Laporan Reporter Tribun Jogja, Hendy Kurniawan
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Persaingan ketat pada Pemilu 2014 tak hanya disajikan di ajang pemilihan calon legislatif Daerah Pemilihan (Dapil) DIY. Tapi pada pemilihan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) menyajikan aroma pertarungan sengit.
Salah seorang Calon petahana, Cholid Mahmud menyatakan tidak terlalu memasang target tinggi. Sehingga proses memertahankan kursi yang diperoleh dijalani dengan mengalir.
Baginya, fungsi DPD dalam menjaga kepentingan daerah dan pusat agar imbang bisa dijalankan setiap wakil-wakilnya.
"Saya pikir masyarakat DIY sangat dewasa dalam proses pemilu. Jadi mereka punya pertimbangan matang saat menentukan pilihan," tandasnya.
Keoptimisan terpilih kembali juga diutarakan Hafidh Asrom. Kinerja selama menjabat sebagai anggota DPD RI lima tahun ini menjadi modal berharga. Pendukung pun dirasa jauh lebih solid dibandingkan 2009. Dengan basis massa Hafidh dari kelompok muslim tradisional, maka potensi suara bisa saja terpecah. Karena basis ini juga menjadi akar calon DPD lainnya, semisal KH Abdul Muhaimin.
Namun Hafidh menilai persiapan yang dilakukannya sudah cukup matang. "Target suara dapat berapa saya ngga muluk-muluk. Yang penting masuk saja," ujarnya.
Mengenai dana yang disediakan, Hafidh enggan menyebutkan jumlahnya. Tapi dia mengaku jika selama ini menyediakan bujet wajar. Hal itu dapat dipantau dari jumlah alat peraga kampanye (APK) yang cukup minim.
"Kalau pas butuh ada dana ya alhamdulillah. Engga ada ya engga apa-apa, alamiah saja. Baliho saja belum ada," tukasnya sembari tertawa.(hdy)
Skandal Kuliner Terkait :
Bakpia Tidak Asli Merajalela di 7 Titik Penting Yogya
Anda sedang membaca artikel tentang
Hafidh Asrom : Target Suara Saya Nggak Muluk-muluk
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2014/03/hafidh-asrom-target-suara-saya-nggak.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Hafidh Asrom : Target Suara Saya Nggak Muluk-muluk
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Hafidh Asrom : Target Suara Saya Nggak Muluk-muluk
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar