TRIBUNJOGJA.COM - Seorang psikolog asal Berlin Alexander Steinhart, melakukan survey mengenai perilaku pengguna smartphone. Termasuk diantara menghitung berapa lama para pengguna smartphone ini menggunakan gadget mereka masing-masing. Ternyata hasilnya mencengangkan, jika dirata-ratakan mereka mengaktifkan smartphonenya sebanyak 63 kali per hari. Menemukan fakta tersebut, Alexander mulai berpikir bahwa perilaku demikian bisa mengakibatkan dampak negatif pada pengguna smartphone. Hasilnya, ia pun mengembangkan sebuah aplikasi smartphone yang bisa membantu para pengguna gadget ini terhindar dari apa yang ia namakan sebagai kondisi kecanduan gadget.
Aplikasi yang dikembangkannya ini diberi nama offtime, yang berfungsi untuk membatasi fungsi smartphone. Semisal membatasi aplikasi apa saja yang bisa digunakan, atau membatasi panggilan telepon. Maksudnya supaya si pengguna gadget tidak terganggu dengan aktivitas gadget tersebut.
Namun begitu, aplikasi ini sama sekali tak memengaruhi konektivitas smartphone secara permanen. Pengguna bisa menyesuaikan kapan aplikasi ini diaktifkan atau kapan akan dinon-aktifkan. Atau mengaturkan untuk aktif dalam jangka waktu tertentu. Wajar saja, dalam aplikasi ini tersedia berbagai jenis pengaturan yang bisa dimodifikasi secara fleksibel.
Contohnya, anda bisa memblokir panggilan telepon ataupun menonaktifkan notifikasi sms. Namun ada bisa memasukan sejumlah nomor spesial yang bisa tetap berhubungan dengan anda meskipun offtime diaktifkan.
Selain itu, aplikasi ini juga diatur untuk mengirimkan balasan pesan secara otomatis. Semua panggilan masuk, ataupun pesan lainnya yang masuk sebenarnya tetap tercatat di masing-masing gadget. Notifikasi ini akan kembali muncul setelah aplikasi offtime dinon-aktifkan. Sehingga dengan demikian, anda tidak akan melewatkan informasi apapun yang dikirimkan orang lain. Aplikasi ini hanya menundanya pada waktu-waktu tertentu yang dikehendaki penggunanya. Selain itu, ada pula fitur tambahan pula berupa analisa penggunaan aplikasi. Offtime akan membaca aplikasi mana yang paling sering digunakan.
Aplikasi yang dikembangkan psikolog dari Jurusan Psikologi Universitas Humboldt ini merupakan tindak lanjut dari sebuah penelitian tentang penggunaan smartphone. Sebelumnya, peneliti melakukan survey selama dua pekan untuk menganalisa 49 responden dengan usia rata-rata 34 tahun. Hasilnya, pada pekan pertama survey, peneliti menemukan perilaku normal para pengguna smartphone. Rata-rata mereka mengaktifkan smartphone sebanyak 63 kali per hari dengan durasi masing-masing sekitar 2 jam 49 menit. Paling banyak, mereka menggunakannya untuk panggilan telepon, pengiriman pesan singkat dan penggunakan aplikasi sosial media.
Mereka merinci, Whatsapp menempati urutan pertama untuk kategori aplikasi pengiriman pesan singkat yang paling banyak digunakan. Bahkan ada seorang respoden yang dalam sepekan, paling tidak menghabiskan waktu selama 35 jam dan rata-rata 7 jam perhari ketika menggunakan whatsapp.
Pada pekan kedua, para responden ini diminta untuk menggunakan aplikasi offtime paling tidak dua jam per hari.
Penggunaan Offtime ternyata mampu meningkatkan produktivita kerja. Meningkat sebesar 5 persen dibandingkan pekan pertama survey. "Selain itu, ada kecenderungan bahwa mereka sadar bahwa offtime dibutuhkan karena mampu meningkatkan produktivitas kerja, jelas profesor Dr Annekatrin Hoppe, peneliti lainnya sebagaimana dikutip tribunjogja.com dari dailymail.co.uk. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Aplikasi Ini Diklaim Mampu Mengurangi Kecanduan Gadget
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2014/10/aplikasi-ini-diklaim-mampu-mengurangi.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Aplikasi Ini Diklaim Mampu Mengurangi Kecanduan Gadget
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Aplikasi Ini Diklaim Mampu Mengurangi Kecanduan Gadget
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar