Anak Pasangan ODHA Bisa Bebas HIV/AIDS

Written By Unknown on Jumat, 29 November 2013 | 11.22

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ekasanti Anugraheni

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Anak dari pasangan pengidap HIV/AIDS ternyata bisa terbebas dari penyakit tersebut.

Penularan virus dari ibu pengidap HIV kepada anaknya bisa dicegah, begitu juga penularan virus dari suaminya kepada sang istri maupun sebaliknya melalui Layanan Program Pencegahan Ibu ke Anak (PMTCT). Warga bisa mendapatkan layanan itu di Klinik Edelwise RS Sardjito dan Klinik Philia RS Bethesda.

Aktivis KPA DIY, Himam Fadeli memaparkan, pada dasarnya virus HIV hanya bisa ditularkan ketika sang pengidap sedang dalam kondisi lemah atau sakit.

Namun, jika kekebalan tubuh ODHA membaik dengan bantuan pengobatan Anti Retro Viral (ARV), maka virus itu akan melemah dan tidak bisa menulari orang lain meskipun saat berhubungan intim.

"Pasangan yang satu diantaranya mengidap HIV atau keduanya mengidap HIV bisa memiliki anak yang bebas dari HIV, asalkan rutin konsultasi layanan PMCTC. Dari situ, akan diatur tentang bagaimana kondisi yang memungkinkan hubungan intim yang aman dan perawatan selama kehamilan hingga persalinannya," papar Fadel.

Dalam situs resmi KPA DIY juga dijelaskan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meminimalisir penularan HIV dari ibu ke anak. Beberapa caranya yakni dengan pengobatan ARV jangka pendek yang diberikan kepada sang ibu maupun anaknya setelah persalinan serta saat enam bulan terakhir masa kehamilan.

Operasi caesar juga diperkirakan mampu mengurangi risiko penularan HIV AIDS dari ibu ke anak, meski demikian, operasi ini juga harus mempertimbangkan factor risiko yang dihadapi sang ibu.

Cara lainnya yakni dengan menghindari pemberian ASI. Sesuai rekomendai Badan Kesehatan Dunia (WHO), ketika makanan pengganti dapat diterima, layak, harganya terjangkau, berkesinambungan, dan aman, sangat dianjurkan bagi ibu yang terinfeksi HIV-positif untuk tidak menyusui bayinya.

Bila sebaliknya, maka pemberian ASI eksklusif direkomendasikan pada bulan pertama kehidupan bayi dan hendaknya diputus sesegera mungkin.

Pengelola Monitoring dan Evaluasi Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) DIY Juniati Rahmadani mengatakan, trend risiko penularan HIV AIDS belakangan ini justru ditularkan oleh kalangan pekerja kepada keluarganya. Kalangan pekerja yang dimaksud ialah pria dengan mobilitas tinggi dan memiliki keuangan yang mencukupi.

KPA menyebutnya 3M, Man Mobile Money, sebagai contohnya para pekerja tambang. "Banyak ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV AIDS, karena tertular dari suaminya," ucap Juniati.

Karenanya, KPA DIY maupun nasional kini tengah menyasar sosialisasi pada segmen 3 M tersebut. Dengan melindungi kalangan pekerja, otomatis KPA bisa melindungi ibu-ibu rumah tangga berikut anak-anaknya. Data Dinas Kesehatan DIY hingga September 2013 menunjukkan, ibu rumah tangga menduduki posisi kedua sebagai pengidap HIV AIDS terbanyak di DIY.

Tercatat, ada 319 kasus dari kalangan wiraswasta, 264 kasus Ibu Rumah Tangg, 175 kasus dari kalangan profesional non medis, 151 kasus dari kalangan buruh kasar, 140 kasus pekerja seks, 133 kasus tenaga non professional, 127 kasus dari kalangan Narapidana, 108 kasus dari kalangan siswa/mahasiswa (108 kasus), dan lain–lain. (*)


Anda sedang membaca artikel tentang

Anak Pasangan ODHA Bisa Bebas HIV/AIDS

Dengan url

http://jogyamalioboro.blogspot.com/2013/11/anak-pasangan-odha-bisa-bebas-hivaids.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Anak Pasangan ODHA Bisa Bebas HIV/AIDS

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Anak Pasangan ODHA Bisa Bebas HIV/AIDS

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger