Laporan Reporter Tribun Jogja, Dwi Nourma Handito
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Adanya hukuman terhadap PSS Sleman yang mewajibkan untuk menggelar laga usiran tanpa penonton membuat PSS kehilangan pemasukan dana.
Karena selama ini hasil dari penjualan tiket menjadi penompang utama menjalankan roda klub.
Setidaknya setiap laga home PSS Sleman, klub mendapatkan pemasukan sekitar 300 juta hingga 400 juta. Dengan adanya laga usiran tentu pemasukan tersebut menjadi tidak ada.
Kekhawatiran muncul hal tersebut akan menggangu neraca keuangan Tim dan membuat tersendat gaji pemain. Namun hal tersebut cepat ditampik oleh salah seorang Direksi PT PSS, Supardjiono.
"Kita terus akan maju, ibaratnya orang nyeberang sudah tiga perempat jalan dari pada mundur ya mending terus maju," kata Supardjiono, Rabu(15/10/2014).
Menurut Pardji, berkaca dari pengalaman sebelumnya PSS kondisi keuangan PSS terutama untuk gaji pemain jarang bermasalah. Setelat-telatnya gaji pemain, paling hanya 1-2 hari saja.
"Selama ini PSS kalau terlambat bayar gaji paling 1-2 hari saja dan belum pernah lewat bulan. Bahkan di 2013 belum pernah yang namanya gaji terlambat," ujarnya.
Untuk bulan Oktober 2014, total dana kebutuhan tim yang harus dikeluarkan oleh manajemen adalah Rp 500 juta rupiah.
Dana tersebut digunakan untuk gaji pemain operasional tim dan laga away babak Delapan Besar Divisi Utama Liga Indonesia. (tribunjogja.com)
Anda sedang membaca artikel tentang
Terkena Hukuman, Finansial PSS Tetap Aman
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2014/10/terkena-hukuman-finansial-pss-tetap-aman.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Terkena Hukuman, Finansial PSS Tetap Aman
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Terkena Hukuman, Finansial PSS Tetap Aman
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar