Laporan Reporter Tribun Jogja, Ekasanti Anugraheni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sekembalinya para jamaah haji dari tanah suci, Dinas Kesehatan DIY masih mewaspadai penyebaran Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) atau yang sering dikenal dengan sebutan virus Corona.
MERS-CoV merupakan penyakit yang disebabkan oleh corona virus dan ditemukan pertama kali di Arab Saudi pada tahun 2012. Orang yang terinfeksi MERS-CoV akan mengalami gangguan saluran pernafasan. Apabila dibiarkan akan berakibat fatal karena penderita akan kesulitan bernafas.
Kabid Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan (P2MK) Dinas Kesehatan DIY Daryanto Chadorie mengatakan, kemarin pihaknya sudah menjumpai ada sembilan orang suspect MERS-CoV saat kepulangan haji kemarin. Tapi setelah mendapatkan penanganan khusus, hasil laboratorium menunjukkan kesemuanya negatif.
"Alhamdulillah bisa tertolong, tidak sampai Distract Respiratory Syndrom (DRS), itu sesak nafas yang benar-benar berat. Jadi itu harus mendapat pertolongan cepat. Kalau tidak itu akan fatal," terang Daryanto.
Sesuai peraturan, jika ada orang yang positif terinfesi MERS-CoV, maka seluruh penumpang pesawat yang ikut bersama saat pulang dari Timur Tengah harus diperiksa. "Memang aturannya seperti itu. Untungnya waktu itu negatif, sehingga tidak perlu memeriksa (penumpang) satu pesawat," imbuhnya.
Meski demikian, hingga saat ini, Dinkes masih melakukan kewaspadaan. Sebab potensi penularan MERS-CoV tidak hanya berasal dari jamaah haji saja, melainkan para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) maupun jamaah ibadah umrah. Sebab, MERS-CoV cepat tertular melalui udara dari bersin, batuk dan sejenisnya. Penularannya juga dinilai cepat sekali karena dari manusia ke manusia. "Kami bekerjasama dengan petugas di wilayah yang akan mendeteksi jika ada potensi virus itu," ucap Daryanto.
Gejala MERS-CoV biasanya ditandai dengan batuk dan pilek seperti influenza. Jika kondisinya terus memburuk, orang itu akan mengalami gangguan nafas hingga berisiko kematian.
Bila terjadi gangguan pernafasan, Daryanto mengimbau agar warga segera mengakses pelayanan di dua rumah sakit yang sudah ditunjuk yakni RSUP Sardjito dan RSUD Panembahan Senopati Bantul. Di kedua RS tersebut, telah tersedia ruang isolasi dan fasilitas penanganan khusus agar penyebaran virus tidak meluas jika ada yang dinyatakan positif. "Tapi sampai saat ini belum ada obatnya, bahkan di dunia. Jadi kami hanya mengobati sesuai gejala. Jika panas ya diberi penurun panas, jika nyeri diberi obat anti nyeri, dan sebagainya," paparnya.
Untuk mengantisipasinya, masyarakat diimbau untuk membiasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta mengatur pola makan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. "Cuci tangan dengan sabun, karena kita tidak tahu virus apa yang ada di tangan kita," sarannya. (esa)
Anda sedang membaca artikel tentang
Dinkes DIY Waspadai Munculnya Virus Corona
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2013/12/dinkes-diy-waspadai-munculnya-virus.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Dinkes DIY Waspadai Munculnya Virus Corona
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Dinkes DIY Waspadai Munculnya Virus Corona
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar