Dramatic Reading Bukan Negara Setia Digelar di LIP

Written By Unknown on Rabu, 21 Mei 2014 | 11.22

Laporan Reporter Tribun Jogja, Gaya Lufityanti

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Komunitas Budaya Guntur 49 akan menggelar dramatic reading "Bukan Negara Setia" karya Isti Nugroho, Rabu (2/5/2014), pukul 16.00 dan 20.00 WIB di Lembaga Indonesia Perancis (LIP) Jalan Sagan, Yogyakarta. Lakon ini diolah menjadi teks pertunjukan oleh Indra Tranggono, disutradarai Bondan Nusantara dan Isti Nugroho serta dimainkan aktor-aktor Yogyakarta. Musiknya digarap Cornelius dan Toto Rahardjo. Pentas ini akan diawali dengan pelucuran buku "Bukan Negara Setia" yang berisi dua lakon politik.

Seniman dan aktivis politik Isti Nugroho mengatakan pergelaran ini dimaksudkan untuk mengenang Reformasi 1998 yang pahit, dimana pergantian rezim dari otoriter ke demokratis ternyata tidak membawa perubahan signifikan. Indonesia ternyata tidak kunjung lebih sejahtera dan bermartabat, kecuali menjadi negara hura-hura. Para penyelenggara negara tidak memiliki kesetiaan pada konstitusi. Mereka justru getol korupsi dan menyembah pada kuasa pasar.

"Yang ada hanyalah rezim uang dengan kapital sebagai panglima," ujar Isti yang pernah dipenjara rezim Orde Baru selama delapan tahun dalam perkara subversi pada Rabu (21/5/2014).

Budayawan Indra Tranggono menuturkan penerbitan buku dan pementasan dramatic reading "Bukan Negara Setia" diupayakan menjadi tandingan budaya atas sistem kekuasaan neo-liberalisme yang semakin meminggirkan nilai-nilai kemanusiaan, budaya dan keadilan. "Negara berjalan namun tak memberi manfaat kepada rakyat. Ia hanya menjadi stempel bagi kelompok elite kekuasaan untuk melakukan dominasi dan hegemoni politik dan ekonomi," katanya.

Sutradara Bondan Nusantara menilai pemanggungan dramatic reading memiliki kekuatan simbolik dalam mengungkapkan ide-ide sosial hingga mampu memberikan pencerahan. "Pertaruhannya ada pada kata, ekspresi dan suasana dramatik yang dibangun para aktor. Ini pengalaman yang menarik bagi saya yang selama ini lebih sering menggarap pentas ketoprak. Pola ungkap teater berbeda dengan pola ungkap ketoprak. Justru itu tantangannya," tambahnya.

Sederet aktor mendukung pergelaran berdurasi satu setengah jam ini. Mereka adalah dua aktor senior Joko Kamto dan Novi Budianto, yang pernah bergabung di Teater Dinasti, Perdikan dan Gandrik, diperkuat Vicka Sagita, Ari Purnomo, Purwoto, Pritt Timothy Prodjosoemantri, Johanna dan Wira Adritama.

"Lakon berbentuk cerita berbingkai mengisahkan problem manusia kontemporer dan tokoh-tokoh sejarah masa lalu, khususnya masa transisi kekuasaan kerajaan Demak menuju Pajang pada abad 16. Intinya bicara tentang manusia-manusia yang menjadi korban sistem kekuasaan karena memerjuangkan nilai-nilai kemanusiaan dan keyakinan, di dalam negeri yang tidak mengenal kesetiaan. Tokoh kontemporer diwakili aktivis politik bernama Egnar dan tokoh masa lalu diwakili adipati Jipang Aryo Penangsang," sambung Isti Nugroho. (*)


Anda sedang membaca artikel tentang

Dramatic Reading Bukan Negara Setia Digelar di LIP

Dengan url

http://jogyamalioboro.blogspot.com/2014/05/dramatic-reading-bukan-negara-setia.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Dramatic Reading Bukan Negara Setia Digelar di LIP

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Dramatic Reading Bukan Negara Setia Digelar di LIP

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger