TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG
– Pihak Lembaga Permasyarakatan Kelas IIA Magelang pernah beberapa kali mengajukan usulan pemindahan sejumlah warga binaan. Selain itu, surat permintaan penambahan ruang pun pernah diajukan ke Kementrian Hukum dan HAM pusat, namun hingga saat ini belum ada realisasi."Usulan pindah sudah pernah kami sampaikan, tapi rata-rata Lapas di kota terdekat juga sama-sama penuh, kami juga meminta penambahan fasilitas berupa perluasan lahan dan ruangan," kata Kepala Lapas Kelas II A Magelang, I Made Dharma Jaya, Jumat (26/7/2013).
Untuk antisipasi terjadi gesekan, ia menegaskan, pihaknya berupaya keras menjaga agar warga satu sama lain tetap nyaman tinggal meski harus berdesakan. Keamanan juga diusahakan tetap terjaga, sehingga tidak sampai terjadi keributan yang berujung merugikan.
"Lalu kami juga tengah berupaya untuk menambah jumlah kamar dengan memanfaatkan lahan yang ada atau memfungsikan ruangan yang tidak terpakai. Begitu pula kami siagakan tempat pemeriksaan kesehatan yang bisa cepat mengatasi masalah kesehatan warga," jelasnya
Sementara Kasubsi Registrasi Lapas Kelas II A Magelang, Cahyo Sunarko, menuturkan ada tiga jenis ruang yang ada di Lapas yang berlokasi di Jalan Sutopo, Kota Magelang tersebut. Ketiga jenis ruang sel tersebut yaitu kamar kecil dengan kapasitas standar tiga orang, kamar sedang untuk 16 orang, dan kamar besar yang berkapasitas standar 20 orang.
"Tapi sekarang yang terjadi di sini, kamar kecil diisi lima orang, yang kamar sedang diisi 20-25 orang, dan yang besar malah diisi 30 orang," tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, jumlah warga binaan yang menempati Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Magelang, terbilang sudah melebihi kapasitas (overload). Bahkan, sudah overload hingga mencapai 100 persen dari total kapasitas standar. Menurutnya Made, kondisi tersebut sebenarnya telah terjadi sejak lima tahun terakhir.
"Memang sudah melebihi kapasitas standar, yang seharusnya 258 orang tapi sekarang penghuni di sini sekitar 576 warga binaan, artinya kan sudah kelebihan dua kali lipat," tuturnya saat ditemui di ruang kerjanya.
Kondisi itupun diakuinya terbilang cukup rawan terjadi gesekan antar warga binaan di Lapas tersebut. Keamanan pun menjadi fokus utama pihaknya, saat terjadi gesekan, demi menjaga stabilitas di tempat itu.
Meski demikian, Made berujar, sejauh ini belum ada gesekan yang terbilang besar dan membahayakan Lapas, seperti yang sempat terjadi di Lapas Tanjung Gusta, Medan, beberapa waktu yang lalu. Walaupun kapasitasnya sudah melebihi standar, Made memastikan pasokan air dan listrik di tempat tersebut sejauh ini tak pernah terganggu.
"Kalau untuk pasokan air di tempat ini melimpah, tak pernah ada masalah, paling kalaupun ada gesekan ya sebatas pertengkaran biasa antar warga binaan, tapi itu masih bisa kami tangani," urainya.(ton)
Anda sedang membaca artikel tentang
Pengajuan Penambahan Ruangan Lapas Belum Direspon Pemerintah
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2013/07/pengajuan-penambahan-ruangan-lapas.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Pengajuan Penambahan Ruangan Lapas Belum Direspon Pemerintah
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Pengajuan Penambahan Ruangan Lapas Belum Direspon Pemerintah
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar