Laporan Reporter Tribun Jogja, Obed Doni Ardianto
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Warga berkebutuhan khusus dan juga gangguan jiwa ikut dimasukkan dalam skenario simulasi bencana erupsi Gunung Merapi yang digelar pada Sabtu (17/5/2014). Indriarto, anggota Search And Rescue (SAR) Klaten, mengaku sengaja memasukkan kedua hal tersebut.
Menurut Indriarto warga rentan dan yang berkebutuhan khusus juga merupakan bagian dari warga yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB). Karena itu, mereka tidak boleh dilupakan dan harus diutamakan dalam proses evakuasi.
"Dalam menghadapi evakuasi yang paling utama ialah persiapan. Salah satu persiapan ialah pendataan warga, kapan pelaksanaannya, dan warga yang mana yang harus dievakuasi terlebih dahulu saat status siaga (level III)," jelasnya.
Mengenai proses evakuasi, menurut Bagian Litbang SAR Klaten itu, pelaksanaan akan lebih sederhana dibandingkan dengan persiapannya. Pasalnya yang paling rumit ialah persiapan. Selain mengidentifikasi warga, persiapan armada dan tempat evakuasi juga diperlu ditentukan sejak dini.
"Peralatan dan armada untuk melakukan evakuasi warga rentan dan berkebutuhan khusua, seperti difabel juga perlu disiapkan. Bagaimana cara membawa serta titik mana saja mereka harus dijemput. Jika semua persiapan itu dilakukan maka evakuasi dapat berjalan cepat dan lancar," tambahnya.
Dalam simulasi evakuasi yang berlangsung cukup singkat tersebut, sejumlah relawan yang mengikuti kegiatan menjadi sejumlah warga rentan, seperti ibu hamil, warga difabel, lansia, bahkan warga yang memiliki gangguan jiwa. Mereka berkumpul di sebuah lapangan untuk menanti tim evakuasi.
Tim evakuasi kemudian datang ke lokasi titik kumpul tersebut. Tim tersebut berbagi tugas melakukan evakuasi. Mulai dari menaikan ibu hamil dan lansia, mengangkut warga difabel dengan menggunakan tandu, dan bahkan membawa warga yang memiliki gangguan jiwa.
Bagi warga dengan gangguan jiwa diberi perlakuan khusus dalam proses evakuasi, demi keselamatannya dan kecepatan evakuasi. Mereka kemudian dibawa ke lokasi pengungsian sesuai dengan kebutuhannya. Saat di tempat pengungsian, pendataan kembali dilakukan.
Simulasi tersebut merupakan bagian dari fasilitasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, dalam menyelenggarakan Pelatihan Penangganan Darurat Bencana bagi Masyarakat, di Gedung Wanita Kabupaten Klaten, Sabtu (17/5/2014). (Tribunjogja.com)
Anda sedang membaca artikel tentang
Warga Berkebutuhan Khusus Masuk Skenario Simulasi Penanganan Bencana
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2014/05/warga-berkebutuhan-khusus-masuk.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Warga Berkebutuhan Khusus Masuk Skenario Simulasi Penanganan Bencana
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Warga Berkebutuhan Khusus Masuk Skenario Simulasi Penanganan Bencana
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar