TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - 16 anggota Komisi III DPR RI datang ke rumah Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Komisaris Jenderal (Komjen) Sutarman, di Kompleks Perumahan Bintaro Sektor 9, Tangerang Selatan, Rabu (9/10/2013). Kedatangan rombongan Komisi III itu merupakan bagian dari uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap Sutarman. yang menjadi calon tunggal Kepala Polri (Kapolri). Pada 27 September lalu, Presiden SBY mengajukan ke DPR nama Sutarman sebagai satu-satunya calon Kapolri.
Adapun, sebagai perwira tinggi Polri, Komisaris Jenderal Sutarman mengakui pernah menerima sejumlah uang dan hadiah dari seseorang. Sutarman menuturkan, dirinya ketika itu sangat marah hingga membuat sebuah tulisan di meja kerjanya yang mengharamkan semua tamunya memberikan barang ataupun uang.
"Saya pernah marah sekali. Ada seseorang yang memberikan uang, saya tahu ini enggak benar. Pernah juga saat saya di Kapolda Metro, padahal saya sudah melarang. Sampai akhirnya saya buat di meja tulis, siapa pun diharamkan memberikan sesuatu kepada saya," ucap Sutarman.
Upaya suap bukan saja diterima Sutarman. Istri Sutarman, Elly Sugiarti, juga kerap didekati oleh orang yang meminta promosi jabatan atau hal lain. "Pernah ada bungkusan ke istri saya. Saya minta itu kembalikan karena enggak benar. Sebelum Undang-Undang Tipikor (Tindak Pidana Korupsi) berlaku, saya memang sudah menolak hadiah-hadiah yang terkait dengan jabatan saya," ucap Sutarman.
Saat anak sulungnya, Devina Ekawati, menikah dengan seorang anggota polisi, Sutarman juga mencantumkan di dalam undangan tidak menerima hadiah dalam bentuk apa pun. Rangkaian bunga yang sudah telanjur diterima pihak keluarga, kata Sutarman, juga sudah dilaporkannya ke KPK.
"Saya sudah bilang ke semua anggota keluarga agar penerimaan dan pemasukan dicatat dengan rapi semenjak ada Undang-Undang Tipikor itu. Supaya kalau ada apa-apa, kita bisa menjelaskannya," ujar Sutarman.
Elly mengamini apa yang diungkapkan sang suami. Semenjak peristiwa upaya penyuapan itu, Elly mengaku jadi lebih berhati-hati dalam berkawan.
"Pada saat Mas jadi Kapolda atau Kapolres, itu banyak sekali berbondong-bondong mendekat. Saat tidak menjabat apa pun, justru menjauh. Saya berusaha untuk lebih arif ke depan," kata Elly.
"Lebih bagus saya jualan soto saja (daripada terima suap). Satu tempat bisa dapat Rp 30 juta," sambung Sutarman.
Dijadwalkan, Komisi III berencana melakukan fit and proper test terhadap Sutarman di Gedung DPR pada 17 Oktober 2013. Bambang Susatyo, anggota Komisi III dari Partai Golkar, berharap fit and proper test nanti bisa berjalan lancar.
"Kami harapkan berjalan lancar, karena calon Kapolri yang diajukan Istana ini tepat, baik dari sisi senioritas, kepangkatan, semua memadai," paparnya.(kcm/tribunnews)
Anda sedang membaca artikel tentang
Komjen Sutarman Pernah Merasa Sangat Marah, Ini Sebabnya
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2013/10/komjen-sutarman-pernah-merasa-sangat.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Komjen Sutarman Pernah Merasa Sangat Marah, Ini Sebabnya
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Komjen Sutarman Pernah Merasa Sangat Marah, Ini Sebabnya
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar