TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Menjelang Natal dan tahun baru 2015, Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta akan melakukan pengaturan bus pariwisata yang masuk ke Kota Yogya. Pengaturan itu terutama di kawasan padat dan kerap terjadi kemacetan seperti di kawasan Malioboro.
Pantauan Tribun Jogja, pada Minggu (14/12/2014) lalu kemacetan panjang sempat terjadi dari perempatan taman parkir Senopati hingga Titik Nol Kilometer. Hal itu dikarenakan terjadi penumpukan di pintu keluar masuk di area Taman Parkir Senopati. Kendaraan di dominasi bus-bus pariwisata dari berbagai kota.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Wirawan Hario Yudho mengatakan titik parkir di Taman Parkir Senopati memang sebetulnya kerap terjadi overload kapasitas. Hal itu disebabkan, bus-bus pariwisata mencari lokasi yang terdekat dengan Keraton dan Malioboro. Sehingga terjadi penumpukan.
"Padahal kami sudah memiliki lokasi parkir alternatif di Ngabean dan Abu bakar Ali, sebetulnya bus-bus pariwisata bisa langsung memanfaatkan itu," ujar Wirawan, kepada wartawan, Rabu (17/12/2014).
Menurutnya, kapasitas Taman Parkir Senopati hanya sekitar 30-40 bus. Maka, lanjutnya, agar tidak terjadi overload sebaiknya bus pariwisata menghindari lokasi parkir yang ramai.
Ia berharap, bus tidak lagi parkir di pusat keramaian, di tepi jalan umum atau di sekitar jembatan karena akan menimbulkan kepadatan lalu lintas di Kota Yogyakarta.
Hal ini akan diberlakukan saat libur Natal dan Tahun Baru 2015. Wirawan mengatakan, akan segera melakukan koordinasi dengan Forum Lalu Lintas Kota Yogyakarta.
"Khusus kawasan Malioboro, akan kami berlakukan sistem buka tutup. Untuk pengaturan bus pariwisata, akan kami koordinasikan lebih lanjut," terangnya.
Wirawan mengatakan jika ada bus pariwisata yang sudah tidak memperoleh lahan parkir di Taman Parkir Abu Bakar Ali, Ngabean atau di parkir Senopati dapat menurunkan wisatawan di Taman Parkir Ngabean. Lalu, bus langsung diarahkan menuju bekas gedung STIE Kerja Sama di Jalan Parangtritis.
"Lokasi parkir itu akan kami dijadikan tempat drop zone alternatif bus pariwisata apabila tiga parkir utama di pusat kota Yogya penuh," ujar Wirawan.
Menurutnya Gedung STIE Kerja Sama atau yang biasa disebut Kampus Stikers ini roboh karena gempa pada 2006. Pihaknya saat ini sedang melakukan pembenahan lokasi itu, seperti mulai melakukan perataan tanah agar bisa digunakan sebagai lokasi parkir bus wisata. Setelah dilakukan estimasi, lokasi di bekas gedung STIE Kerja Sama dapat menampung sekitar 30 hingga 40 bus pariwisata ukuran besar.
"Lokasi ini sudah kami pilih karena letaknya tidak terlalu jauh dibanding jika harus ke Pasar Niten atau ke Kafe Pyramid," imbuhnya. (tribunjogja.com)
Anda sedang membaca artikel tentang
Jalan Malioboro Diberlakukan Buka Tutup
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2014/12/jalan-malioboro-diberlakukan-buka-tutup.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Jalan Malioboro Diberlakukan Buka Tutup
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Jalan Malioboro Diberlakukan Buka Tutup
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar