Badingah Masih Sering Tombok

Written By Unknown on Jumat, 16 Mei 2014 | 11.22

Laporan Reporter Tribun Jogja, Hari Susmayanti

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL -- Jabatan bupati menjadi posisi yang banyak diidam-idamkan banyak orang. Bahkan tak jarang yang harus merogoh kocek cukup besar untuk bisa menduduki orang nomor satu di tingkat kabupaten tersebut.

Banyak alasan yang menarik orang untuk berebut jabatan bupati. Mulai dari keinginan untuk memajukan daerah, iming-iming penghasilan besar atau ingin jabatan politik semata.

Namun di balik semua itu, hampir seluruh orang yang maju dalam pemilukada beralasan untuk memajukan daerah. Penghasilan menjadi urutan nomor sekian. Dan, memang gaji dan tunjangan seorang bupati sudah diatur oleh pemerintah. Untuk jabatan seorang bupati, gaji dan tunjangan yang diterima setiap bulannya cukup kecil.

Sesuai peraturan, gaji pokok bupati hanya Rp 2,1 juta dan tunjangan sebesar Rp 3.780.000.000. Dengan demikian dalam sebulan seorang bupati hanya menerima penghasilan sebesar Rp 5.880.000. Gaji yang diterima oleh bupati tersebut lebih kecil dibandingkan dengan gaji pegawai negeri sipil setingkat kepala dinas.

Kecilnya gaji kepala daerah tingkat II diakui oleh Bupati Gunungkidul, Badingah. Namun menurutnya, besar kecilnya gaji yang diterimanya bukan persoalan besar karena jabatan sebagai orang nomor satu di bumi Handayani merupakan bentuk pengabdian dirinya terhadap masyarakat. "Kalau saya yang penting pengabdian," ucap Badingah beberapa waktu yang lalu.

Menurut ibu tiga orang putri ini, gaji yang diterima selalu diambilnya setiap bulan. Gaji tersebut digunakannya untuk memenuhi kebutuhannya dan kelurganya. Namun dengan besar gaji dan tunjangan yang diterima sebesar Rp 5.739.800 tersebut, Badingah mengaku kadang tidak mencukupi. Untuk itulah dirinya memilih menutupi kebutuhannya dengan mengambil uang dari usaha keluarga yang sudah dijalankan jauh hari sebelum menjadi bupati. "Lah mas. Saya tidak pernah Ngoyo soal gaji. Kalau kurang, ambil toko," ucapnya.

Meski tidak selalu mencukupi, Badingah mengaku tidak mempermasalahkannya. Yang penting, selama dirinya menjadi bupati, masyarakat Gunungkidul lebih maju dan sejahtera."Saya hanya ingin mengabdi supaya Gunungkidul lebih sejahtera," imbuhnya.


Anda sedang membaca artikel tentang

Badingah Masih Sering Tombok

Dengan url

http://jogyamalioboro.blogspot.com/2014/05/badingah-masih-sering-tombok.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Badingah Masih Sering Tombok

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Badingah Masih Sering Tombok

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger