"Tidak ada gunanya melakukan teror saat Natal dan Tahun Baru, sekarang maupun pada waktu lain," kata Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj, dalam siaran pers, Senin (24/12/2012) malam.
Said Aqil menegaskan pentingnya menjalankan prinsip toleransi di tengah perayaan Natal dan pergantian tahun.
Dikatakannya, aksi terorisme, terlebih yang mengatasnamakan agama, justru akan merusak citra agama itu.
"Radikalisme apapun itu bentuknya, termasuk teror, hanya akan merusak nama (agama)," tegas Said Aqil.
Radikalisme, terutama dalam bentuk aksi teror, juga dinilai dapat merusak citra Indonesia yang sudah sejak lama dikenal sebagai bangsa yang plural, namun tetap dapat hidup berdampingan dengan baik.
"Indonesia di mata internasional dikenal sebagai bangsa yang bisa menerapkan toleransi dengan baik. Aksi-aksi radikalisme, terorisme, atau yang sejenisnya, akan menjadikan nama Indonesia rusak," kata Said Aqil.
Kiai bergelar doktor lulusan Universitas Ummul Qura, Mekkah, tersebut juga secara khusus menyampaikan ucapan selamat Natal untuk umat Kristiani di Indonesia.
"Semoga Natal tahun ini aman dan membawa berkah untuk perayaan Tahun Baru 2013," ujarnya.
(Tribunjogja.com)
Anda sedang membaca artikel tentang
Aksi Teror saat Natal Rusak Pluralisme di Indonesia
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2012/12/aksi-teror-saat-natal-rusak-pluralisme.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Aksi Teror saat Natal Rusak Pluralisme di Indonesia
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Aksi Teror saat Natal Rusak Pluralisme di Indonesia
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar