Laporan Reporter Tribun Jogja, Victor Mahrizal
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sebanyak 25 orang pengrajin batik dari Papua, selama satu minggu (21-27 April) mengikuti pelatihan batik di Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB), Yogyakarta. Pelatihan ini khusus untuk mengembangkan motif batik unik Raja Ampat
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti mengatakan Papua sangat kaya dan unik. Ia berharap dari pelatihan ini akan melahirkan motif batik baru khas Papua.
"Saya mengharapkan pelatihan ini melahirkan motif batik baru, untuk mempetkaya khasanah batik Nusantara," ujarnya, saat membuka Pelatihan Teknologi Batik Raja Ampat Papua di BBKB Yogyakarta, Rabu (23/4).
Windu mengungkapkan saat ini, omset batik nasional telah mencapai lebih dari Rp10 triliun, dan telah mampu menyerap lebih dari 2,5 juta tenaga kerja. "Sungguh angka yang luar biasa. Sejak di akui UNESCO, produksi batik nasional meningkat hingga 500 persen, dan menjadi tulang punggungnya Usaha Mikro Kecil, dan Menengah (UMKM), termasuk para pejuang batik," ujarnya.
Dalam pelatihan batik yang diikuti langsung pengrajin yang khusus didatangkan dari Raja Ampat, Papua ini, para peserta mendapatkan materi pengetahuan teknologi, pengenalan peralatan batik cap dan tulis, pengenalan teknologi peearnaan sintetis, dan praktik membatik.
Pelatihan tekhnologi baik ini terselenggara berkat kerjasama Sekretariat Kabinet (Setkab), Kemdikbud, Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Pemkab Raja Ampat, BBKB, Yayasan Batik Indonesia, dan Bank BRI.
Kepala Balai Besar Kerajinan dan Batik, Zulmalizar mengharapkan para peserta dapat mengembangkan teknologi pewarnaan sintetis dengan bahan alam Papua. Dengan demikian, selain menghemat biaya produksi karena tidak perlu impor, juga ramah lingkungan.
"Kita sampai saat ini masih harus impor pewarna sintetis. Padahal bahan warna batik tersebar melimpah dari Aceh sampai Papua," jelasnya.
Zulmalizar menambahkan pelatihan ini merupakan implementasi Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2009 yaitu tentang perlungan mengembangkan SDM, pemanfaatan DDA, sekaligus meningkatkan industri kreatif.(vim)
Skandal Kuliner Terkait
Disegel, Bakpia Tidak Asli Jadi Buronan di Malaysia
Anda sedang membaca artikel tentang
Balai Batik Yogya Kembangkan Motif Baru dari Raja Ampat
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2014/04/balai-batik-yogya-kembangkan-motif-baru.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Balai Batik Yogya Kembangkan Motif Baru dari Raja Ampat
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Balai Batik Yogya Kembangkan Motif Baru dari Raja Ampat
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar