames. Kemudian hukuman ini dilarang di Inggris sejak tahun 1834.

10. Dibakar dalam patung banteng

Hukuman ini umum dipraktikan pada jaman Yunani Kuno dibawah Tiran Phalaris. Mereka membuat patung banteng perunggu yang memiliki ruangan di dalamnya. Terpidana akan ditempatkan di dalam patung banteng itu, kemudian di bagian bawahnya akan dipanaskan hingga memanggangn terpidana di dalamnya.

Asap dari terpidana yang terbakar itu akan keluar melalui hidung boneka banteng. Mereka juga merancang mulut banteng yang akan menyulap teriakan terpidana menjadi seperti raungan banteng. (TRIBUNJOGJA.com/ berbagai sumber)


11.22 | 0 komentar | Read More

Siswi SMP "Dijual" Rp500 Ribu ke Pria Hidung Belang

TRIBUNJOGJA.COM, KEFAMENANU - MO alias Nola (28) ditangkap anggota Kepolisian Resor Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), setelah dilaporkan menjual MJD (14), siswi salah satu SMP di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Perempuan warga Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa lima, Kota Kupang itu menjual MJD ke sejumlah pria hidung belang dengan tarif Rp500.000 sekali kencan.

Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor TTU, Ipda I Ketut Suta kepada Kompas.com, Sabtu (17/1/2015) malam, mengatakan, Nola ditangkap oleh dua anggota Buser di Kupang setelah keduanya berkoordinasi dengan pihak Polres Kupang Kota.

"Setelah menerima laporan korban MJD (14) beberapa waktu lalu, polisi langsung memburu pelaku hingga akhirnya berhasil ditangkap di Kota Kupang. Korbannya adalah pelajar kelas 2 salah satu SMP di Kota Kupang," ujar Suta.

Suta menjelaskan, saat MJD libur sekolah pada Juni 2014, korban diajak oleh tersangka ke Kefamenanu dan tinggal di kos di jalan Eltari Kilometer 4 jurusan. Awalnya, pada Agustus 2014, tersangka menjual korban kepada seorang pria yang bernama Rafael.

Setelah itu, kata Suta, tersangka membawa korban ke hotel dan losmen yang ada di Kota Kefamenanu, untuk dijual kepada lelaki hidung belang.

"Saat ini tersangka telah diamankan di sel Mapolres TTU," ujarnya. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Eksekusi Mati Jadi Tontonan Warga

TRIBUNJOGJA.COM, BOYOLALI  - Suara tembakan saat eksekusi Tran Thi Bich Hanh atau Asyin dilakukan membuat warga Boyolali terkejut. Warga yang mendengar kabar bahwa eksekusi digelar di Markas Brimob, Desa Mojosongo, membuat warga beramai-ramai mendatangi tempat itu.

Meski sempat dibubarkan namun beberapa warga masih bertahan di sekitar Markas Brimob. Pada Minggu (18/1/2015) sekitar pukul 00.30 dini hari, warga mendengar suara tembakan. Salah sepramh warga merasa terkejut kaget dan ketakutan mendengar suara tembakan itu.

Irvan, warga Mojosongo, mengaku kaget dan tidak menduga suara tembakan yang terdengar begitu keras. Menurut Irvan, suara tembakan tersebut terdengar sekitar pukul 00.35 WIB. Saat bercerita kepada sejumlah wartawan, Irvan mengaku masih terkejut akibat mendengar suara tembakan.

"Masih shock mas, tidak menyangka keras banget," kata Irvan.

Hal senada diungkapkan Rizky, juga warga Mojosongo. Pemuda ini mengatakan dirinya tertarik untuk datang ke markas Brimob setelah mendengar kabar akan digelarnya eksekusi hukuman mati terpidana kasus narkoba.

Rizky yang datang bersama teman-temannya berdiri di seberang jalan pintu gerbang markas Brimob. "Suaranya keras banget, dan tadi sempat kaget,"katanya.

Sementara itu, dari informasi yang diperoleh Kompas.com, eksekusi Asyin dilakukan di lapangan tembak Markas Nromob, Gunung Kendil, Boyolali. Eksekusi terpidana mati Asyin dilakukan pada pukul 00.45 wib, dan dipastikan sudah meninggal dunia pada pukul 01.25 wib.

Tak berselang lama, warga berangsur angsur meninggalkan lokasi markas Brimob. Jenasah rencannya akan di kremasi di Semarang, Jawa Tengah. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Jangan Buang Keping CD Bekas, Lebih Baik Direbus Saja

TRIBUNJOGJA.COM - Barang-barang bekas yang sudah tak bermanfaat karena rusak, sebaiknya tak dibuang. Namun bisa dimanfaatkan untuk hal lainnya yang berguna.

Nah jika anda punya banyak keping CD bekas yang sudah tak terpakai, akan lebih berguna jika menyulapnya menjadi sebuah barang kerajinan yang sangat menarik.

Lewat video berikut ini diperlihatkan bagaimana kepingan CD bekas diubah menjadi hiasan bola lampu disko, hiasan kalung yang menarik, bahkan bisa juga disulap menjadi berbagai hiasan benda lainnya.

Caranya, kepingan CD bekas, direbus terlebih dahulu supaya mudah untuk dipotong atau dibentuk sedemikian rupa. Sediakan gunting, dan lem sebagai bahan uatamanya untuk menempelkan potongan CD bekas tersebut.

Jika ingin membuat lampu disko di ruangan kamar, maka anda harus menyiapkan styrofoam berbentuk bulat dan kawat untuk menggantungnya. Sementara untuk kalung ornamen CD bekas, tentu saja anda perlu menyediakan kalungnya.

Potongan CD bekas juga bisa digunakan untuk menghias pot bunga, atau meja makan. Anda bisa berkreasi sedemikian rupa dari CD bekas yang sudah direbus ini.

Untuk lebih jelasnya, bisa disimak video yang diambil dari gurl.com berikut ini ;


11.22 | 0 komentar | Read More

PSS Bakal Ditukangi Lafran Pribadi?

Written By Unknown on Sabtu, 17 Januari 2015 | 11.22

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gagal mendapatkan Seto yang akhirnya kembali membesut klub lamanya PSIM Yogyakarta, manajemen PSS kini memutar otak untuk mendapatkan pelatih tim. Tak ingin larut dengan gagal menggaet Seto maupun Widyantoro, mereka tengah mengejar sosok pelatih lokal.

Informasi yang beredar, manajemen PSS mengklaim telah melakukan pembicaraan serius mengarah ke ikatan kerjasama dengan pelatih lokal. Sayangnya, manajemen tak ingin menyebut secara gamblang siapa nama pelatih tersebut.

"Nanti dulu tunggu waktunya, mungkin satu dua hari ini akan kita sampaikan ke publik," kata Manajer PSS Sleman Haru Setyawan, Jumat (16/1/2015).

Nama yang diklaim telah selangkah lagi menangani PSS itu, menurut Haru sedang dipertimbangkan secara matang. Dalam hal ini, meminta persetujuan pihak PT Putra Sleman Sembada (PT PSS) yang selama ini menaungi PSS.

Desas-desus lain menyebutkan jika pelatih lokal yang dimaksud manajemen telah berkomunikasi serius adalah Lafran Pribadi. Tentu saja, hal ini menarik untuk dinanti kebenarannya mengingat Lafran sebenarnya sosok yang sudah tidak asing lagi bagi PSS.

Harapan Haru, segera ada persetujuan mengenai nama pelatih yang telah disodorkan kepada pihak PT tersebut. Apalagi waktu persiapan untuk kompetisi semakin mepet sementara tim tetangga di DIY juga sudah mulai melakukan persiapan.

"Kita dikejar waktu, semakin cepat pelatih ini disepakati maka semakin baik proses persiapan tim," kata Haru.

Sebelumnya, selain Seto dan Widyantoro, PSS dikabarkan dekat dengan kandidat pelatih lain seperti Bonggo Pribadi Iwan Setiawan dan Agus Yulianto. Namun nama-nama tersebut makin hari semakin menguap begitu saja. (sus)


11.22 | 0 komentar | Read More

24 Relawan Jokowi Dukung Penuh Langkah KPK

TRIBUNJOGJA.COM - Forum yang terdiri dari 24 organisasi relawan pendukung Joko Widodo dan Jusuf Kalla mendukung penuh langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menetapkan tersangka kepada calon Kapolri Komjen Budi Gunawan.

Meski begitu para loyalis Jokowi ini berharap agar Presiden untuk dapat menunda pelantikan Kapolri sampai KPK bisa memberikan bukti. Mengingat masa bakti Kapolri terbilang masih lama yakni Oktober 2015.

"Kami harapkan ada penundaan dari pelantikan Kapolri Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri, sampai ada bukti kongkrit dari KPK dan juga PPATK," kata Sekertaris Maklumat Relawan Forum Nasional Relawan Indonesia (FNRI), Gatot Ario Bimo, di Jakarta, Jumat (16/1/2015).

Gatot menilai, langkah yang diambil KPK, merupakan langkah yang telah sesuai dengan misi pemerintahan Jokowi-JK

Menurut Gatot, langkah KPK adalah peringatan keras untuk orang-orang yang berada di sekitar Jokowi yang menyodorkan nama Budi Gunawan sebagai Kapolri, padahal memiliki raport merah di KPK.

"Sebagai Presiden yang mempunyai komitmen anti korupsi, Jokowi tentu telah tahu persoalan tersebut. Kasus rekening gendut diyakini sebagai kasus bukan isu setelah Jokowi mendapat informasi dari KPK dan PPATK," ujarnya.

Oleh karena itu, Gatot menduga alasan dua institusi seperti KPK dan PPATK tidak dilibatkan, karena memang pencalonan sosok Budi Gunawan masuk raport berstabilo merah.

"Nama Budi Gunawan merupakan salah satu calon menteri yang ditelisik KPK dan mendapatkan stabilo alias rapor merah KPK saat itu. Makanya Budi Gunawan tidak dipilih Jokowi menjadi Menteri Pertahanan atau Menko Polhukam," ujarnya.

Dengan adanya penilaian merah KPK, lanjut Gatot, menunjukkan kalau kasus rekening gendut telah diusut KPK dan penetapan tersangka hanyalah tinggal menunggu waktu. Hal itu berbeda dengan stabilo kuning yang berarti terindikasi korupsi namun belum masuk tahap penyidikan.

"Kami berharap semua pejabat yang diberi stabilo merah dapat segera diproses. Karena jika tidak sistem hukum di negara kita tidak terbuka," imbuh Gatot. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Sesepuh Suporter PSS Berpulang

Laporan Reporter Tribun Jogja, Susilo Wahid Nugroho

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Trimurti Wahyu Wibowo akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada Sabtu (17/1/2015) pagi sekira pukul 07.00. Selama ini, Wahyu dikenal sebagai sesepuh suporter sepakbola Sleman dan pendiri kelompok suporter fanatik PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS).

Wahyu memang sudah beberapa bulan belakangan ini dirawat di Rumah Sakit (RS) Sardjito karena penyakit dalam. Sempat dikabarkan kritis pada Jumat (16/1/2015) kemarin, pagi tadi sekira pukul 07.00 Wahyu akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit.

Ketua salah satu kelompok suporter PSIM Yogyakarta The Maident, Hari Santoso mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya kepada almarhum Wahyu. Menurutnya, Wahyu dikenalnya sebagai senior suporter sekaligus sahabat yang baik.

"Saya selalu ingat prinsip almarhum yang saya tiru sampai sekarang, bahwa di lapangan suporter boleh menjadi rival tapi di luar kita selalu menjadi keluarga," kata Hari 'Soso'.

Tak hanya Soso Maident, di akun media sosial suporter Sleman saat ini juga banyak ucapan bela sungkawa kepada Wahyu. Rata-rata mereka mengucapkan bela sungkawa dan memberikan kesan positif selama mengenal dan bekerjasama dengan sosok Wahyu.

Sementara info yang didapat, jenazah akan dimakamkan sekira pukul 16.00 di pemakaman setempat dari kediamannya di daerah Triharjo, Sleman. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Saya Akan Tanggung Biaya Sekolah Adik-adik Bripda Taufiq

TRIBUNJOGJA.COM - Wakil Bupati Sleman, Yuni Satia Rahayu, menyatakan prihatin dengan kondisi Triyanto, ayah dari Bripida M Taufik Hidayat dan tiga adik Taufik yang selama ini tinggal di rumah bekas kandang sapi di daerah itu. Ia pun tak menyangka masih ada warga Sleman yang hidup dalam kondisi seperti itu.

Setelah M Taufik berhasil menjadi anggota polisi, tersisa tiga orang dari anak Triyanto yang masih duduk di bangku sekolah. Mereka yakni Latifa Nurhayati, Muhammad Hafis Hidayat, dan Muhammad Agus Prasetyo. Karenanya, Wakil Bupati Sleman memutuskan akan membantu biaya sekolah ketiga adik Bripda Taufik itu.

"Saya tahu soal Triyanto dan keluarganya setelah membaca berita," jelas Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rayahu, Jumat (16/1/2015).

Yuni menceritakan, seusai membaca berita kisah hidup Bripda Taufik, ia lantas menghubungi seorang teman, Sukarmin yang tinggal tak jauh dari rumah Triyanto. Dari seorang temannya itulah Yuni mendapat informasi tentang keluarga Triyanto.

"Mendengar ceritanya rasanya sedih, masih ada yang hidup dalam kondisi seperti itu," ucapnya.

Dia kemudian segera meminta tolong Sukarmin untuk menemui Triyanto dan mengatakan bahwa biaya sekolah anak-anaknya akan ditanggung wakil bupati Sleman.

"Saya yang akan tanggung biaya sekolah mereka," tandasnya.

Yuni berharap, ketiga anak Triyanto saat ini masih aktif sekolah. Sebab sekolah merupakan salah satu bekal untuk meraih cita-cita mereka. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Saya Pakai BPJS, Tapi Tetap Disuruh Bayar Rp6 Juta Untuk Biaya Perawatan

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul sempat dibikin bingung dengan sistem Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Itu terjadi saat dia melahirkan anak pertamanya di RS Hidayatullah Yogyakarta. Hampir saja ia membayar biaya persalinan sekaligus perawatan sebesar Rp6 juta meskipun sudah menggunakan BPJS.

Ini menimpa Nurlaili Maharani, anggota DPRD Bantul dari fraksi PKB. Ia masuk RS pada tanggal 15 Desember 2014. Saat itu, ia belum mengalami kontraksi karena memang butuh untuk dipacu.

Rani, sapaan akrabnya melahirkan anak pertama pada tanggal 16 Desember 2014. Ia lalu pulang dari RS pada tanggal 20 Desember 2015 dan habis sekitar Rp6 juta.

Biaya Rp4 juta diantaranya dikatakan sudah ditanggung BPJS. Namun belum lama ini, ia justru mendapat telepon dari pihak RS yang memberitahukan bahwa BPJS tidak dapat digunakan karena tidak ada rujukan dari RSUD Panembahan Senopati.

Setelah mencoba minta surat rujukan ke RSUD, rupanya RS kembali menelepon bahwa BPJS tak dapat digunakan karena surat rujukan dari Faskes 1 hilang.

"Padahal sudah saya kumpulkan. Melahirkan termasuk emergency sehingga bisa di RS manapun," kata Rani, Jumat (16/1/2015).

Hampir pada saat yang bersamaan, ada lima orang lainnya yang juga mengalami masalah dengan surat rujukan. Ia menduga ada tujuan tertentu yang hendak diperoleh RS dengan modus tersebut.

"RSUD juga belum memberi rujukan. Seperti berat gitu," ujarnya.

Saat dikonfirmasi soal ini, penanggung jawab RS Hidayatullah untuk BPJS, Indiyah Natalina mengungkapkan, kasus yang menimpa Rani murni kesalahan bidan karena menghilangkan surat rujukan dari Faskes 1. Begitu pula dengan lima orang lain yang mengalami kasus serupa, murni hanya kesalahan teknis.

Namun saat ini, permasalahan tersebut sudah beres. Terkait dengan masalah rujukan dari RSUD Panembahan Senopati, itu hanya terkait dengan regionalisasi BPJS.

"Pasien kan dari Bantul, jadi kalau ke RS di wilayah lain, memang harus ada rujukan dari RS tertinggi daerah asal. Sekarang sudah selesai itu," aku Indiyah.

Sedangkan Kepala Operasional BPJS Bantul, Sutarji menjelaskan, sebenarnya pasien gawat darurat termasuk melahirkan tidak perlu menggunakan rujukan dari Faskes 1. Pasien juga dapat memilih RS manapun yang terdekat dengan rumahnya.

Bila sudah masuk Unit Gawat Darurat (UGD), maka pasien dapat ditanggung BPJS. "Kalau memang darurat, tidak perlu rujukan. Pasien bisa memilih RS yang terdekat," ungkap Sutarji.

Ia berharap masyarakat segera konfirmasi ke BPJS bila mengalami kendala saat berobat. Dengan demikian, Sutarji dapat segera menyelesaikan permasalahan yang terjadi. (say)


11.22 | 0 komentar | Read More

Juru Parkir Malioboro Tak Setuju Kantung Parkir Motor Dipindahkan

Laporan Reporter Tribun Jogja, Khaerur Reza

TRIBUNJOGJA.COM,  YOGYA - Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta dan UPT Malioboro untuk memindahkan kantung parkir motor yang ada di Malioboro, ditentang oleh para juru parkir.

Salah seorang juru parkir, Ponijo (45), ketika ditemui Tribunjogja di depan Gedung DPRD Yogyakarta, Sabtu (17/1/2015) mengatakan dirinya menyayangkan hal tersebut. Ia juga berujar menentang rencana Pemkot dan UPT Malioboro yang hendak memindahkan lahan parkir menjadi parkir bersama di Kawasan Parkir Abu Bakar Ali.

"Kalau memang untuk kepentingan pejalan kaki, kenapa tidak para penjual makanan saja yang memang menempati trotoar (yang dipindahkan)," ujarnya.

Dia juga menyoroti efek rencana pemindahan  kantung parkir itu bagi wisatawan, yang nantinya harus berjalan jauh dari tempat parkir.

"Nanti dikhawatirkan banyak kantong parkir ilegal yang memasang harga seenaknya, ini kan memperburuk citra Malioboro juga," tambahnya. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Edan, Remaja Ramai-ramai Rayakan Hari Tanpa Celana

Written By Unknown on Rabu, 14 Januari 2015 | 11.22

SAFP/Getty Images

Sejumlah remaja di New York menggenakan celana dalam saat berada di kereta api bawah tanah, mereka merayakan Hari Tanpa Celana ,Senin (12/1/2015) 

TRIBUNJOGJA.COM - Sejumlah pemuda di New York merayakan hari "Tanpa Celana di Kereta Api Bawah Tanah" yang telah diadakan sejak tahun 2002, Senin (12/1/2015).

Perayaan ini juga dilakukan di beberapa kota di Eropa seperti Milan, Bucharest, Prague dan Berlin.

Dalam perayaan ini orang yang merayakannya mengenakan pakaian seperti biasa namun untuk bawahan hanya memakai celana dalam.

Meski cuaca pada hari perayaan hampir mendekati suhu nol derajat dan angin dingin berhembus, sejumlah pemuda berani untuk merayakannya.

Perayaan tersebut pertama kali dilakukan oleh kelompok lawak yang tersebar di berbagai kota dan negara tahun 2002 menjadi topik hangat di berbagai negara dan hingga sekarang sejumlah tiap tahun di bulan Januari rutin menggelarnya. (Muhamad Edward)


11.22 | 0 komentar | Read More

"Kalau Tak Mau Negara Jadi Baik, Tak Perlu Libatkan KPK"

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad mengatakan, Presiden Joko Widodo memang tidak memiliki kewajiban untuk melibatkan KPK serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan untuk menelusuri rekam jejak para calon pejabat negara.

Namun, kata Abraham, lebih baik KPK dilibatkan dalam menunjuk pejabat negara, termasuk Komisaris Jenderal Pol Budi Gunawan yang ditunjuk sebagai calon kepala Kepolisian RI.

"Kalau mau lihat pemerintahan ini bersih dan benar, maka tidak ada salahnya menelusuri rekam jejak para pejabat yang mau diangkat," ujar Abraham melalui pesan singkat, Selasa (13/1/2015).

Kecuali, kata Abraham, misi pemerintahan untuk menjadikan Indonesia menjadi bangsa yang bersih tak lagi diperjuangkan.

"Kecuali kalau pemerintahan ini tidak mau lihat negara dan bangsa ini jadi baik, maka memang tidak diperlukan pendapat dari KPK dan PPATK," ucapnya.

Penunjukan Budi Gunawan sebagai calon kapolri dikritik berbagai pihak. Pasalnya, Budi sempat tersangkut masalah rekening gendut. Jokowi juga tidak melibatkan KPK dan PPATK untuk menelusuri rekam jejak calon kapolri.

Sementara itu, saat dihubungi Kompas Minggu malam di Jakarta, Budi Gunawan mengatakan, pihaknya akan menjelaskan semua pertanyaan publik pada saat uji kelayakan dan kepatutan yang akan digelar di DPR.

Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto sebelumnya mengatakan, pemerintah menggunakan asas praduga tak bersalah terhadap Budi Gunawan. Andi memastikan bahwa Presiden Jokowi sudah menimbang cukup matang atas penunjukan Budi.

"Isu ini muncul 2008, lalu 2010 muncul lagi saat seleksi kabinet, tapi sampai hari ini tidak ada tindakan hukum apa pun. Presiden tidak bisa gunakan isu negatif dalam lakukan seleksi," kata Andi.

Saat ditanyakan perbedaan perlakuan Presiden saat seleksi calon menteri yang menggunakan KPK dan PPATK dengan calon kapolri, Andi membalikkan pertanyaan kepada wartawan.

"Sebelumnya Presiden memilih KSAL dan KSAU juga tanpa KPK dan PPATK, kenapa tidak ada yang bersuara? Ini murni hak prerogatif presiden dalam menentukan mana yang perlu pakai lembaga lain, mana yang tidak, karena pada dasarnya tidak ada kewajiban melibatkan KPK karena dalam undang-undang hanya menyebutkan Kompolnas," ujar Andi. (Ambaranie Nadia Kemala Movanita)


11.22 | 0 komentar | Read More

Perkenalkan Master Wong, Si Pembantai Lalat

TRIBUNJOGJA.COM - Master Wong dari Tiongkok ini bukanlah seorang master beladiri. Namun kemampuannya membunuh lalat telah membuatnya dikenal sebagai pria yang sangat tangkas.

Bagaimana tidak, selama 10 tahun terakhir, ia rajin membasmi lalat yang memang jumlahnya cukup banyak di lorong-lorong gang sempit di lingkungan tempat tinggalnya.

Weird Asia News

Ia membunuh lalat-lalat itu dengan menggunakan penepuk. Luar biasanya, ia mampu menyebutkan jenis kelamin lalat hanya dengan melihatnya secara sekilas ketika terbang.

Sekarang, hasil perburuan pria berkaca mata ini bisa disaksikan di rumahnya dimana ia menyimpan botol-botol berisi lalat-lalat hasil buruannya. (TRIBUNJOGJA.com)

Sumber : Weird Asia News


11.22 | 0 komentar | Read More

Sumantri Tak Tergoda Kala Rumah Kecilnya Ditawar Rp2 M

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Sumantri masih ingat betul empat tahun lalu saat membeli rumah seluas 100 meter persegi (m2) dengan bangunan tipe 45 di Petukangan Selatan hanya seharga Rp 600 juta. Sekarang, Sumantri terus dirayu pengembang agar menjual rumahnya yang dihargai Rp 2 miliar karena akan digabung dengan tanah si pengembang.

Sejauh ini, Sumantri mengaku masih pikir-pikir. "Saya belum memutuskan menjual rumah karena berbagai pertimbangan, baru ada tol JORR W2 saja sudah naik berlipat-lipat, apalagi kalau sudah ada jalur bus Transjakarta Koridor XV akan semakin strategis lagi lokasi rumah saya," katanya.

Memang, sejak enam bulan setelah tol Jakarta Outer Ring Road West 2 ( tol JORR W2) seksi Kebon Jeruk-Ulujami beroperasi, terdapat perubahan besar. Tersedianya akses tol membuat wilayah sekitarnya bergeliat. Khususnya Jalan Ciledug Raya, yang masuk wilayah Kecamatan Kebayoran Lama dan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Dekat dengan jalan tol otomatis bikin harga tanah dan bangunan melonjak drastis. Pertumbuhan Ciledug Raya dan sekitarnya langsung terlihat.

Sejak dari flyover Pasar Kebayoran Lama hingga Gerbang Tol Ciledug 1, akan ditemui sejumlah properti baru. Baik yang baru dibangun, maupun yang sudah mulai berdiri sebelum akses tol dibuka.

Properti baru yang bermunculan kebanyakan berupa apartemen dan gedung perkantoran. Hasil penelusuran Warta Kota, Senin (5/1/2015), setidaknya terdapat tiga apartemen baru yang telah dan masih dibangun di sepanjang Jalan Ciledug Raya. Antara lain Apartemen Kebayoran Icon, Pakubuwono Terrace, dan Selatan 8. (Gopis Simatupang)


11.22 | 0 komentar | Read More

Pasien BPJS yang Dipaksa Pulang Itu Akhirnya Meninggal

TRIBUNJOGJA.COM, PALEMBANG - Sri Mulyani (40) dan keluarga, warga Jalan Griya Buana Indah Blok D 13 RT 74 RW 08 Kelurahan Sukajaya Kecamatan Sukarami menahan sedih melihat kondisi suaminya, Agus Supriyanto alias Bagus Joko Sukmo (53) yang lemas.

Dengan tangan yang dipasang infus dan menggunakan alat bantu pernapasan, Agus dirawat di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang karena penyakit kanker getah bening yang dideritanya, Minggu (11/1/2015) sore.

Namun, hal itu tak seberapa sakit dari hal yang dialami Sri selanjutnya. Pasalnya, setelah menunggu selama sehari, Agus yang memegang kartu BPJS Kelas 3 ini tak kunjung mendapatkan kamar untuk melakukan perawatan labih lanjut.

Lebih parahnya Agus yang saat itu masih dalam keadaan kritis, dipaksa pulang oleh perawat yang bekerja di rumah sakit dengan alasan hasil medis Agus sudah membaik, Senin (12/1/2015).

"Saya dipaksa untuk tanda tangan surat pemulangan pasien," ujar Sri saat ditemui di kediamannya, Selasa (13/1/2015).

Keadaan Agus saat itu sangat mengkhawatirkan. Matanya tampak membengkak, dengan nafas pendek serta harus menggunakan oksigen, Agus tetap dipaksa pulang. Meskipun keluarga menangis dan menolak menandatangani surat pemulangan, perawat tersebut tetap memaksa.

"Saya hanya menjalankan tugas, pasien sudah harus pulang atas perintah Dr Denny SpTHT yang sebelumnya memeriksa pasien ini," ujar Sri menirukan ucapan perawat berinisial AS tersebut.

Namun, hati Sri sempat tenang, ketika ada keluarganya yang berkoordinasi dengan pihak rumah sakit. Abenk (27) mencoba berkoordinasi dan menghubungi Direktur Utama RSMH Dr Yanuar melalui ponselnya.

"Ia (Yanuar) langsung merespon, namun setelah kami tunggu sekitar 15 menit, belum ada yang menghampiri pasien. Saya mencoba menghubungi lagi, baru ada dokter yang datang,"jelasnya Abenk.

Hati tenang bercampur gembira menyelimuti keluarga Sri, setelah dokter yang datang tersebut mengungkapkan bila Agus akan tetap dirawat. Harapan untuk kesembuhan Agus pun sangat diharapkan.

Namun masalah tak kunjung selesai. Agus dijanjikan untuk dipindahkan kamar pun terpaksa harus pupus karena keterbatasan kamar yang ada. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya pada pukul 22.30 Senin (11/1/2015) Agus ditempatkan di ruangan. Namun itu menjadi penanganan terakhir, karena pada dini harinya Agus menghembuskan nafas terakhir.

Atas peristiwa ini, anak pasien, Azhari Fajar Siddiq (20) merelakan kepergian ayahnya. Namun dirinya masih menyayangkan kekurangan dan lambatnya pelayanan RSMH kepada ayahnya.

"Pasien dalam keadaan sekarat, namun disuruh pulang. Sebaiknya petugas RSMH lebih melihat menggunakan hati nurani. kami memang tidak mampu namun bukan berarti kami harus mendapatkan pelayanan yang minim,"harapnya.

Azhari menambahkan, kejadian ini hendaknya membuka mata pihak RSMH, agar dapat melayani setiap pasien yang membutuhkan. Begitu juga dengan koordinasi antara pihak Rumah Sakit dan BPJS kesehatan agar sebisa mungkin memberikan pelayanan maksimal.

"Kejadian seperti ayah saya ini, kami harap tidak terjadi lagi," paparnya.

RSMH Membantah

Sementara Humas Rumah Sakit RSMH, Emma Huzaima membenarkan, bahwa pasien atas nama Bagus Joko Sukmo dirawat di RSMH Palembang. Namun Emma membantah bahwa pihaknya mengusir pasien tersebut.

Menurut Emma pasien tersebut dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSMH pada Minggu (11/1/2015) pukul 22.00. Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, pasien yang bersangkutan dipindahkan ke ruang rawat inap Yasmin A, Senin (12/1/2015) pukul 21.01.

"Saat dipindah ruangan pun pasien tetap diberi tindakan oleh dokter, namun kondisinya melemah. Hingga Selasa (13/1/2015) pukul 04.00 pasien dinyatakan meninggal karena penurunan kesadaran. Pasien dijemput oleh petugas kamar jenazah dan dibawa pulang oleh keluarganya. Pihak rumah sakit sama sekali tidak mengusir atau menyuruh paksa pasien untuk pulang," tutur Emma saat dikonfirmasi.

Pihak rumah sakit, lanjut Emma, tidak diperkenankan untuk menyuruh pulang seorang pasien sebelum sembuh atau sebelum tuntasnya penanganan medis.

"Kita memiliki prosedur. Kita dari pihak rumah sakit tidak ada menolak atapun memaksa pulang pasien tersebut," tandasnya. (Slamet Teguh Rahayu)


11.22 | 0 komentar | Read More

Setiap Hari Sang Ayah Foto Anak Selama 18 Tahun

TRIBUNJOGJA.COM - Munish, seorang ayah 41 tahun punya caranya sendiri untuk menunjukkan kenangan yang akan selalu diingatnya tentang si kecil Suman Bansal.

Dilansir dailymail.co.uk, ayah yang tinggal di Gillingham, Kent ini memotret putrinya sejak masih dalam kandungan. Dia ingin melihat perubahan besar dari buah hatinya setiap hari. Senyum pertama saat tumbuh gigi, langkah kecilnya berangkat ke sekolah, tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik, semuanya diabadikan melalui foto oleh sang ayah.

Suman yang lahir pada 16 mei 1996 ini telah memiliki foto sebanyak 6.574 yang akan dilengkapinya menjadi 6.575 di usianya yang ke-18.

Ayah yang sangat menyayangi putri kecilnya ini ingin melihat bagaimana sang buah hati berubah dan tumbuh dari waktu ke waktu.

Munish biasanya mengambil foto putrinya waktu pagi hari sebelum berangkat sekolah atau ketika sore hari saat anaknya sedang bermain sepulang sekolah. Semakin dewasa ternyata Suman malah suka setiap kali di foto ayahnya. Bahkan dia memiliki rencana besar untuk semua foto-foto yang dikumpulkan ayahnya ini.

Di musim baru tahun depan, Suman berencana ingin melanjutkan pendidikannya ke universitas dengan jurusan keperawatan. Munish sedikit sedih ketika anaknya mungkin akan tinggal jauh dari anaknya karena jarak ke kampus yang diinginkan anaknya tidaklah dekat. Namun demi cita-cita putrinya, Munish tetap mendukung. (Vemale.com)


11.22 | 0 komentar | Read More

Foto Slide : Pemain-pemain Lama pun Ikuti Seleksi Pemain Persiba

Written By Unknown on Selasa, 13 Januari 2015 | 11.22

Tribun Jogja/ Dwi Nourma Handito

Pelatih Didik Listiyantara dan Sajuri Syahid sedang berbincang di sela seleksi Persiba kemarin.

Tribun Jogja/ Dwi Nourma Handito

Kiper asal Medan Andi Setiawan saat mengikuti seleksi.

Tribun Jogja/ Dwi Nourma Handito

Nopendi (Kanan) saat berhasil merebut bola dari kaki striker Heru Kuswanto.

Tribun Jogja/ Dwi Nourma Handito

Suasana seleksi Persiba Bantul.

Tribun Jogja/ Dwi Nourma Handito

Striker Heru Kuswanto melakukan sprint dengan pemain lain.

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dwi Nourma Handito

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Persiba Bantul terus menggelar seleksi pemain secara maraton. Kemarin, Senin (12/1/2015) sore Persiba kembali menggelar seleksi di Stadion Sultan Agung, Bantul.

Pemain lawas pun mulai hadir dalam seleksi yang dipimpin langsung oleh Tim Pelatih Persiba, Didik Listiyantara dan Sajuri Syahid. Sebut saja kiper asal Medan, Andi Setiawan dan striker yang baru saja memperkuat Persik Kediri di ajang Piala Gubernur Jatim, Ugiek Sugianto.

Untuk Ugiek, kemarin ia belum turun kelapangan. Ia hanya menyaksikan seleksi di pinggir lapangan saja. Didik Listiyantara dalam seleksi kemarin tidak melakukan pencoretan pemain.

Sementara itu sudah ada beberapa nama yang direkomendasikan untuk dinego, nama yang direkomendasikan adalah muka-muka lama. Nama-nama tersebut adalah Wahyu Wiji Astanto, Slamet Widodo, Suni, Aulia, Dulsan, Ryan, Johan Manaji, Heru Kuswanto dan yang terbaru Andi Setiawan.

Khusus Wahyu Wiji Astanto, pada seleksi kemarin ia tidak menampakan batang hidungnya. Seleksi kembali akan dilanjutkan pada sore hari ini, Selasa (13/1/2015) di Stadion Sultan Agung Bantul.(*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Kabar Gembira, Bulan Depan Harga Premium Turun Lagi

TRIBUNJOGJA.COM - PT Pertamina (Persero) memperkirakan harga premium pada 1 Februari 2015 bakal turun hingga di bawah Rp 7.000 per liter.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Ahmad Bambang, di Jakarta, Senin (12/1/2015), mengatakan, harga minyak terus mengalami penurunan.

"Dengan kecenderungan harga yang ada, premium bisa turun lebih dari Rp600 per liter atau menjadi di bawah Rp 7.000 per liter," kata Ahmad seperti dikutip Antara.

Menurut dia, sejak 25 Desember 2014, harga minyak sekitar 50 dollar AS per barrel dan produk BBM di Singapura sesuai patokan Platt's (MOPS) sekitar 60 dollar per barrel.

"Setiap penurunan MOPS sebesar satu dollar per barrel, harga BBM bisa turun Rp 50. Tapi, tergantung pergerakan kursnya," tuturnya.

Sesuai Peraturan Menteri No 39 Tahun 2014, pemerintah per 1 Januari 2015 menurunkan harga premium dari Rp8.500 menjadi Rp7.600 per liter. Harga premium tersebut sudah sesuai pasar.

Perhitungan harga tersebut mengacu MOPS sebesar 73 dollar AS per barrel dan kurs Rp12.380 per dollar pada periode 25 November-24 Desember 2014. Selanjutnya pemerintah akan mengevaluasi harga premium setiap bulan sekali.

Harga premium per 1 Februari 2015 akan memakai asumsi MOPS dan kurs periode 25 Desember 2014 hingga 24 Januari 2015.

Ahmad memperkirakan, harga minyak akan mulai mengalami kenaikan pada Maret 2015.

"Namun, kami perkirakan kenaikan masih di bawah 70 dollar per barrel," ujarnya.

Pelaksana Tugas Dirjen Migas Kementerian ESDM Naryanto Wagimin mengatakan, harga BBM pada 1 Februari 2015 akan mengalami penurunan menyusul penurunan harga minyak.

Namun, lanjutnya, pihaknya masih menunggu perkembangan MOPS dan kurs hingga 24 Februari 2015 untuk menetapkan harga BBM-nya.

"Tunggu saja," katanya. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Sasa, Si Pelayan Cantik Warteg, Kerap Digoda Pelanggan

TRIBUNJOGJA.COM - Memiliki paras cantik dengan kulit bersih dan tubuh tinggi ramping membuat Sasa Darfika menjadi pusat perhatian. Di Warung Tegal (warteg) tempatnya bekerja, dia pun sering digodai sejumlah pelanggannya.

"Kadang suka ada yang godain ketika saya nanya, 'Mau makan sama apa?, terus dia jawab: sama kamu'. Banyaklah, tapi semua saya anggap iseng aja," ujar gadis berambut panjang ini saat ditemui Senin (12/1/2015).

Tak hanya itu, kata Sasa, ada juga yang mencoba mengajaknya jalan. Namun dengan sopan Sasa selalu bilang, "Coba izin sama Mama dulu, dibolehin apa enggak."

Namun, kata dia, sang Mama selalu tak memberi izin. Alasannya, Sasa perlu sitirahat setelah seharian melayani pembeli di warteg. "Kerja saya kan dari pagi pukul 06.00 sampai 05.00 sore. Baru bisa jalan sore atau malam. Tapi kan sudah keburu capai, mending istirahat," katanya.

Meski demikian, Sasa tidak selamanya berdiam diri di rumah. Dia beberapa kali jalan sekadar menghilangkan penat.

Beberapa hari terakhir ini Sasa menjadi terkenal setelah foto-fotonya tersebar di media sosial. Sasa mencuri perhatian karena dengan parasnya yang cantik dan tubuh semampai memilih menjadi pelayan warteg di Jalan Parapatan, Desa Panjalin Kidul, Kecamatan Sumber Jaya, Kabupaten Majalengka. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Faqih Beralasan Lakukan Pembacokan Acak Untuk Lampiaskan Dendam

Laporan Reporter Tribun Jogja, Santo Ari

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Jajaran Kepolisian Sleman telah menangkap pelaku pembacokan beruntun yang sempat meresahkan warga Yogyakarta, Sabtu (10/1/2015) kemarin. Adapun eksekutor pembacokan Faqih Amrulloh alias Ketel (22) ditangkap setelah dia bersama ketiga temannya usai membacok orang tak bersalah.

Kapolsek Depok Timur, Kompol Danang Kuntadi, yang turut menangani kasus tersebut mengungkapkan Faqih berhasil ditangkap setelah seluruh polsek melakukan razia besar-besaran setalah ada kasus pembacokan di daerah Sambego, Maguwoharjo, Sleman.

Kapolsek Menambahkan dari pemeriksaan oleh pihak reskrim polsek Depok Timur, terungkap bahwa Faqih pernah menjadi korban pengeroyokan sekolompok orang. Dari pengeroyokan itu pula Faqih sempat membuat laporan ke pihak kepolisian.

Kompol Danang meneruskan, dari peristiwa pengeroyokan tersebut, Faqih lantas membentuk kelompok geng sendiri dan berencana membalas dendam.

"Dari pengakuan tersangka, 25 Desember lalu dirinya mencari musuhnya yang berada di wilayah Maguwoharjo, karena tidak ketemu, tersangka lantas melakukan penyerangan secara acak," ungkap Kapolsek.

Saat ini keempat tersangka tersebut diamankan di ruang tahanan Depok Timur. Dimana penyidikan dibagi dua, yaitu pembacokan beruntun ditangani oleh Polres Sleman, sedangkan pembacokan dengan TKP Sambego yang terjadi Sabtu kemarin ditangani oleh Reskrim Depok Timur.

Dari penyerangan di Sambego, polisi mendapatkan barang bukti berupa dua pedang yang masing-masing digunakan oleh Faqih dan Robani. Selain itu dua sepeda motor yang digunakan pelaku yaitu Honda Vario nopol AB 2655 EU, dan Honda Beat Nopol AB 2085 X juga diamankan kepolisan depok timur. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

Ini Bahasa dan Singkatan Istilah di Dunia Maya, Sudahkah Anda Tahu?

TRIBUNJOGJA.COM - Jika Anda berpikir sudah cukup tahu akronim atau singkatan kata yang biasa digunakan para remaja saat mengobrol dengan teman-temannya di dunia maya, seperti 'LOL' (untuk 'laugh out loud' atau 'tertawa terbahak-bahak') dan 'LMK' (untuk 'let me know ' atau 'beritahu saya'), sebaiknya Anda berpikir ulang!

Mengapa? Sekarang, apakah Anda tahu arti dari singkatan 'IWSN' atau 'GNOC'? Jika belum tahu, sebaiknya Anda memahami bahwa dua singkatan tadi berarti 'i want sex now ' atau 'saya ingin (berhubungan) seks sekarang' dan 'get naked on camera ' atau 'telanjang di depan kamera', yang bisa mengarah ke aksi pornografi.

Nah, agar para orangtua di mana pun berada, terutama yang sudah memiliki anak-anak usia remaja awal dan remaja akhir, berikut 28 singkatan di dunia maya yang wajib diketahui orangtua . Singkatan ini dilansir oleh CNN beberapa waktu lalu dengan judul "Bahasa Online Rahasia di Kalangan Remaja".

Daftar 28 singkatan ini disusun oleh Kelly Wallaceyang dibantu oleh ahli keamanan internet Katie Greer. Di dalam daftar tersebut juga ada akronim dalam bentuk angka, seperti '420' yang artinya 'ganja'. Juga akronim rahasia semacam 'POS'untuk 'parents over shoulder' atau frase lain seperti (L) MIRLuntuk 'let's meet in real life ' atau 'mari kita bertemu di kehidupan nyata'.

Penelitian yang dilakukan oleh Kelly dan Katie ini juga menemukan bahwa sebagian besar remaja berpikir bahwa orangtua mereka akan mencoba mengawasi secara online. Sehingga, akronim ini digunakan untuk menyembunyikan bagian-bagian tertentu dari percakapan di antara mereka dari orangtua.

"Akronim ini digunakan dengan tujuan agar para remaja ini merasa 'aman' saat mengobrol dengan teman-teman mereka. Sementara di sisi lain, hal ini juga berpotensi bagi orangtua untuk semakin rajin 'menyalakan lampu merah'," kata Katie.

Dan berikut ke-28 singkatan di dunia maya yang wajib diketahui orangtua :

1. IWSN - I want sex now

2. GNOC - Get naked on camera

3. NIFOC - Naked in front of computer

4. PIR - Parent in room

5 CU46 - See you for sex

6. 53X - Sex

7. 9 - Parent watching

8. 99 - Parent gone

9. 1174 - Party meeting place

10. THOT - That hoe over there

11. CID - Acid (the drug)

12. Broken - Hungover from alcohol

13. 420 - Marijuana

14. POS - Parent over shoulder

15. SUGARPIC - Suggestive or erotic photo

16. KOTL - Kiss on the lips

17. (L)MIRL - Let's meet in real life

18. PRON - Porn

19. TDTM - Talk dirty to me

20. 8 - Oral sex

21. CD9 - Parents around/Code 9

22. IPN - I'm posting naked

23. LH6 - Let's have sex

24. WTTP - Want to trade pictures?

25. DOC - Drug of choice

26. TWD - Texting while driving

27. GYPO - Get your pants off

28. KPC- Keeping parents clueless

(The Daily Mail)


11.22 | 0 komentar | Read More

Mayoritas Wanita Jepang Enggan Menikah Dengan Duda

TRIBUNJOGJA.COM - Menurut survei yang dilakukan di Jepang, usia pernikahan dari waktu ke waktu bergulir di angka yang terbilang matang. Untuk kaum hawa, tentunya hal ini tergolong riskan karena berkaitan dengan kesehatan fisik.

Namun, meskipun demikian, ternyata di Negeri Sakura tersebut banyak wanita berusia 30-an mengaku tidak mau menikah dengan duda.

Di Jepang, status pria duda disebut dengan istilah batsu-ichi, yang memiliki arti telah menikah satu kali. Melihat tuntutan wanita Jepang yang ingin menikah dengan bujangan, membuat para batsu-ichi kesulitan menemukan pasangan. Hal ini diperkuat dengan hasil survei yang dihelat oleh sebuah situs bernama MyNavyWomen.

Sebanyak 111 wanita dengan kisaran usia 22 hingga 34 tahun bersedia menjadi responden survei untuk menemukan tipe pria seperti apa yang didambakan oleh para wanita Jepang. Hasilnya, sebanyak 55 persen responden mengaku menolak menikah dengan duda.

Menurut jawaban yang diberikan para responden, alasan terbanyak yang diungkapkan oleh para responden adalah mereka merasa sedih menjadi yang ke-2 pada kehidupan pria. Kemudian, persoalaan tidak ingin dibanding-bandingkan, juga menjadi pertimbangan yang memberatkan para wanita Jepang menikah dengan duda.

Terakhir, tidak sedikit responden yang mengkhawatirkan bahwa perceraian yang dialami oleh seorang pria menandakan ada ketidakstabilan emosi dan perilaku kurang menyenangkan dalam diri mereka. (*)


11.22 | 0 komentar | Read More

BRIngin Life Santuni Lansia

Written By Unknown on Senin, 12 Januari 2015 | 11.22

TRIBUNJOGJA.COM - Perusahaan asuransi jiwa dan kesehatan, Bringin Life menggelar program Peduli Kasih berupa bakti sosial di Panti Wredha Hanna Yogyakarta, Sabtu (10/1/2015) kemarin. Program ini dilaksanakan dalam rangkaian perayaan Natal dan berbagi kasih bagi sesama.

Ezra Partogi, Marketing Communication Bringin Life, mengatakan bakti sosial ditujukan untuk sekitar 40 orang Lansia (lanjut usia) penghuni Panti Wredha Hanna. Adapun bentuk pemberian Peduli Kasih yang diberikan adalah uang tunai sebesar Rp10 juta dan sembako senilai Rp 10 juta.

Ezra mengatakan, kegiatan ini mendapat respon positif dari para lansia. Pihaknya berharap, kegiatan ini dapat menjadi bentuk kegiatan CSR Bringin Life sendiri.(ing)


11.22 | 0 komentar | Read More

Negarair Ajak Masyarakat Memahami Filosofi Budaya Sekaten

TRIBUNJOGJA.COM - Seiring dengan perkembangan zaman, sebagian masyarakat khususnya generasi muda memaknai Sekaten hanya gelaran pasar malam semata. Padahal di balik hingar bingar pasar malam tersebut terdapat beragam filosofi mendalam dalam gelaran Sekaten.

Berangkat dari bergesernya masyarakat dalam memaknai Sekaten khususnya para anak muda, sekelompok mahasiswa Desain Komunikasi Visual Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Design (STSRD) Visi menawarkan sebuah paket mengkampanyekan sekaten yang bernama Ajian Sekaten.

Sekaten sebagai acara yang digelar Kasultanan Ngayogyakarta dalam rangka memperingati kelahiran Nabi Muhammad, juga digunakan sebagai ajang untuk raja mengeluarkan sedekahnya melalui acara grebeg. Dan banyak anak muda yang tidak paham dengan makna-makna tersebut.

"Berangkat dari keprihatinan kami melihat anak muda yang hanya menganggap sekaten sebagai pasar malam dan mencari awul-awul, kami membuat sebuah project bernama Ajian Sekaten yang coba kembali memperkenalkan sekaten dengan beragam filosofinya," ungkap salah satu mahasiswa yang terlibat dalam project Ajian Sekaten, Rahmat Zulfikar.

Untuk lebih memperkenalkan sekaten kepada para generasi muda, project Ajian Sekaten menggunakan beragam media, mulai dari poster interaktif, beberapa bentuk art work yang menjadi icon sekaten, web, dan video.

Karena target dalam kampanye tersebut adalah remaja yang keseharianya tak terlepas dari gadget dan teknologi, semua media-media kampanye tersebut terintegrasi dalam sebuah web.

"Seperti di poster interaktif, kami tidak banyak memberikan informasi mengenai sekaten di poster tersebut. Kami hanya membuat poster yang menarik untuk dilihat dan memberikan barcode yang bisa discan menggunakan smartphone dan akan menuju ke web Ajian Sekaten," ungkap Rahmat Zulfikar saat di temui di sela-sela pameran bertajuk Ndonlod Kabudayan yang berlangsung di ruang pamer TBY, Minggu (11/1).

Di web tersebut tersedia informasi mengenai sejarah sekaten, beragam acara di sekaten dan filosofinya, dan rundown acara. Menurut. Rahmat, saat ini acara-acara inti sekaten, seperti Miyos Gongso, Numplak Wajik, Pasowanan Malam Grebeg, Miyos Dalem, Udhik-Udhikan, dan beragam prosesi lainya seperti terpinggirkan oleh pasar malem.

Semua data mengenai sejarah sekaten tersebutb dikumpulkan dari beberapa sumber, seperti Dinas Kebudayaan. Project Aji Saka ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah design komunikasi visual ke-5.

Meskipun project Ajian Sekaten tersebut baru sekedar prototype, besar harapan bagi Rahmat Zulfikar dan keempat rekannya ( Izyudin Abdussalam, Dedi Pratama, Bara Ludy Widarga, Advino Yudha Permana Christi) yang tergabung dalam kelompok Negarair, karya yang mereka buat bisa digunakan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta dan Keraton untuk mengkampanyekan Sekaten.

Meskipun, karya tersebut hanyalah sebuah tugas kuliah dan prototype, tetapi semua media tersebut benar-benar siap pakai termasuk web. Butuh waktu enam bulan bagi Negarair untuk mewujudkan project tersebut.

Sementara itu, ketua panitia pameran Ndonlot Kabudayan, Yuda Van Hoven mengatakan, pameran tersebut adalah tugas akhir dari mata kuliah DKV 5 mahaiswa STRSD VISI Yogyakarta. Dalam pameran tersebut mahasiswa dituntut mampu mengkampanyekan beragam event tradisional yang ada di Yogyakarta.

"Melalui ilmu yang kami dapat selama mengikuti mata kuliah DKV 5, kami dituntut mampu mengaplikasikan ilmu tersebut dalam sebuah kampanye event tradisional," ungkap Yuda.

Ada delapan kelompok dengan 39 mahasiwa yang terlibat dalam pameran tersebut. Masing-masing kelompok membuat program kampanye bagi beragam event kebudayaan tradisional, seperti saparan bekakak, jamasan kereta pusaka, jamasan suroloyo, ndaruno ndaruni, sedekah laut, tuksibedug, merti desa.(mim)


11.22 | 0 komentar | Read More

'Saya Brigjen Arief, Kapolda Kalbar yang Perintahkan Menangkap Bapak!"

TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

Kapolda Kalimantan Barat, Brigjen Pol Arief Sulistyanto (tengah) ketika dilantik oleh Kapolri, Jenderal Pol Sutarman (kiri) di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (13/5/2014). Mantan Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Mabes Polri tersebut menggantikan pejabat lama, Brigjen Pol Arie Sulistyo yang akan menjadi staf ahli Kapolri. 

TRIBUNJOGJA.COM, PONTIANAK - Kapolda Kalimantan Barat, Brigjen Arief Sulistyanto mendatangi ruang penyidik Kasubdit 1 Direktorat Reserse Kriminal Khusus, Sabtu (10/1/2015) malam.

Ia melihat langsung keadaan DPO Polda Kalbar yang ditangkap di Jakarta kemarin, BT atau Budiono Tan yang juga mantan anggota MPR RI itu. Arief menegur Budiono agar tidak mempersulit kinerja penyidiknya.

"Pak Budiono, bapak harus mempertanggungjawabkan perbuatan bapak. Jangan mempersulit kinerja penyidik. Tidak perlu telepon ke mana-mana," kata Arief.

Arief kemudian mempertegas ucapannya. Arief bahkan mengatakan kalau dia siap dipecat oleh pimpinannya andai keputusannya menangkap BT salah.

"Saya Brigadir Jenderal Arief Sulistyanto, Kapolda Kalimantan Barat, yang memerintahkan menangkap bapak. Saya siap mempertaruhkan jabatan saya untuk menangkap bapak kalau keputusan ini salah." kata Arief.(*)


11.22 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger