TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Manager Sustainable Development PT Tirta Investama (TIV) Klaten, Muhammad Atiq Zambani, menuturkan kapasitas maksimum produksi mereka menyesuaikan izin eksploitasi air yang diberikan pemerintah.
Izin operasional itu memperbolehkan PT TIV mengambil air tanah Sigedang dengan kapasitas maksimum 58 liter per detik. Kapasitas itu meningkat dari 23 liter per detik pada awal PT TIV melakukan produksi.
"Produksinya bisa dihitung dari kapasitas maksimum produksi kami sebesar 58 liter per detik. Namun kami belum dapat memaksimalkannya, karena tergantung mesinnya yang kadang-kadang rusak," jelasnya.
"Peningkatan kapasitas dari 23 ke 58 liter per detik itu karena adanya pertambahan mesin produksi, yang pada awalnya belum semuanya datang. Permintaan konsumen juga bertambah," jelasnya.
Soal dampak keputusan Makamah Konstitusi terkait UU SDA dan kemungkinan berdampak pada bisnis PT TIV, Atiq mengatakan sampai saat ini tidak ada dampak apapun.
"Kegiatan produksi berjalan seperti biasa. Kita para pekerja melakukan rutinitas seperti sedia kala. Kita hanya masih menunggu keputusan peraturan baru yang akan dibuat pemerintah saja. Kita sebagai investor nanti menaati saja yang akan jadi keputusan," tuturnya.
Atiq berharap pemerintah mempertimbangkan berbagai macam kontribusi yang diberikan pihak swasta produsen air kemasan, seperti PT TIV, ke pemerintah maupun masyarakat sekitar. Menurutnya masyarakat juga memerlukan air yang layak dikonsumsi.
Anda sedang membaca artikel tentang
PT Tirta Investama Berharap Solusi Terbaik
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2015/03/pt-tirta-investama-berharap-solusi.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
PT Tirta Investama Berharap Solusi Terbaik
namun jangan lupa untuk meletakkan link
PT Tirta Investama Berharap Solusi Terbaik
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar