Kulonprogo Segera Miliki Desa Peduli Aids

Written By Unknown on Sabtu, 30 November 2013 | 11.22

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Dinas Kesehatan Kulonprogo dalam waktu dekat ini akan menginisiasi terbentuknya Desa Peduli Aids di tiga wilayah kecamatan. Pembentukan DPA tersebut dimaksudkan untuk memantau potensi penyebaran HIV/Aids di tengah masyarakat.

Kepala Seksi Pengamatan Penyakit dan Imunisasi, Dinkes Kulonprogo, Baning Rahayujati, mengatakan dalam tahap awal, pihaknya akan menginisiasi pembentukan DPA di enam wilayah desa di kecamatan wates, Temon, dan Galur. Desa-desa tersebut adalah Triharjo dan Bendungan (wates), Janten dan Glagah (Temon), serta Brosot dan Karangsewu (Galur).

"Jumlah kasus di tiga kecamatan itu termasuk yang paling tinggi dibandingkan kecamatan lainnya. Kita juga pilih desa dengan karang taruna cukup aktif dan nanti diarahkan sebagai karang taruna peduli HIV/Aids," kata Baning, Jumat (29/11/2013).

Pembentukan DPA tersebut menurutnya langkah yang tepat dalam mendidik dan memberi pemahaman pada masyarakat tentang HIV Aids. Diharapkan, masyarakat kemudian juga bisa memahami bagaimana menjalin komunikasi dengan Oraang Dengan HIv/Aids (ODHA). Selain itu, dengan terbentuknya DPA fungsi pengawasan dan kewaspadaan masyarakat terhadap penyakit menular seksual bisa ditumbuhkan sehingga jadi lebih peka.

Dijelaskan, awal Desember ini pihaknya mulai melakukan pelatihan-pelatihan bagi warga di keenam desa tersebut. Materi pelatihan meliputi pengetahuan seputar HIV/Aids dan cara penularannya, teknik konseling dan pendekatan terhadap masyarakat, serta juga pemetaan populasi beresiko.

Pemetaan ini menurutnya cukup penting, misalnya untuk mengetahui siapa saja yang berpotensi tertular atau menularkan HIV/Aids. Dengan adanya pemetaan populasi beresiko, masyarakat bisa turut mengawasi dan bahkan melakukan bimbingan konseling bagi yang bersangkutan.

"Tentunya dengan pendekatan dan konseling yang baik. Karena bagaimanapun, masih ada stigma negatif di masyarakat terkait penyakit menular seksual dan HIV/Aids," imbuhnya.

Sementara itu, dari data Komisi Penanggulangan Aids Kulonprogo, kasus HIV/Aids di Kulonprogo secara kumulatif mencapai 101 kasus hingga Desember 2012. Terdiri atas 56 kasus HIV dan 45 kasus positif Aids. Menurut staf Komisi Penanggulangan Aids Kulonprogo, Arief Musthofa, dari data yang dimiliki, rentang usia tertinggi pada kasus tersebut berkisar pada angka 30-39 tahun.

"Bila dilihat dari masa inkubasinya yang berkisar antara 2-10 tahun maka kemungkinan besar mereka terjangkit virus HIV pada usia 20-29 tahun. Karena itu, perlu langkah dan sinergi tangungjawab semua pihak untuk bisa menanggulangi perkembangan virus tersebut," kata dia.(ing)


Anda sedang membaca artikel tentang

Kulonprogo Segera Miliki Desa Peduli Aids

Dengan url

http://jogyamalioboro.blogspot.com/2013/11/kulonprogo-segera-miliki-desa-peduli.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Kulonprogo Segera Miliki Desa Peduli Aids

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Kulonprogo Segera Miliki Desa Peduli Aids

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger