Pak Udin Bisa Kuliahkan Tiga Anak dari Jualan Blangkon

Written By Unknown on Senin, 26 Mei 2014 | 11.22

Laporan Reporter Tribun Jogja, Padhang Pranoto

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Blangkon merupakan penutup kepala khas masyarakat Jawa yang memunyai nilai tersendiri bagi Khoirudin (64). Karena ketekunannya selama 48 tahun dalam kerajinan ini, bapak tiga anak ini mampu menyekolahkan semua putranya hingga lulus perguruan tinggi.

Ditemui di kediamannya Dusun Beji RT 06/09, Desa Sumberarum, Godean-Sleman. Dirinya tengah menjahit (nyongkeng) lapisan dalam dari blangkon.

Ia yang biasa dipanggil dengan Pak Udin ini, mengaku telah terbiasa dengan pembuatan kerajinan ini semenjak muda. Kali pertama belajar, dirinya dibimbing oleh pamannya untuk memahami dasar pembuatan blangkon.

"Dulu saya diajari oleh pakdhe saya, ya pertama sulit, namun lama kelamaan saya terbiasa. Memang harus bersabar dan telaten," ungkapnya Minggu (25/05) siang.

Setelah menguasai teknik pembuatan blangkon, ia malah merantau mencari pekerjaan baru, sebagai tukang bangunan. Namun sepertinya, takdir menarik Pak Udin untuk kembali menekuni dunia blangkon.

"Saya khawatir kalau kebisaan saya yang hanya membuat blangkon nantinya malah tumbang sendiri karena tidak laku dipasaran. Makanya saya merantau dan mencari pekerjaan baru," kenangnya.

Benar saja, kekhawatirannya nyata. Pesanan blangkon di tahun 1960-1970 sempat menurun. Hingga menyebabkannya lontang-lantung tak ada pesanan.

Namun keadaan berangsur membaik, ketika pemerintahan Hamengkubuwono (HB) X. Pariwisata yang terdongkrak, serta banyaknya event tradisional membuat blangkon buatan Pak Udin laku.

Kini dengan empat karyawan, dirinya rata-rata menghasilkan 12 blangkon per hari. Perbuahnya dijual dengan harga Rp35 ribu sampai Rp220 ribu, bergantung pada kualitas bahan atau kain yang dipakai.

Bersama 22 Kepala Keluarga (KK) yang ada di dusun tersebut, ia dapat menyetorkan hasil kerajinannya ke Pasar Beringharjo. Untuk penjualan ke pasar tersebut, biasanya dirinya menjual per kodi.

"Saya kalau jual ke Beringharjo per kodi, biasanya pedagang di sana yang minta dipasok. Zaman sekarang permintaan pasti selalu ada, terlebih lagi jika musim liburan permintaannya pasti melonjak," tuturnya.

Meskipun bergembira dengan hasil penjualan yang meningkat. Namun dirinya berharap agar kualitas blangkon lebih ditingkatkan, terutama dari perajin yang berusia muda.

Menurutnya dikampung tersebut, banyak yang menggeluti usaha sebagai perajin blangkon. Namun demikian soal kualitas masih perlu ditingkatkan.

"Ya penghasilan dari membuat blangkon sangat baik sekali. Namun saya mengharap teman-teman perajin agar mengusahakan kualitas yang terbaik sebelum dilepas ke pasaran," tandasnya.

Hal lain yang disesalkannya adalah kurangnya minat generasi muda akan kerajinan produk ini. Proses pembuatan blangkon yang rumit dan memerlukan kehati-hatian. Menurutnya adalah faktor penghambat bagi anak muda yang ingin belajar membuat ikat kepala ini. (Tribunjogja.com)


Anda sedang membaca artikel tentang

Pak Udin Bisa Kuliahkan Tiga Anak dari Jualan Blangkon

Dengan url

http://jogyamalioboro.blogspot.com/2014/05/pak-udin-bisa-kuliahkan-tiga-anak-dari.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Pak Udin Bisa Kuliahkan Tiga Anak dari Jualan Blangkon

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Pak Udin Bisa Kuliahkan Tiga Anak dari Jualan Blangkon

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger