Laporan Reporter Tribun Jogja, M Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Penyakit yang disebabkan oleh virus yang berasal dari binatang (zoonosis), belakangan mulai marak terjadi. Beberapa diantaranya adalah MERS-CoV, Avian Influenza H5N1, H7N9, dan H 10N8.
Dekan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM, Joko Prastowo, menuturkan hal itu menjadi salah satu tugas dan pekerjaan rumah bagi kalangan dokter hewan. Maraknya penyakit zoonosis juga sekaligus menjadi tantangan bagi dokter hewan untuk meningkatkan peranannya dalam upaya pengendalian penyakit yang bersumber dari hewan.
"Saat ini banyak muncul kasus penyakit baru yang bersumber dari hewan sehingga tuntutan terhadap profesi dokter hewan tinggi," jelasnya dalam siaran pers, Jumat (27/6).
Meski demikian, Joko mengakui upaya penanganan penyakit zoonosis tidak hanya menjadi tanggung jawab dokter hewan. Penanganan penyakit tersebut menjadi tanggung jawab berbagai pihak yang meliputi dan melibatkan berbagai profesi seperti dokter, ahli gizi, perawat, ahli ekologi, ahli sosial, ahli ekonomi dan lainnya.
"Perlu kerjasama dan perubahan pemikiran dalam penanganan penyakit zoonosis ini. Dengan konsep one health penanganan penyakit dilakukan melalui kolaborasi multidisiplin dan multisektor," terangnya. (ton)
Anda sedang membaca artikel tentang
Penanganan Penyakit Zoonosis Harus Multisektor
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2014/06/penanganan-penyakit-zoonosis-harus.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Penanganan Penyakit Zoonosis Harus Multisektor
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Penanganan Penyakit Zoonosis Harus Multisektor
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar