Warga Kecamatan Bayat Keluhkan Perbaikan Jalan yang Tak Kunjung Selesai

Written By Unknown on Jumat, 30 Agustus 2013 | 11.22

Laporan Reporter Tribun Jogja, Obed Doni Ardianto

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN

- Jalan merupakan fasilitas yang disediakan pemerintah bagi masyarakat karena sumber pembangunan dan perbaikan jalan berasal dari masyarakat. Namun bagaimana jika perbaikan jalan malah menimbulkan kesengsaraan bagi warga yang melintas, maupun yang bermukim dekat jalan tersebut.

Hal inilah yang dialami sejumlah kepala keluarga yang berada di tiga desa di Kecamatan Bayat, yaitu Desa Tegalrejo, Desa Gununggajah, dan Desa Dukuh. Warga yang bermukim di pinggir jalan Raya Bayat-Cawas yang merupakan jalan DPU itu terganggu akibat perbaikan jalan sepanjang kurang dari satu kilometer yang berlarut-larut itu. Salah satunya ialah Sumanto (38) yang mengalami batuk-batuk akibat debu dari jalan yang bongkar itu.

"Saya masih batuk-batuk ini. Mau saya periksakan ke dokter, tapi saya harus keluar biaya. Padahal bengkel saya tidak laku akibat debu tebal dari jalan yang telah dibongkar tapi tidak kunjung diperbaiki. Padahal ini sudah sekitar dua bulan pembongkaran jalannya," ucap pria yang rumah dan bengkel miliknya berada di pinggir jalan yang diperbaiki itu, di Klaten, Kamis (29/8/2013).

Kondisi debu yang sangat tebal itu tidak hanya dipengaruhi oleh musim kemarau, tetapi jalan yang sedang diperbaiki itu ternyata masih dilintasi truk-truk dan kendaraan lainnya. Hal itu membuat debu yang beterbangan semakin banyak dan masuk ke dalam rumah. Di sisi lain, warga di sekitar jalan itu kesulitan untuk mendapatkan air.

"Saat musim kemarau seperti ini air susah didapatkan sehingga harus mengambil ke luar rumah. Kalau kita ada air pun, musim kemarau seperti ini pasti tanah akan cepat kering jika disiram. Sebenarnya perbaikan separuh jalan sudah selesai sampai sekat rumah saya. Namun ada yang rusak akibat truk yang melintas, sehingga harus diulangi lagi," tambahnya.

Berdasarkan pengamatan Tribun Jogja di lapangan, debu tebal selalu beterbangan ketika kendaraan melintas. Debu tersebut bahkan menempek pada benda ataupun pepohonan yang berada di pinggit jalan itu. Bahkan debu masuk ke dalam rumah. Melintasi jalan tersebut tampak seperti melintasi daerah lereng Gunung Merapi yang terkena hujan abu.

Pengendara sepeda angin maupun sepeda kayuh selalu berusaha untuk menutupi hidung dan mulut mereka saat melintas di jalan tersebut. Bahkan warga sekitar juga membekali diri dengan masker, karena debu tersebut sangat mengganggu penafasan.

Sementara itu, Camat Bayat Edy Purnomo, mengatakan pihaknya telah menampung semua keluhan masyarakat. Berdasarkan pengakuan dari masyarakat, pihak kecamatan telah membantu dengan menyirami air di sekitar jalan yang diperbaiki tersebut. Edy juga menuturkan telah menyampaikan keluhan masyarakat itu langsung ke Dinas Perbaikan Umum (DPU) Klaten.

"DPU mengatakan saat ini memang dalam proses pengerjaan. Jika jalan yang diperbaiki itu disiram air tentu saja akan mengganggu pengaspalan. Besok kami bersama puskesmas Bayat berencana akan membagi-bagikan masker. Memang seharusnya ada pengalihan jalur khusunya untuk truk-truk yang bekerjasama dengan Dishub (Dinas Perhubungan) Klaten, namun masih dilewati truk meski sedang ada perbaikan," paparnya. (oda)


Anda sedang membaca artikel tentang

Warga Kecamatan Bayat Keluhkan Perbaikan Jalan yang Tak Kunjung Selesai

Dengan url

http://jogyamalioboro.blogspot.com/2013/08/warga-kecamatan-bayat-keluhkan.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Warga Kecamatan Bayat Keluhkan Perbaikan Jalan yang Tak Kunjung Selesai

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Warga Kecamatan Bayat Keluhkan Perbaikan Jalan yang Tak Kunjung Selesai

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger