Peristiwa Kebakaran di Bantul Meningkat

Written By Unknown on Jumat, 15 November 2013 | 11.22

Laporan Reporter Tribun Jogja, M Nur Huda

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul mencatat jumlah peristiwa kebakaran di wilayah ini hingga Kamis (14/112013) ada sebanyak 43 kasus. Jumlah tersebut meningkat dibanding sepanjang tahun 2012 yang kurang dari 40 kasus.

Tingginya jumlah peristiwa kebakaran tersebut membuat BPBD setempat berencana membuat surat edaran ke sejumlah instansi pemerintah hingga tingkat desa dan perusahaan yang beroperasi di Bantul. Edaran yang akan dikeluarkan minggu ketiga bulan ini, berisi tentang himbauan agar masyarakat memerhatikan potensi rawan terjadinya kebakaran di tempat usaha maupun di hunian.

"Terutama ke perusahan-perusahaan yang selama ini standar peralatan dan prosedur pemadaman kebakaran belum sesuai," kata Kepala BPBD Bantul, Dwi Daryanto, Kamis (14/11/2013).

Dwi mengatakan, selama ini dari ratusan perusahaan yang tersebar di Bantul, jumlahnya kurang dari 10 persen yang telah memiliki peralatan pemadaman kebakaran. Meskipun ada, para personel tidak memiliki kemampuan mengoperasikan tabung hydrant.
"Semuanya serba minim, dari sisi alat ataupun kemampuan SDM-nya," ujar Dwi.

Pihaknya pun sebenarnya telah memberikan kesempatan bagi perusahaan yang ingin dilakukan pengecekan sejumlah peralatan secara rutin oleh BPBD, ataupun pelatihan pada karyawan. Itupun tidak dipungut biaya. Namun sejauh ini, kalangan pengusaha belum banyak yang memanfaatkannya.

Padahal kemampuan dasar penanganan kebakaran harus dimiliki oleh perusahaan. Agar saat terjadi peristiwa kebakaran dapat menguasai api dan melokalisir sebelum petugas pemadam kebakaran datang ke lokasi.

"Seharusnya pengecekan atau pelatihan tersebut dilakukan tiga bulan sekali, namun jarang dilakukan bahkan hampir tidak pernah," kata Dwi.

Dwi menambahkan, mayoritas peristiwa kebakaran diakibatkan oleh human error, yakni berupa ketidak beraturan instalasi listrik di dalam bangunan.

Sementara itu, Humas PLN Area Yogyakarta, Paulus Kardiman mengungkapkan, sebagian kasus kebakaran yang diakibatkan korsleting listrik memang karena perilaku dan peralatan yang tidak sesuai standar dari konsumen.

Penggunaan peralatan juga melebihi kemampuan dan batas yang telah ditentukan. Seperti penggunaan satu stop kontak untuk banyak alat. Karena beban kabel utama stop kontak hanya satu, maka mudah mengelupas dan hal ini rawan terjadi korsleting.

"Seperti kasus di Jetis yang sampai mengakibatkan korban meninggal. Penyebabnya karena percikan api dari belakang kulkas yang menyambar bensin yang di tuang. Saya kira sambaran itu memang karena kabel mengelupas akibat besarnya beban," ujarnya.

Ia menambahkan, sebagian perilaku konsumen jika ingin menambah instalasi juga memilih memasangnya sendiri. Padahal dalam undang-undang harus dilakukan oleh badan atau perusahaan yang telah bersertifikasi, seperti (Biro Teknik Listrik).(*)


Anda sedang membaca artikel tentang

Peristiwa Kebakaran di Bantul Meningkat

Dengan url

http://jogyamalioboro.blogspot.com/2013/11/peristiwa-kebakaran-di-bantul-meningkat.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Peristiwa Kebakaran di Bantul Meningkat

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Peristiwa Kebakaran di Bantul Meningkat

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger