TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional Jokowi-JK, Selasa (15/7) siang memamerkan ruang khusus pusat penghitungan riil (real count) hasil Pilpres 2014. Di ruang itulah penghitungan berdasar formulir C1 dari TPS-TPS yang dipantau saksi Jokowi-JK, dilakukan.
Ruang besar berisi 33 layar monitor besar, menyesuaikan jumlah provinsi di Indonesia, serta beragam perangkat komputer berada di lantai empat kantor DPP Partai Nasdem di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat.
Ruangan ini bersebelahan dengan ruang Bendahara Umum DPP Partai Nasdem. Penjagaan cukup ketat diberlakukan di area itu. Setidaknya, untuk masuk ke lantai empat, setiap orang harus menunjukkan identitas khusus kepada tiga orang penjaga di sana.
Wartawan pun hanya bisa mengabadikan gambar dari pintu masuk ruang IT dan tidak diperkenankan mendekat meski bersama dua pimpinan tim IT dan saksi, Djarot Saiful Hidajat dan Enggartiasto Lukita.
Di dalam ruang IT itu, hamparan layar datar dan belasan unit komputer menjadi pemandangan yang paling mencolok. Layar datar yang dipasang di dinding-dinding ruangan ini menampilkan gambar Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK.
Di samping gambar itu, terdapat persenan angka dan total suara masing-masing kandidat. Angka ini terus bergerak mengikuti input data yang terus dilakukan oleh tim. Djarot menceritakan layar televisi ini dibuat berjumlah 33 layar menyesuaiakan jumlah provinsi di Indonesia.
Kendati demikian, dia menuturkan timnya juga memiliki rekapitulasi data setiap kabupaten. Hingga pukul 16.00 WIB, hasil real count menunjukkan perolehan suara Jokowi-JK sebesar 53,46 % dan Prabowo-Hatta 46,54 %. Data yang dihitung sudah di atas 90 persen.
Masih subjektif
Meski bersifat subjektif karena klaim sepihak, persentase hasil ini tak berbeda jauh dengan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei pada 9 Juli. Sedangkan tabulasi yang dilakukan relawan kawalpemilu.org, dan hasilnya diunggah, juga tak beda jauh.
Pada pukul 21.24 WIB, hasil penghitungan relawan dan diunggah di situs kawalpemilu.org menunjukkan pasangan Prabowo-Hatta meraih 47,36 % dan Jokowi-JK meraup 52,63 %. Hasil ini bukan data resmi dan penghitungan relawan berdasar form C1 yang diunggah di situs KPU.
"Kita menang di 24 provinsi berdasarkan suara yang masuk lebih dari 90 persen formulir C1," ujar Koordinator Penggerak Saksi Tim Jokowi-JK, Djarot S Hidajat, di kantor DPP Nasdem, Jalan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/7). "Kami setiap menitnya, bisa memasukkan 50.000 data didukung oleh 40 orang tim IT yang bekerja bergiliran 20 orang per 20 orang," ujar Djarot, mantan Wali Kota Blitar. Data-data yang masuk ke ruang IT ini berasal dari koordinator lapangan yang disebar di seluruh Indonesia.
Mereka melaporkan perolehan suara setiap TPS melalui pesan singkat, surat elektronik, hingga website khusus. Data kemudian masuk ke IT pusat di Jakarta. "Kami juga masukkan tidak hanya jumlah suara per TPS tetapi juga dokumen formulir C1. Ini yang akan menjadi pegangan kami untuk membandingkan scan C1 folio yang ada di KPU nanti," tutur Enggar.
Enggar mengaku real count ini bukanlah pekerjaan mudah. "Ini luar biasa melelahkan dan menyita energi dan waktu. Tapi kami bersyukur banyak yang membantu menelusuri kecurangan, terutama perbedaan jumlah suara dalam formulir C1 yang diunggah ke situs KPU," katanya.
Kalah telak
Tim kampanye nasional Jokowi-JK menargetkan bisa merampungkan hasil rekpitulasi 100 persen suara pada 17 Juli. Beberapa daerah rekapitulasinya sudah mencapai 99 persen, dan baru lima provinsi, Bengkulu, DIY, DKI Jakarta, Gorontalo, Kaltim, dan Bangka Belitung, yang sudah 100 persen.
Dari data yang masuk dan ditampilkan di layar monitor, pasangan Jokowi-JK mengalami kekalahan paling telak di Sumatera Barat. Kekalahan telak lain dialami di Provinsi NAD, Sumatera Barat, Jawa Barat, Gorontalo, dan Nusa Tenggara Barat.
Di Banten, Maluku, Maluku Utara, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, dan Riau, Prabowo- Hatta unggul tipis atas Jokowi-JK. Sisa provinsi, dikuasai duet Jokowi-JK dengan perbedaan suara tipis hingga telak. Jokowi-JK unggul telak antara lain di Jateng, Bali, Sulsel, Sulbar.
Kasus-kasus menarik terkait hasil suara Pilpres 2014 ternyata dialami kedua pasangan calon. Setelah Jokowi-JK mendapat suara nol di belasan TPS di Sampang dan Bangkalan, pasanga Prabowo-Hatta ternyata juga mendapat suara nol di sejumlah daerah di Papua.
Di Papua Barat, setidaknya ada 30 TPS dimenangkan telak Jokowi-JK. Di Sorong, Prabowo- Hatta tak memperoleh suara antara lain di Kecamatan Makbon, Klaso, Klayili, Klawak, Klabot, Segun, dan Sayosa.
Sementara di Manokwari terjadi di Kecamatan Ransiki, Neney, dan Waren. Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay mengatakan, dominasi suara ini diduga karena faktor sistem noken, yang masih diterapkan suku-suku di wilayah ini.
Dengan sistem itu, kepala suku mewakili pilihan warga kampung atau sukunya dalam proses Pemilu. "Jadi, siapa kepala suku, dia yang atur. sudah (dukung calon) ini saja, (calon) situ kasih satu (suara) saja. Atau sini habiskan, situ tidak usah dikasih. Faktor yang paling mungkin itu (sistem noken)," kata Hadar.(Tribunnews/mal/zul/kps/dtc)
Anda sedang membaca artikel tentang
Tim Jokowi Pamer Ruang Real Count
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2014/07/tim-jokowi-pamer-ruang-real-count.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Tim Jokowi Pamer Ruang Real Count
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Tim Jokowi Pamer Ruang Real Count
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar