TRIBUNJOGJA.COM - Mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Sinawatra gunakan akun twitternya untuk memberikan pernyataan terhadap kudeta militer yang dilancarkan Angkatan Bersenjata Thailand pada Kamis (22/5/2014) kemarin. Ia mengatakan bahwa tindakan itu menurutnya merupakan sesuatu yang sangat menyedihkan.
Untuk diketahui, Thaksin merupakan Perdana Menteri Thailand yang juga digulingkan dari kekuasaannya lewat aksi kudeta militer pada tahun 2006 silam. Kudeta yang terjadi pada hari Kamis (22/5/2014) kemarin juga disebut-sebut ada kaitannya dengan peran Thaksin dalam pemerintahan yang kini berkuasa.
Wajar saja, Yingluck Sinawatra yakni Perdana Menteri Thailand yang digulingkan merupakan adik dari Thaksin. Publik meyakini bahwa pemerintahan Yingluck sebenarnya dikendalikan oleh Thaksin yang mengasingkan diri ke luar negeri pasca kudeta tahun 2006.
"Saya akan meminta NCPO (National Council of Peace and Order) untuk mengembalikan kebahagiaan publik, dan membuat rakyat kembali bisa tersenyum sebagaimana yang mereka rasakan 10 tahun silam," tandas Thaksin mengomentari kudeta militer tersebut.
Ia menambahkan bawa dirinya akan meminta NCPO untuk memberlakukan standar hukum di dunia internasional yang menjunjung tinggi hak asasi manusia dan menghormati proses hukum untuk mengembalikan Thailand menjadi negara yang terhormat di mata dunia internasional.
Detik-Detik Kudeta
Kudeta militer yang terjadi Kamis (22/5/2014) kemarin merupakan puncak dari kebuntuan situasi krisis politik di Thailand yang sudah berlangsung selama tujuh bulan terakhir. Pemerintahan di bawah Perdana Menteri Yingluck Sinawatra tampaknya tak mampu untuk mengendalikan situasi krisis tersebut. Ia pun kemudian mengambil inisiatif untuk mengggelar pemilu dini. Langkah ini, memeroleh penolakan dari kubu oposisi. Mereka bahkan memboikot pemilu.
Posisi Yingluck kian terpojok setelah Mahkamah Konstitusi meminta dirinya untuk mengundurkan diri lantaran terbukti telah menyalahgunakan kekuasaannya.
Akhirnya, Kepala Angkatan Bersenjata Thailand Jenderal Prayut Chan-O-Chan mengambil langkah berani dengan mengumumkan bahwa militer telah mengambil alih kekuasaan negara yang artinya kudeta secara resmi telah dilakukan sejak Kamis (22/5/2014) sore.
Melalui siaran televisi, dirinya menegaskan bahwa militer akan segera melaksanakan pemulihan keadaan negara yang berada dalam situasi krisis. Pernyataan kudeta ini hanya berselang dua hari setelah militer menyatakan kondisi darurat militer di Thailand. Namun, saat itu militer menegaskan keadaan darurat itu bukanlah sebuah kudeta.
Saat kondisi darurat diumumkan, ribuan tentara didukung persenjataan dan kendaraan tempur disebar ke lokasi-lokasi vital, seperti pusat-pusat perekonomian, stasiun televisi, dan kawasan-kawasan perhotelan.
Satu hari setelah pengumuman kudeta tersebut, militer berhasil melakukan penahanan terhadap Yingluck Sinawatra. Ia ditahan selama beberapa jam kemudian diasingkan ke lokasi yang tidak diketahui. Kemudian pada hari Minggu (25/5/2014), CNN melaporkan bahwa Yingluck kabarnya telah dibebaskan. Sementara kubu lainnya mengaku pesimis jika Yingluck dibebaskan.
Setelah mengambil alih kekuasaan, militer Thailand kemudian membekukan konstitusi, memberlakukan jam malam, dan mencekal ratusan tokoh politik negeri itu.
Militer juga membubarkan dua kelompok pengunjuk rasa yang selama tujuh bulan terakhir memberikan kontribusi dalam kekacauan politik yang panjang di Thailand. Tak hanya itu saja, Angkatan Bersenjata Thailand, juga memerintahkan semua stasiun radio dan televisi untuk sementara menghentikan siaran rutin mereka dan hanya menyiarkan pernyataan-pernyataan militer.
Adik-Kakak Berakhir di Ujung Kudeta
Kondisi hampir sama terjadi pada tanggal 20 September 2006 lalu. Perdana Menteri Thailand saat itu, Thaksin Sinawatra digulingkan dari kekuasaannya setelah terjadi kekacauan politik dari lawan-lawan politiknya. Thaksin sendiri resmi dikudeta pada tanggal 19 September 2006 petang, ketika dirinya tengah berada di New York untuk menghadiri sidang umum PBB.
Mendengar krisis yang terjadi di negaranya, Thaksin lantas mengumumkan keadaan darurat sekitar pukul 10 malam. Ia pun melakukan perombakan pejabat militer untuk mengendalikan situasi tersebut. Menjelang tengah malam, junta militer yang menamakan diri sebagai Dewan Pembaruan Administrasi mengumumkan bahwa mereka telah berhasil mengendalikan Bangkok untuk mengendalikan situasi.
Pada Rabu (20/9/2006) militer secara resmi mengumumkan telah mengambil alih kekuasaan negara. Kudeta resmi dilaksanakan dan akhirnya Thaksin digulingkan.
Negara Dengan Kudeta Militer Terbanyak
Kudeta Militer yang dilancarkan pada hari Kamis (22/5) kemarin bukanlah kali pertama terjadi di Thailand. Sejak berakhirnya Monarki Absolutbih di tahun 1932 silam, Thailand setidaknya sudah mengalami 12 kali kudeta militer dan tujuh kali percobaan kudeta. Jumlahnya bisa mencapai lebih dari 20 kali kudeta militer jika aksi yang terjadi pada tahun 1912 dan 1917 juga dimasukan dalam daftar kudeta di Thailand.
Salah satu kudeta yang paling dikenal dalam sejarah modern Thailand terjadi pada 1932 yang dikenal sebagai Revolusi Siam, ketika pemerintahan absolut Kerajaan Prajadhipok digulingkan sekaligus membentuk wajah baru Thailand.
Kudeta ini dianggap sebagai titik balik sejarah Thailand. Dalam kudeta tak berdarah ini, sekelompok kecil perwira militer yang dikenal sebagai "Four Musketeers" menggulingkan Raja Prajadhipok, sekaligus mengakhiri kekuasaan monarki absolut yang sudah berkuasa 700 tahun dan membentuk monarki konstitusional.
Sejak itu, kudeta militer datang silih berganti baik yang berhasil maupun yang gagal. Kudeta militer terakhir terjadi pada 2006 saat menggulingkan PM Thaksin Shinawatra.
Situasi hampir sama dengan saat ini terjadi di masa-masa akhir kekuasaan Thaksin Shinawatra. Kisruhu politik hampir selama satu tahun dibarengi tuduhan korupsi, membuat militer bergerak menggulingkan Thaksin.
Militer menggelar kudeta di saat Thaksin dan sejumlah menteri kabinetnya berada di New York untuk menghadiri pembukaan sidang umum PBB. Sebagai buntut kudeta, militer mengamandemen konstitusi, memecat Thaksin dan menjanjikan reformasi politik. (*)
Sumber : Bangkok Post, BBC Indonesia, Kompas, CNN
Anda sedang membaca artikel tentang
Kudeta Thailand, Rangkaian Panjang Sejak Runtuhnya Monarki Absolut
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2014/05/kudeta-thailand-rangkaian-panjang-sejak.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kudeta Thailand, Rangkaian Panjang Sejak Runtuhnya Monarki Absolut
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Kudeta Thailand, Rangkaian Panjang Sejak Runtuhnya Monarki Absolut
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar