Laporan Reporter Tribun Jogja, Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Kepolisian akhirnya menetapkan Sandika Prayuda menjadi tersangka kasus penyelundupan imigran gelap di Pantai Parangracuk, Tanjungsari pada Sabtu (19/10/2013) dinihari lalu. Sementara tiga orang yang menjadi otak penyelundupan masih dalam pengejaran petugas.
Penetapan status tersangka ini dilakukan setelah petugas mendapatkan bukti-bukti kuat atas keterlibatan Sandika dalam percobaan penyelundupan imigran ke Australia. Tersangka langsung ditahan oleh petugas guna penyelidikan lebih lanjut. Sementara anak buah kapal(ABK) KM Miras, Dani Harmawan saat ini masih berstatus sebagai saksi.
Kapolres Gunungkidul, AKBP Faried Zulkarnaen mengatakan dari pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas, Sandika diduga kuat terlibat dalam jaringan penyelundupan imigran gelap. Tersangka ikut mengawal para imigran dari Jakarta hingga menginap di hotel sebelum membawanya ke atas kapal. Sementara satu ABK kapal, Dani Harmawan masih berstatus sebagai saksi karena petugas belum memiliki bukti yang kuat untuk menetapkannya sebagai tersangka.
"Sandika sudah kita tetapkan sebagai tersangka. Sementara baru satu (tersangka) saja,"katanya, Minggu (20/10/2013).
Faried menjelaskan, pihaknya masih terus mendalami keterangan dari dua orang tersebut untuk mengungkap otak penyelundupan imigran gelap. Tiga orang yang berhasil melarikan diri bersama rombongan kapal Jukung, Medi, Hedi Yunus dan seorang yang belum diketahui identitasnya masih ditelusuri keberadaanya. Namun petugas sedikit mengalami kendala untuk mencari para pelaku karena komunikasinya dengan tersangka dan Dani Harmawan langsung terputus.
Untuk mengungkap keberadaan pelaku yang melarikan diri, petugas melakukan penyisiran ke kampung-kampung nelayan yang ada di pesisir selatan Gunungkidul. "Kita terkendala saksi yang tidak mengenali nahkoda yang akan membawa para imigran ke Australia. Dani sendiri hanya di disuruh oleh Medi untuk mengantar,"jelasnya.
Sementara itu, seluruh imigran gelap yang terdiri dari 3 anak-anak, 3 perempuan dan 24 pria saat ini sudah diserahkan ke Imigrasi DIY. Seluruh imigran dibawa menggunakan satu bus menuju ke kantor Imigrasi untuk penyelidikan lebih lanjut."Kemarin sore(Sabtu sore) seluruh imigran sudah dibawa ke kantor Imigrasi,"imbuh Faried.
Kasat reskrim Polres Gunungkidul, AKP Suhadi mengungkapkan, dalam kasus penyelundupan imigran gelap ini, pihaknya menjerat Sandika Prayuda dengan pasal 120 Undang-Undang nomor 6 tahun 2011 tentang Tindak Pidana Penyelundupan Manusia. Sandika terancam hukuman 5 tahun penjara.
"Ancamannya lima tahun. Saat ini tersangka sudah kami tahan,"ucapnya.
Untuk proses penyelidikan, lanjut Suhadi, pihaknya juga menyita kapal yang hendak digunakan untuk membawa para imigran. Petugas sudah memasang police line dan mengikat kapal supaya tidak terbawa arus. "Kapal sudah kita kasih police line. Kapalnya masih di lokasi semula(Parangracuk) karena kita kesulitan untuk membawanya ke tempat lain,"imbuhnya.
Sebelumnya, pada Sabtu (19/10) jajaran Polres Gunungkidul yang dibantu warga dan tim SAR berhasil mengamankan 30 imigran gelap yang menepi di Pantai Parangracuk. Imigran yang berasal dari Pakistan, Somalia, Myanmar dan Eritrea tersebut rencananya akan menuju Pulau Cristmast, Australia melalui Pantai parangracuk, Tanjungsari. Sebelum naik kapal, para imigran sempat menginap di salah satu hotel di kawasan Pantai Krakal. Mereka kemudian menuju ke kapal dengan menggunakan truk dan perahu jukung. Namun saat di atas kapal besar, para imigran terlibat pertengkaran sehingga ABK kapal memilih membawa kapal ke pinggir pantai.(has)
Anda sedang membaca artikel tentang
Polres Gunungkidul Masih Buru Otak Penyelundup Imigran Gelap
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2013/10/polres-gunungkidul-masih-buru-otak.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Polres Gunungkidul Masih Buru Otak Penyelundup Imigran Gelap
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Polres Gunungkidul Masih Buru Otak Penyelundup Imigran Gelap
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar