Laporan Reporter Tribun Jogja, Ade rizal Avianto
TRIBUNJOGJA.COM, SOLO - Peluncuran mesin penyapu jalan atau road sweeper milik Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jumat (05/07/2013) di Bundaran Gladag kemarin pagi melahirkan kekhawatiran di benak tenaga honorer penyapu jalan yang dipekerjakan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Pemkot Solo. Seorang tukang sapu honorer, Suyatno mengaku khawatir tenaga mereka tak lagi digunakan karena sudah tergantikan oleh mesin.
Puluhan tukang sapu yang juga hadir saat acara peluncuran road sweeper, hanya bisa memandang kagum saat alat buatan Skotlandia itu bekerja. Dikemudikan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, road sweeper menyedot tumpukan sampah di jalan dan membersihkan permukaan jalan dalam waktu sekejap. Tak perlu sapu ijuk, gerobak sampah dan tak perlu berkotor-kotor, mesin tersebut bekerja layaknya mesin penyedot debu yang lazim dipergunakan untuk keperluan rumah tangga.
Secara teknis, mesin seharga sekitar Rp 1,2 miliar itu bekerja lebih efektif dan efisien jika dibandingkan dengan tenaga manusia. Mesin tersebut mampu menyedot sampah di wilayah seluas 26.650 meter persegi hanya dalam waktu satu jam. Berdasarkan perhitungan DKP Pemkot Solo, satu mesin tersebut mampu menggantikan pekerjaan yang bisa dilakukan oleh 50 petugas kebersihan dengan alat manual.
Suyatno dan ratusan petugas kebersihan yang lain hanya berharap, keberadaan mesin canggih tersebut tak sepenuhnya menggantikan tugas-tugas mereka. Pria yang sudah 19 tahun menjadi tukang sapu itu berharap tenaganya masih digunakan Pemkot Solo. "Misalnya, mesin ini membersihkan Jalan Slamet Riyadi, ya saya disuruh membersihkan wilayah yang lain. Yang penting saya tetap dipekerjakan," katanya.
Dirinya mengaku, tak tahu lagi harus bekerja apa jika kehilangan pekerjaannya sebagai tenaga penyapu jalan. Dirinya bersama sekitar 20 tenaga kebersihan lain, bekerja setiap hari mulai pukul 05.00 WIB hingga 09.00 WIB untuk membersihkan kawasan City Walk dan Jalan Slamet Riyadi dari Gladag hingga Persimpangan Gendengan.
Menanggapi keluhan para tenaga penyapu jalan, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo menjamin semua tenaga kebersihan di Kota Solo akan tetap dipekerjakan meski pihaknya telah memiliki alat road sweeper. Dirinya justru menilai, keberadaan mesin tersebut bisa membantu meringankan kerja para tukang sapu.
Nantinya, lanjut pria yang akrab disapa Rudy itu, mesin tersebut tak sepenuhnya menggantikan tugas para penyapu jalan. "Mesin ini hanya memback-up para penyapu. Apalagi tenaga penyapu yang kita miliki saat ini juga sudah sepuh-sepuh," katanya. Sehingga dirinya meminta tenaga kebersihan tak perlu risau. Pihaknya akan tetap mempekerjakan penyapu jalan di lokasi-lokasi lain yang belum tersentuh tenaga kebersihan Pemkot Solo. (TRIBUNJOGJA.COM)
Anda sedang membaca artikel tentang
Pegawai Honorer Penyapu Jalan Khawatir Tenaganya Tak Lagi Dibutuhkan
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2013/07/pegawai-honorer-penyapu-jalan-khawatir.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Pegawai Honorer Penyapu Jalan Khawatir Tenaganya Tak Lagi Dibutuhkan
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Pegawai Honorer Penyapu Jalan Khawatir Tenaganya Tak Lagi Dibutuhkan
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar