Yuk Kenali Obat Antikolesterol Golongan Statin

Written By Unknown on Sabtu, 19 Oktober 2013 | 11.22

Mengenal Obat Antikolesterol Golongan Statin

Oleh: Dr Tri Murti Andayani SpFRS Apt
Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada

POLA makan jaman sekarang dengan banyaknya fast food yang tinggi kolesterol dan kurang serat meningkatkan kejadian gangguan penyakit terkait dengan peningkatan kolestrol, seperti stroke, serangan jantung, dan lain-lain.

Untuk menurunkan kolesterol dan menjaga agar kadar kolesterol normal, di samping mengatur pola makan, dokter sering meresepkan obat-obatan. Salah satu obat penurun kolesterol yang paling sering diresepkan adalah golongan statin, seperti: simvastatin, atorvastatin, lovastatin, dan lain-lain.

Statin sering diresepkan dokter kepada seseorang yang mengalami hiperlipidemia untuk membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Hiperlipidemia adalah suatu gangguan yang diakibatkan tingginya kadar lemak (kolesterol, trigliserida, atau keduanya) dalam darah akibat adanya kelainan metabolisme atau transportasi lemak (disebut juga lipid). Lemak merupakan zat kaya energi yang berfungsi sebagai sumber energi utama untuk proses metabolisme tubuh.

Lemak diperoleh dari makanan atau dibentuk di dalam tubuh, terutama di hati dan bisa disimpan di dalam sel-sel lemak untuk digunakan di kemudian hari. Dua lemak utama dalam darah meliputi kolesterol dan trigliserida. Lemak mengikat dirinya pada protein tertentu sehingga bisa larut dalam darah. Gabungan antara lemak dan protein ini disebut lipoprotein.

Lipoprotein yang utama adalah kilomikron, VLDL (Very Low Density Lipoproteins), LDL (Low Density Lipoproteins), dan HDL (High Density Lipoproteins). HDL kita kenal sebagai "kolesterol baik", dan LDL adalah "kolesterol jahat".

Kolesterol pada dasarnya adalah suatu senyawa lipid yang dibutuhkan tubuh dalam sintesis membran sel dan hormon dalam jumlah kecil. Jika kadar kolesterol ini berlebihan, maka akan menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Hiperlipidemia dapat meningkatkan resiko terkena aterosklerosis, penyakit jantung koroner, pankreatitis (peradangan pada organ pankreas), diabetes melitus, gangguan tiroid, penyakit hepar dan penyakit ginjal. Yang paling sering adalah risiko terkena penyakit jantung.

Terapi obat penurun lemak darah telah terbukti mampu menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler/cerebrovaskuler. Dalam tatalaksana terapi hiperkolesterolemia, penurunan kadar LDL merupakan tujuan utama. Kadar LDL dapat diturunkan melalui perubahan gaya hidup, seperti pola makan yang baik, diet rendah lemak dan olah raga, namun banyak orang yang merasa sulit untuk mempertahankan perubahan gaya hidup yang baik.

Statin, suatu penghambat 3-hidroxy-3-methylglutaryl coenzyme A (HMG-CoA) reductase, merupakan obat yang sering digunakan untuk menurunkan LDL. Statin menghambat biosintesa kolesterol di hepar, sehingga dapat menurunkan kolesterol. Statin juga berguna untuk menstabilkan plak di pembuluh darah (plak dapat pecah dan dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke) dan mengurangi peradangan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa statin dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit jantung koroner dan dapat mencegah terjadinya stroke. Beberapa jenis statin dijual dengan nama merek yang berbeda, misalnya simvastatin (Zocor), atorvastatin (Lipitor), pravastatin, cerivastatin, fluvastatin (Lesicol), lovastatin, dan rosuvastatin (Cestor).

Manfaat dan Risiko Statin

Seperti halnya obat lainnya, statin mempunyai manfaat dan risiko. Kebanyakan orang dapat mentoleransi statin dengan sangat baik, tetapi pada beberapa orang mengalami efek samping. Pada sekitar 10% pasien yang menggunakan simvastatin mengalami efek samping terkait dengan otot (miopati atau gangguan otot). Rasa sakit yang ditimbulkan bisa berupa rasa ketidaknyamanan ringan, sampai betul-betul bisa mengganggu aktivitas seperti sulit naik tangga atau mudah lelah padahal hanya berjalan biasa.

Walaupun amat jarang terjadi, konsumsi statin dosis tinggi dan atau dampak penggunaan obat lain bersamaan dengan statin bisa menimbulkan rhabdomyolysis yaitu kerusakan otot yang dapat menimbulkan kerusakan ginjal dan bahkan berpotensi kematian. Pasien yang berrisiko mengalami miopati adalah usia lebih dari 80 tahun, menggunakan dosis statin yang tinggi, menggunakan obat lain secara bersama atau pasien dengan penyakit lain seperti gangguan ginjal dan hepar.

Jika pada saat mengkonsumsi statin merasakan nyeri sendi atau otot atau kelemahan yang tidak bisa dijelaskan, maka sebaiknya langsung menghubungi dokter. Wanita hamil dan orang dengan penyakit hati aktif atau kronis sebaiknya tidak mengkonsumsi statin. Beberapa orang yang menggunakan statin dapat mengalami kebingungan mental, namun hal ini bukanlah masalah serius karena akan segera hilang jika penggunaan statin dihentikan.

Efek samping bisa bermacam-macam dan kejadiannya dapat berbeda antar individu. Biasakan selalu konsultasi dengan Apoteker terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menggunakan obat baru, apalagi jika sudah terdiagnosa penyakit lain dan atau sedang mengkonsumsi obat lain. Hiperlipidemia adalah gangguan yang harus segera diatasi, jika kadar kolesterol dalam darah semakin meningkat, akan ada beberapa penyakit lain yang akan menghampiri. Namun jika salah memilih obat, maka akan menimbulkan permasalahan yang lebih serius. Hal terbaik yang harus dilakukan adalah mengubah gaya hidup, makan makanan dengan pola yang seimbang dan olahraga yang teratur. (*)


Anda sedang membaca artikel tentang

Yuk Kenali Obat Antikolesterol Golongan Statin

Dengan url

http://jogyamalioboro.blogspot.com/2013/10/yuk-kenali-obat-antikolesterol-golongan.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Yuk Kenali Obat Antikolesterol Golongan Statin

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Yuk Kenali Obat Antikolesterol Golongan Statin

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger