Laporan Reporter Tribun Jogja, Singgih Wahyu Nugraha
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Pemerintah Kabupaten Kulonprogo berharap proyek pembangunan pelabuhan perikanan Tanjung Adikarto bisa masuk dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3I). Dengan begitu, kepastian dalam progres pembangunannya bisa diketahui secara pasti dan bisa menghindari waktu pembangunan yang molor.
"Pembangunan pelabuhan Adikarto kan sudah jadi policy dari pemerintah pusat. Namun, harapannya itu bisa masuk MP3I. Kalau sudah masuk di dalamnya, ngga perlu khawatir (molor) lagi," kata Sekretaris Daerah Kulonprogo, Astungkoro, Senin (7/10/2013).
Dia mengatakan, saat ini beberapa proyek besar di Kulonprogo yang sudah masuk dalam MP3I hanyalah rencana pembangunan bandara internasional serta proyek penambangan pasir besi. Karena itu, setiap tahapan realisasinya sudah berjalan pasti.
Sementara, untuk pelabuhan, masih ada desain ulang instalasi pemecah ombak. Termasuk di dalamnya penataan ulang tetrapod yang terguling dihempas ombak sehingga berpotensi mengalami waktu realisasi yang molor.
"Tetrapod akan ditata kembali hingga mencapai total area sepanjang total 300 meter dan penambahan bobot. Sebelumnya, yang seberat 11 ton saja ternyata terguling dihempas ombak," imbuhnya.
Panjang area tetrapod saat ini menurutnya baru mencapai 80 meter saja di sekitar pintu masuk pelabuhan dari lepas pantai. Namun begitu, pihaknya tetap berharap pembangunan pelabuhan tidak molor. Saat ini pembangunan konstruksi pelabuhan tetap berjalan. Seperti misalnya pengerjaan bangunan docking kapal di dalam kolam oleh pemerintah DIY. Selain itu juga ada beberpa bangunan lain yang tengah dikerjakan.
"Ada dana 3 milyar dari APBD DIY untuk pembuatan banguan dalam pelabuhan serta dana 14 milyar dari pusat untuk beberapa banguan lainnya. Ada banyak bangunan yang akan dibuat tahun ini, saya ngga hapal apa saja," tukas Asungkoro.
Wakil Komisi III DPRD Kulonprogo, Hamam Cahyadi mengatakan, dirinya tetap pesimistis pembangunan pelabuhan bisa selesai pada awal 2014. Mengingat, dibutuhan studi dalam jangka waktu cukup panjang untuk membangun penahan ombak. Pihaknya meminta pemerintah harus mematangkan terlebih dahulu rencana redesain bangunan pemecah ombak tersebut.
"Seingat saya, dulu dikatakan pelabuhan sudah bisa dimasuki kapal pada 2011 tapi ternyata terus mundur dan sekarang ini malah ada rencana redesain. Masyarakat jadi lelah mendengarnya. Perencanaannya harus dimatangkan dulu, jangan sampai pola mundur seperti itu terulang lagi," tegasnya.
Menurutnya, perencanaan yang matang bisa dilakukan dengan studi pola alam yang intens dan cukup waktu. Mengingat, pola alam seperti terjangan ombak tak hanya terjadi dalam sekali waktu melainkan bisa terus berulang.
"Harus dipelajari betul pola alamnya. Kalau studinya sulit betul secara teknis, ya harus diakui saja. Mengejar kemajuan daerah itu bagus tapi intensitas studinya harus panjang supaya matang. Jangan pula keburu-buru menyiapkan dana besar kalau perencanaannya belum matang," tukas Hamam.(ing)
Anda sedang membaca artikel tentang
Tak Masuk MP3I, Proyek Pelabuhan Adikarto Terancam Molor
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2013/10/tak-masuk-mp3i-proyek-pelabuhan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Tak Masuk MP3I, Proyek Pelabuhan Adikarto Terancam Molor
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Tak Masuk MP3I, Proyek Pelabuhan Adikarto Terancam Molor
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar