Laporan Reporter Tribun Jogja, Obed Doni Ardiyanto
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Banyaknya media sosial (medsos) dan murahnya gadget, ternyata tidak dapat meluncurkan budaya sungkeman saat Lebaran. Hal itu yang menjadi pandangan bagi Faradina Kusumaningtyas (22), mahasiswi jurusan Biologi Fakultas MIPA UNS.
"Saat Lebaran itu yang pali utama ialah sungkeman. Semua keluarga besar berkumpul untuk sungkeman dan saling memaafkan dari yang sepuh (paling tua, red) sampai yang paling muda. Memang sekarang ini banyak gadget dan media sosial yang menjamur, namun tetap tidak bisa mengalahkan sacral dan serunya kumpul dan sungkeman," jelasnya, di Klaten, Sabtu (26/7).
Selain sungkeman, Lebaran bagi gadis yang akrab dipanggil Dina itu juga identik dengan makanan yang biasa dihidangkan saat berkumpul dengan keluarga besarnya. Momen kebersamaan sembari menikmati hidangan Lebaran itu yang selalu tidak pernah dia lewatkan saat Idul Fitri tiba.
"Masaknya pasti opor bebek, sambel goring, kering tempe, krupuk udang, seperti itu. Jadi, Lebaran itu momen untuk kumpul dengan keluarga besar. Selain itu, aku juga masih dapat fitrah, karena belum nikah," pungkas warga Desa Karanglo, Kecamatan Polanharjo itu. (oda)
Anda sedang membaca artikel tentang
Bagi Faradina, Medsos Tak Bisa Gantikan Sungkeman
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2014/07/bagi-faradina-medsos-tak-bisa-gantikan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Bagi Faradina, Medsos Tak Bisa Gantikan Sungkeman
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Bagi Faradina, Medsos Tak Bisa Gantikan Sungkeman
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar