Laporan Reporter Tribun Jogja, Ryantono PS
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kasus beruntun pelemparan bom molotov di Gamping seperti di rumah dinas Camat Gamping Budi Harjo Senin (16/12/2013) lalu dan di Kelurahan Banyuraden Minggu (5/1/2014) lalu, membuat Kapolres Sleman AKBP Ihsan Amin semakin bergerak cepat melakukan pengungkapan.
Kapolres menyatakan akan memfokuskan penjagaan di wilayah tersebut dengan harapan mempersempit gerakan pelempar bom mengulangi aksinya.
Ihsan menjelaskan, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus pelemparan molotov. Sebab, banyak dugaan terkait kasus ini. Maka dari itu pihaknya akan berusaha mencari akar permasalahan dari rentetan kasus yang terjadi.
"Kita akan keroyok Gamping," terangnya, Senin (6/1/2014) di Polda DIY di sela-sela acara Sertijab Direskrimmum dan Direskrimsus.
Polres Sleman saat ini sedang berusaha memetakan permasalahan yang ada di Gamping. Menurut Ihsan pemetaan permasalahannya ada beberapa, pertama pada suasana politik sedang tinggi khususnya di wilayah Gamping apalagi akan ada pilpres 2014 April mendatang, maka dari itu perlu diadakan pengawasan. Pemetaan kedua, penjagaan akan ditingkatkan.
Terkait dengan sistem pengawasan, Ihsan akan menurunkan anggotanya untuk mencari informasi dilapangan terkait dengan rentetan kasus pelemparan ini. Selain itu, pengamanan buka tutup dan patroli akan dilaksanakan secara rutin. "Kami harus mencari akar permasalahan dari ini semua," katanya.
Komunikasi dengan Partai Politik juga akan dilakukan Ihsan, tujuannya agar partai politik bisa mengendalikan massanya misal ada yang tidak terima dengan hasil pemilihan dan lain sebagainya. Dengan begitu, diharapkkan situasi di wilayah Gamping bisa lebih kondusif dan nyaman.
Saat ini Ia mengaku sudah melakukan komunikasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait dengan pengawalan kegiatan yang akan dilakukan nanti. Komunikasi akan dilakukan secara intensif dengan KPU lantaran biasanya partai politik jika ada permasalahan akan melapor ke KPU.
Kapolda DIY Brigjen Pol Haka Astana mengatakan, kasus pelemparan Bom Molotov ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Terkait dengan penyidikan Polda DIY yang sudah mengantongi pelaku pelemparan di Rumdin Budi Harjo, Haka menjelaskan semua itu masih butuh bukti karena semua pembuktian harus ada fakta hukum.
Diberitakan sebelumnya, Kasus pelemparan bom molotov kembali terjadi di Gedung Serba Guna Kelurahan Banyuraden yang terletak di Dusun Tegalyoso, Banyuraden, Gamping, Sleman, Minggu (5/1/2014).
Dari pelemparan tersebut, tidak diketahui hal-hal yang mencurigakan sebelumnya, Bahkan tidak ada warga yang melihat aksi pelemparan tersebut. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Polres Sleman Persempit Gerakan Pelempar Bom Molotov di Gamping
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2014/01/polres-sleman-persempit-gerakan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Polres Sleman Persempit Gerakan Pelempar Bom Molotov di Gamping
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Polres Sleman Persempit Gerakan Pelempar Bom Molotov di Gamping
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar