Laporan Reporter Tribun Jogja, Pristiqa Ayun Wirastami
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Association of the Indonesia Tours and Travel (Asita) berupaya mendesak Pemerintah untuk segera merealisasikan pembangunan bandara baru di Kulonprogo. Selain itu, Asita juga terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk makin memajukan industri pariwisata Yogyakarta. Hal ini dilakukan untuk menyiapkan diri menghadapi pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015 mendatang.
"Program andalan internalnya akan melakukan pelatihan di bidang tour bagi anggota Asita yang selama ini hanya menjual tiket. Sehingga bisa mendatangkan wisatawan sebanyak-banyaknya ke DIY," tandas Edwin Ismedi Himna yang kembali terpilih sebagai Ketua Asita DIY secara aklamasi periode 2014-2018 dalam Musda Asita, Rabu (23/4).
Edwin mengatakan selama kepengurusan yang akan dipimpinnya kembali selama empat tahun kedepan ini, sedang fokus menata internal organisasi sebagai salah satu upaya peningkatan kualitas SDM. Usaha yang dilakukan dengan mengadakan pelatihan bagi travel agen supaya memperluas paket tournya diluar paket wisata reguler yang ada. Tim khusus dari Asita akan membantu pelatihan ini untuk ikut membuat paket wisata non reguler. Sertifikasi pun akan diberikan bagi biro wisata dari lembaga sertifikasi usaha.
"Kita akan benahi dulu sinergi dan koordinasi internal organisasi dengan penguatan SDM dan memperbanyak paket wisata yang dijual. Anggota kami minta tidak hanya menjual satu paket tetapi mengkreasikan dan mengembangkan paket tour wisata lainnya di luar reguler," papar Edwin.
Sementara secara eksternal, Asita DIY terus mendesak segera direalisasikannya pembangunan bandara yang baru sebagai pintu gerbang utama dunia pariwisata. Selain itu juga diperlukan kerjasama dengan pihak pemangku kepentingan dalam hal ini Dinas Pariwisata dan segenap stakeholder lainnya guna menciptakan destinasi wisata baru di Yogyakarta. Menurut Edwin, pariwisata adalah pilar utama di Yogyakarta karena disini tidak terdapat industri besar. Oleh karena itu, kerjasama antara berbagai pihak sangat penting untuk dilakukan guna memajukan industri wisata di Yogyakarta
Ekstensifikasi destinasi wisata pun harus dilakukan guna menggenjot lama tinggal wisatawan di DIY yang masih rendah, yaitu kisaran 1,8 malam. "Rata-rata lama tinggal atau Length of stay (LOS) wisatawan di Yogyakarta paling tidak ditargetkan paling tidak bisa 2 malam dengan adanya penambahan destinasi baru," imbuhnya.
Selain itu, Asita DIY juga melakukan proses regenerasi sebab makin banyak anggota baru dari kalangan anak-anak muda. Generasi baru pengusaha muda biro perjalanan ini nantinya akan banyak dilibatkan dalam organisasi melalui kaderisasi. Edwin berharap melalui kepengurusan yang baru saja terbentuk ini makin meningkatkan koordinasi anggota di kabupaten/kota se-DIY karena selama ini masih minim. (tiq)
Skandal Kuliner Terkait
Disegel, Bakpia Tidak Asli Jadi Buronan di Malaysia
Anda sedang membaca artikel tentang
Asita Fokus Jualan Paket Wisata DIY
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2014/04/asita-fokus-jualan-paket-wisata-diy.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Asita Fokus Jualan Paket Wisata DIY
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Asita Fokus Jualan Paket Wisata DIY
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar