TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kenyamanan ruang kerja mendukung performa dan hasil pekerjaan. Karenanya, penataan ruang kerja perlu dilakukan agar pemakai ruang kerja bisa optimal memanfaatkannya.
Aspek yang perlu diperhatikan antara lain pencahayaan dan sirkulasi udara.
Satu contohnya adalah apa yang dilakukan Y Salim Pranoto (47). Karyawan bagian keuangan suatu perusahaan swasta di Yogyakarta ini seringkali harus membawa pulang materi pekerjaan ke rumah. Kalau sudah begitu, ia pun tidak ingin suasana rumah terbawa kejenuhan pekerjaan.
"Ruang kerja saya satukan dengan perpustakaan. Jadinya kalau jenuh, sesekali bisa membolak-balik buku atau majalah. Yang tidak kalah penting, jendela yang ada terbuka menghadap taman. Mata pun tidak lelah karena bisa memandangi tanaman di taman. Sesekali suara gemericik air terjun kecil di taman cukup membantu merilekskan pikiran," paparnya.
Meski berstatus ruang kerja, namun Salim pun tidak menginginkan ruang kerjanya sama persis dengan ruangannya di kantor. Karena itu ia menghindari pemakaian AC.
"Di kantor sudah AC, masa di rumah AC lagi? Itu kurang sehat kalau menurut saya," kata pria yang sudah mulai beruban ini.
Penataan kamar pun diusahakan berbeda. Ia memilih tidak menaruh terlalu banyak furniture di ruang kerja. Selain rak buku, meja kerja, kursi, meja computer dan lemari arsip dianggap cukup untuk menopang kinerjanya.
"Namun, kunci dari semuanya itu, saya selalu berpesan pada istri kalau misal ingin berkonsentrasi, sebaiknya saya tidak diganggu kecuali untuk urusan yang sangat penting," tandasnya. (tribunjogja.com)
Anda sedang membaca artikel tentang
Ruang Kerja Jangan Sama dengan Ruang Kantor
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2014/10/ruang-kerja-jangan-sama-dengan-ruang.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Ruang Kerja Jangan Sama dengan Ruang Kantor
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Ruang Kerja Jangan Sama dengan Ruang Kantor
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar