Laporan Reporter Tribun Jogja, Hendy Kurniawan
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tokoh lain yang tak bisa dipandang remeh adalah Sidarto Danusubroto. Namun suksesor almarhum Taufiq Kiemas sebagai Ketua MPR RI ini, tidak memikirkan persaingan ketat di Dapil DIY. Karena menurutnya siapa pun yang terpilih adalah yang terbaik untuk warga.
Sebab itu, sosialisasi yang dilakukan Sidarto berbeda dengan Ririn. Mantan ajudan Presiden Soekarno ini tak banyak mengumbar baliho atau alat peraga kampanye lainnya. Dia memilih cara lebih banyak melakukan blusukan untuk berdiskusi dengan konstituen.
"Saya harap yang mewakili bisa menjadikan DIY sebagai garda depan empat pilar kebangsaan. Wajah keberagaman di sini juga harus dijaga," terang Sidarto.
Hampir sama dengan para calon DPD maupun caleg lain, pensiunan Polri ini menegaskan menolak money politic. Baginya, praktik ini adalah bentuk kejahatan. Sehingga jika berniat membangun demokrasi, maka semua pihak harus meninggalkan praktik tersebut.
Namun sebagai fungsionaris DPP PDIP, secara kasat mata Sidarto memiliki potensi pemilih yang cukup besar. Mengingat DIY merupakan satu wilayah yang dikenal dengan basis massa 'merah' di Indonesia.
Dengan puluhan tahun kiprahnya di dunia politik, wajar jika banyak pihak menempatkan Sidarto sebagai kandidat senator potensial untuk mendongkel para senator petahana.(hdy)
Skandal Kuliner Terkait :
Bakpia Tidak Asli Merajalela di 7 Titik Penting Yogya
Anda sedang membaca artikel tentang
Sidarto Pilih Blusukan dan Tolak Money Politics
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2014/03/sidarto-pilih-blusukan-dan-tolak-money.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Sidarto Pilih Blusukan dan Tolak Money Politics
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Sidarto Pilih Blusukan dan Tolak Money Politics
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar