BPPTKG Masih Teliti Endapan Letusan Merapi

Written By Unknown on Senin, 25 November 2013 | 11.22

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ekasanti Anugraheni

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta kini tengah meneliti sample endapan material akibat letusan freatik Merapi pada Senin (18/11/2013) lalu. Tim BPPTKG telah menuju ke puncak pada Kamis (21/11/2013) malam untuk mengambil sample endapan itu.

Namun, sekembalinya tim pada keesokan harinya, Kepala BPPTKG Yogyakarta Subandriyo masih enggan menyampaikan hasil penelitian sample material itu. Sebab ia masih berada di luar kota dan belum menggelar rapat bersama tim hingga Minggu (24/11/2013).

"Senin kami akan ketemu tim, dan akan kami sampaikan hasilnya," ucap Subandriyo ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (24/11/2013) siang.

Subandriyo mengatakan, penelitian hasil endapan material letusan itu penting untuk mengetahui apakah letusan kemarin tergolong freatik atau magmatis.

Sebab, muncul perdebatan di dalam timnya. Sebagian menyatakan itu adalah letusan magmatis, namun Subandriyo bersikeras bahwa itu adalah letusan freatik yang sifatnya hanya sesaat.

"Karenanya, nanti dilihat saja sample materialnya," tandasnya.

Jika benar terdapat endapan material baru, berarti Merapi tengah memasuki fase baru, lepas dari fase Erupsi Merapi 2010. Namun, jika endapan tersebut tidak menunjukkan adanya material baru dari perut bumi, artinya letusan kemarin hanyalah freatik yang menyebabkan adanya pecahan sumbat lava.

Selain mengambil sample endapan, tim yang membawa 9 orang petugas BPPTKG itu juga berhasil memasang detektor baru di kawasan puncak Merapi. Mereka telah memasang multiparameter dalam perjalanan Kamis (21/11/2013) malam. Mutiparameter ini terdiri dari seismometer yang berfungsi untuk mendeteksi getaran yang terjadi di Merapi.

Serta tiltmeter yang berfungsi untuk mengukur kemiringan kubah lava sehingga dapat mendeteksi jika terjadi deformasi puncak. Biasanya, deformasi puncak ini menjadi salah satu pertanda adanya potensi letusan.

Menurut Kepala Seksi Merapi BPPTKG Yogyakarta Sri Sumarti, alat itu dipasang di sekitar Pasar Bubrah. "Agak naik sedikit," ucapnya. Lokasi penempatan itu merupakan lokasi tertinggi dan paling mendekati puncak dibandingkan lokasi alat lainnya yang sudah dipasang lebih awal, misalnya di Plawangan dan Babadan.

Lokasi baru itu dipilih karena dianggap paling representatif untuk mendeteksi getaran sekaligus mengirimkan tranmisi secara continue. Seperti diketahui, peralatan yang sebelumnya ternyata tidak mampu mendeteksi adanya gempa tektonik lokal yang terjadi di perut Merapi sehari sebelum letusan freatik.

Gempa berskala kecil baru terdeteksi setelah BPPTKG membongkar sinyal seismik broadband sehari setelah letusan. Karenanya, letusan Senin (18/11) seolah-olah terjadi secara tiba-tiba.

"Sudah dipasang alatnya, tapi belum sempurna transmisinya. Besok kami evaluasi lagi, sementara masih menunggu laporan berikutnya dari tim," tutur Sri Sumarti kepada Tribun Jogja. (*)


Anda sedang membaca artikel tentang

BPPTKG Masih Teliti Endapan Letusan Merapi

Dengan url

http://jogyamalioboro.blogspot.com/2013/11/bpptkg-masih-teliti-endapan-letusan.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

BPPTKG Masih Teliti Endapan Letusan Merapi

namun jangan lupa untuk meletakkan link

BPPTKG Masih Teliti Endapan Letusan Merapi

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger