Gelaran Ibuku, Koleksi Bukunya Ribuan

Written By Unknown on Minggu, 04 November 2012 | 11.22

Tribun Jogja - Minggu, 4 November 2012 10:44 WIB

PEPATAH mengatakan "Buku adalah gudang ilmu, dan membaca adalah kuncinya".  Meski banyak yang mengetahui pepatah ini, namun masih sedikit yang menyadari makna didalamnya. Untuk meningkatkan gairah budaya membaca di masyarakat, sekelompok pecinta buku di Jeron Beteng (Dalam Benteng) Keraton Yogyakarta, tepatnya di Jl. Patehan Wetan No. 03, Keraton Yogyakarta mendirikan Gelaran Ibuku. Tempat yang diresmikan sebagai Taman Bacaan Masyarakat (TBM) sejak 23 April 2009 ini dilengkapi dengan fasilitas pendukung di area TBM di  antaranya  internet gratis (Wifi), warung angkringan,  dan studio Radio Buku untuk siaran dan rekaman.

Gelaran Ibuku mempunyai ribuan koleksi buku, 2.965 judul buku sudah terkatalog  secara  online.Buku tersebut di antarannya bertema sejarah, biografi, kawasan, seni sastra, pers, dan referensi. Tidak hanya buku, Gelaran Ibuku juga mempunyai ribuan koleksi koran dan majalah nasional sejak  tahun  90-an.

Menurut Muhidin M Dahlan, selaku Ketua Harian Iboekoe  saat  ini anggota aktif  (pemustaka) TBM Gelaran Ibuku tercatat sebanyak 141 anggota. Di luar anggota aktif masih banyak anggota yang belum  terdaftar, melingkupi warga dan komunitas yang dapat mengakses fasilitas gratis.

Gelaran Ibuku berada di bawah naungan Yayasan Indonesia Buku yang berdiri pada 23 April 2006 lalu. Setelah terbuka untuk umum, komunitas ini menggelar berbagai program, di antaranya, Angkringan Buku (Manunggaling Angkringan  lan Buku) yang berfungsi sebagai kampanye  literasi, dan memberikan keuntungan finansial untuk membantu menyokong biaya operasional Gelaran Ibuku.  

Satu di antara program mereka yang tak kalah menarik adalah Radio Buku (Suara Buku  Indonesia) yang berbasis internet. Radio Buku Live Streaming ini adalah radio berbasis internet  pertama di Indonesia yang mengangkat tema perbukuan dan seputar buku.

Menurut koordinator Radio Buku Fairuzul Mumtaz, program ini eksis sejakl Februari 2011, dan bisa diakses melalui www.indonesiabuku.com atau  www.radiobuku.com. Radio Buku mengusung visi 'Memasyarakatkan Buku Lewat Radio'. Karena itu mottonya adalah 'Mendengarkan Buku'. "Di sini, buku bukan hanya dibaca, tapi  juga bisa didengarkan. Termasuk di dalamnya informasi berita sekitar buku, harga buku, isi buku, dan kajian-kajian buku kepada seluruh masyarakat yang tersambungkan dengan internet," jelasnya.

Program lainnya adalah Cine Book Club, dan Obrolan Senja, dan Warung Arsip. Obrolan Senja sendiri rutin menggelar diskusi setiap bulannya. Menurut Faiz Ahsoul Koordinator program Gelaran Ibuku, yang didiskusikan dan dibedah pada program Obrolan senja ini adalah draft naskah, baik itu novel, kumpulan puisi, kumpulan cerpen, atau tema-tema lain yang sedang dipersiapkan menjadi sebuah buku.

Sedangkan, Warung Arsip merupakan program yang bisa memberikan banyak ruang ekspresi pada pemuda kampung  Patehan untuk mengeksplorasi kemampuan jurnalistik, menulis, dan bersosialisasi mereka. Untuk mempersiapkan program ini, lanjut Faiz, tim Warung Arsip lebih dulu dibekali dengan workshop selama dua hari. "Arahan dari program ini adalah untuk mengarsipkan seluruh bukti sejarah yang melingkupi njero benteng, dari benda mati hingga saksi-saksi sejarah yang hingga kini masih bisa dijumpai," jelas editor buku 'Ngeteh di Patehan' (Kisah Beranda Belakang Kraton Yogyakarta) ini.(*)


Anda sedang membaca artikel tentang

Gelaran Ibuku, Koleksi Bukunya Ribuan

Dengan url

http://jogyamalioboro.blogspot.com/2012/11/gelaran-ibuku-koleksi-bukunya-ribuan.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Gelaran Ibuku, Koleksi Bukunya Ribuan

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Gelaran Ibuku, Koleksi Bukunya Ribuan

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger