TRIBUNJOGJA.COM - Kecamuk Perang Dunia II tidak pernah mencapai kawasan Amerika Selatan, tetapi sebuah patung perunggu berbentuk burung elang Nazi yang diselamatkan dari kapal perang Jerman yang tenggelam di perairan Uruguay telah menimbulkan perselisihan hingga kini.
Patung seberat empat ton itu diangkat dari reruntuhan kapal perang Jerman peninggalan Perang Dunia II, Graf Spee, pada 2006 lalu, dan semenjak saat itulah polemik mulai muncul.
Sebelum tenggelam, patung itu menempel di buritan kapal tersebut yang tenggelam akibat ditembak kapal angkatan laut Inggris di perairan Uruguay.
Saat ini, patung disimpan di sebuah gudang milik Angkatan Laut Uruguay, setelah sempat menjadi sengketa hukum antara pemerintah Uruguay dan pihak swasta yang menemukan potongan patung tersebut di dasar laut.
Melalui proses hukum di pengadilan yang berlarut-larut, Mahkamah Agung Uruguay memenangkan pemerintah Uruguay sebagai pemilik sah patung perunggu tersebut, tetapi sekaligus memutuskan pihak swasta berhak atas keuntungan 50 persen apabila benda itu dijual.
Pengusaha Alfredo Etchegaray, salah satu orang yang memimpin operasi penyelamatan patung simbol Nazi itu, mengatakan kepada BBC bahwa benda tersebut bisa bernilai hingga 15 juta atau dolar AS sekitar Rp 180 miliar.
Dia juga menginginkan agar pemerintah Uruguay membuat replika patung itu jika patung aslinya terjual. Namun sejauh ini, pemerintah Uruguay belum memutuskan untuk menjual benda bersejarah itu. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Polemik Patung Perunggu Nazi di Uruguay
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2014/12/polemik-patung-perunggu-nazi-di-uruguay.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Polemik Patung Perunggu Nazi di Uruguay
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Polemik Patung Perunggu Nazi di Uruguay
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar