Laporan Reporter Tribun Jogja, Singgih Wahyu Nugraha
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kota Yogyakarta selama Maret 2015 kemarin kembali mengalami inflasi setelah bulan sebelumnya sempat deflasi. Kenaikan harga yang terjadi pada beberapa komoditas dalam kelompok pengeluaran selama bulan itu menyebabkan inflasi tak bisa dihindari dan mencapai level 0,15 persen.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) DIY menyebutkan bahwa inflasi itu terjadi karena adanya kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari posisi 116,52 pada Februari menjadi 116,69 pada Maret kemarin.
Adapun tingkat inflasi tahun kalender 2015 (Maret 2015 terhadap Desember 2014) sebesar -0,13 persen dan tingkat inflasi dari tahun ke tahun (Marett 2015 terhadap Maret 2014) sebesar 5,13 persen.
"Ada empat kelompok pengeluaran yang mengalami IHK. Yakni, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dengan kenaikan 0,53 persen, kelompok sandang naik 0,43 persen, kelompok kesehatan naik sebesar 0,21 persen. Serta, kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan naik sebesar 0,60 persen," kata Kepala BPS DIY, Bambang Kristianto, Rabu (1/4/2015).
Sementara, itu, kelompok bahan makanan mengalami penurunan 0,41 persen, kelompok perumahan air, listrik, gas dan bahan bakar turun 0,03 persen. Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga turun 0,03 persen.
Beberapa komoditas diketahui mengalami kenaikan harga sehingga mendorong terjadinya inflasi. Di antaranya beras dan bensin dengan andil masing-masing terhadap inflasi sebesar 0,15 persen, bawang merah 0,13 persen, rokok kretek filter 0,04 persen.
Anda sedang membaca artikel tentang
Yogya Mengalami Inflasi 0,15 Persen di Bulan Maret
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2015/04/yogya-mengalami-inflasi-015-persen-di.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Yogya Mengalami Inflasi 0,15 Persen di Bulan Maret
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Yogya Mengalami Inflasi 0,15 Persen di Bulan Maret
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar