Laporan Reporter Tribun Jogja, Ekasanti Anugraheni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Usai menggelar sayembara desain penataan Malioboro, Pemda DIY kini tengah mengkolaborasikan konsep-konsep desain yang masuk menjadi sebuah rancangan Detail Engineering Design (DED).
Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi dan Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) DIY M Mansur mengatakan, proses penyusunan DED tersebut kini tengah dilimpahkan ke konsultan. Dibutuhkan waktu sekitar dua hingga tiga untuk menggabungkan konsep dari lima besar terbaik dalam sayembara Malioboro kemarin. Termasuk mengambil poin-poin yang menarik dari 90 peserta sayembara lainnya.
Di samping itu, gabungan DED peserta sayembara juga harus disinkronkan dengan DED proyek lainnya di kawasan Malioboro yang tengah berjalan. Seperti diketahui, Pemda DIY juga tengah melakukan penataan Alun-alun utara dan taman parkir Ngabean. Pemkot Yogyakarta juga tengah menggarap Taman Parkir Abu Bakar Ali. Sementara itu, Bappenas, PT KAI berserta Pemda DIY juga masih menyusun revitalisasi Stasiun Tugu sebagai tindak lanjut penandatangan MoU awal tahun 2014 lalu. Kesemuanya berada di satu lingkup sumbu filosofi Yogyakarta.
"Jadi, pekerjaan fisik (khusus penataan ruang Malioboro) baru kami mulai sekitar Agustus atau September," ucap Mansur dijumpai di Kompleks Kepatihan, Rabu (18/6).
Praktis, Dinas PUP-ESDM DIY hanya memiliki waktu sekitar tiga bulan untuk mengerjaan pembangunan fisik di jalur filosofis (Tugu hingga Keraton Kasultanan Yogyakarta). Dengan sisa waktu yang sempit, Mansur harus memilah kegiatan mana yang akan didahulukan.
Mengacu pada sayembara kemarin, ada beberapa konsep penataan ruang yang muncul. Sebagai contohnya konsep pemilihan vegetasi khusus versi tim Ardhyasa Fabrian Gusma dari UGM. Ada juga konsep penataan fasad bangunan, penggunaan rolling door pertokoan sebagai media mural, signage penanda lokasi, jalur pesepeda dan lain sebagainya.
"Kami lihat dulu mana yang memungkinkan digarap lebih dulu dengan sisa waktu yang ada," kata pria berkacamata ini.
Kendati demikian, proyek penataan Malioboro tidak akan terhenti di tahun anggaran 2014 saja. Kepala Dinas PUP-ESDM DIY Rani Sjamjinarsi pernah menegaskan, ini adalah titik awal penataan Malioboro. Berikutnya, proses penataan akan dilakukan secara berkelanjutan dari tahun ke tahun.
"Tidak terhenti seperti 40 tahun lalu," ucap Rani.
Saat ini, pihaknya fokus pada penataan di kawasan Alun-alun utara terlebih dahulu. Ada anggaran Rp 39,5 miliar dari Dana Keistimewaan DIY yang dikucurkan untuk penataan alun-alun yang terintegrasi dengan Taman Parkir Ngabean. Ditambah lagi dengan Rp 7 miliar dari APBD DIY khusus untuk pembangunan Ngabean menjadi taman parkir portable dua lantai. Daya tampungnya mencapai 35 bus di lantai satu, kemudian lantai dua ditujukan untuk parkir roda empat lainnya. Sedianya, taman parkir ini akan menampung limpahan bus wisata yang biasa parkir di alun-alun. (esa)
Anda sedang membaca artikel tentang
Proyek Penataan Malioboro Dimulai September
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2014/06/proyek-penataan-malioboro-dimulai.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Proyek Penataan Malioboro Dimulai September
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Proyek Penataan Malioboro Dimulai September
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar