Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Hingga akhir bulan Januari, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Magelang mencatat sedikitnya 26 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) menjangkiti warga di tiga Kecamatan. Dari 26 kasus, delapan orang diantaranya harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit.
"Delapan orang memang harus menjalani rawat inap untuk mendapatkan pelayanan intensif. Namun, tidak ada korban jiwa akibat kasus DBD di awal tahun ini," jelas, Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan Penyakit Menular (P2M) Dinkes Kabupaten Magelang, Darsiwan, Sabtu (1/2).
Darsiwan mengatakan, dari 26 kasus yang ditemukan dan dilaporkan pada pihaknya, 16 kasus berada di Kecamatan Muntilan. Sementara, 10 kasus lainnya berada di wilayah Kecamatan Mertoyudan dan Mungkid.
Tiga wilayah Kecamatan tersebut, menurut Darsiwan merupakan wilayah endemis DBD. Pihaknya memetakan ada sekitar sepuluh kecamatan yang merupakan daerah endemis DBD, seperti Secang, Mungkid, Bandongan, Mertoyudan, Borobudur, Muntilan, Salam, Sawangan, Dukun, dan Kota Mungkid. Menurutnya, DBD cukup banyak diidap oleh warga yang utamanya berada di wilayah dekat dengan perkotaan.
"Wilayah tersebut berada di jalur jalan raya dan perkotaan, yang rentan terhadap DBD," ujarnya.
Sebagai langkah awal, kata dia, fogging (pengasapan) sudah dilakukan di wilayah Muntilan, yakni di Desa Tamanagung dan Sriwedari. Dia juga mengatakan, pengasapan akan terus dilakukan untuk membasmi jentik-jentik nyamuk aedes aegypti.
"Kami sepanjang tahun ini juga lebih banyak melakukan fogging di daerah endemis," paparnya.
Untuk tahun ini, pihaknya sudah merencanakan akan melakukan fogging sebanyak 70 kali, agar kasus ini dapat dicegah.Selain faktor wilayah, kata dia, DBD juga dipengaruhi oleh pergantian musim dan juga pola kebersihan masyarakat. Ia menyebut, banyaknya genangan di lingkungan perumahan, bisa memicu terjadinya penyakit ini. Sebab, nyamuk aedes aegypti akan lebih mudah berkembang biak di wilayah tersebut.
Pihaknya juga terus berupaya mensosialisasikan beberapa langkah pencegahan seperti, gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3 M (Mengubur, Menguras dan Menutup). Termasuk meningkatakan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di masyarakat.
"Kami juga meminta masyarakat untuk segera melakukan kerja bakti dan bersih-bersih lingkungan untuk menghilangkan tempat bertelur nyamuk," paparnya.
Kepala Desa Tamanagung Kecamatan Muntilan, Widarto mengatakan, fogging sudah dilakukan oleh Dinkes di wilayahnya. Hal itu dilakukan sebagai pencegahan terhadap berkembangnya nyamuk yang menyebabkan DBD.
"Memang di daerah-daerah endemis sudah dilakukan fogging. Namun, untuk jumlah korban akibat DBD di wilayah kami, saya belum tahu secara persis," tandasnya. (ais)
Anda sedang membaca artikel tentang
8 Penderita DBB di Magelang Jalani Rawat Inap
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2014/02/8-penderita-dbb-di-magelang-jalani.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
8 Penderita DBB di Magelang Jalani Rawat Inap
namun jangan lupa untuk meletakkan link
8 Penderita DBB di Magelang Jalani Rawat Inap
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar