Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo adalah lelaki Jawa lengkap dengan dialek "medhok"-nya. Tapi inilah pidato Jokowi dalam upacara peringatan ulang tahun ke-486 DKI Jakarta, di sisi selatan Monumen Nasional, Jakarta Pusat.
"Babe-babe, encang-encing, izinin aye pidato gunain bahase Betawi. Aye mohon maaf ame para tokoh Betawi, kalo bahasa aye campur aduk, karena kurang pas logatnya eh logatnye," ucap Jokowi mengawali sambutan.
Sontak, seluruh peserta upacara dan warga yang ada di sekitar tempat upacara tak bisa menahan tawa mendengar ralat ucapan Jokowi. Suasana yang biasanya tegang saat upacara, langsung terasa cair dan santai.
Terbata-bata, Ia mengatakan apel pagi ini adalah ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT. "Berdasar nyang Kuase Allah SWT, kite bise ngadain apel pegawai alias hari ulang tahun ke-486 kota Jakarta sebagai ungkapan syukur Pemprov DKI bersama masyarakat ama dunia usaha, tujuannye mencintai lebih dalam pembangunan kota Jakarte."
Menggunakan baju tradisional khas Betawi, ujung serong, Jokowi dalam sambutan itu mengingatkan pula bahwa pembangunan Jakarta hari ini tak terlepas dari peran para pahlawan dan pendahulu.
Pidato berbahasa Betawi a la Jokowi berlanjut, dengan total waktu sekitar 10 menit. Seusai sambutan, para peserta upacara mendapat suguhan tontonan Reog Ponorogo.
Saat itu, Jokowi mulai berkeliling dan menyalami warga yang memadati arena upacara. Termasuk bersalaman dengan warga yang bisa jadi masih menyimpan geli atas sambutan berbahasa Betawi Jokowi. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Pidato Jokowi di HUT Jakarta Mengundang Tawa
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2013/06/pidato-jokowi-di-hut-jakarta-mengundang.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Pidato Jokowi di HUT Jakarta Mengundang Tawa
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Pidato Jokowi di HUT Jakarta Mengundang Tawa
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar