Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang menilai pembangunan embung-embung di wilayah sungai-sungai yang berhulu di Merapi, merupakan salah satu alternatif penyediaan air bagi warga di daerah rawan kekeringan. Adanya embung itu, nantinya bisa menyuplai debit air cukup bagi warga.
"Memang salah satu solusi untuk menangani kekeringan di Kabupaten Magelang adalah membangun embung-embung," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magelang, Joko Sudibyo, belum lama ini.
Hanya saja, ujarnya, pembangunan dari embung-embung di sungai itu perlu mendapat kajian terkait kekuatan konstruksinya. Karena, aliran banjir lahar hujan seringkali merusak bangunan seperti bendung irigasi di wilayah sungai-sungai tersebut.
Joko memaparkan, adanya bendung merupakan salah satu penopang kebutuhan air untuk irigasi. Air yang tertampung itu juga menopang debit air di sumur-sumur penduduk, karena adanya resapan.
"Jadi memang ada hubungan antara adanya resapan air dengan ketersediaan air di sumur-sumur penduduk," ujarnya.
Pihak BPBD, ujarnya, setiap tahun menganggarkan untuk dropping air di wilayah kekeringan. Mayoritas wilayah yang menjadi langganan dropping air adalah beberapa wilayah di lereng Merapi seperti beberapa desa di Kecamatan Salam, Muntilan, Dukun, Sawangan, dan Mungkid. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
BPBD Magelang Anggarkan Dropping Air Tiap Tahun
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2014/06/bpbd-magelang-anggarkan-dropping-air.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
BPBD Magelang Anggarkan Dropping Air Tiap Tahun
namun jangan lupa untuk meletakkan link
BPBD Magelang Anggarkan Dropping Air Tiap Tahun
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar