SETELAH sepuluh tahun berpacaran, akhirnya Angger Pribadi Wibowo resmi melamar putri ke empat Sri Sultan HB X, GRAj Nurabra Juwita, Kamis (20/6). Bertempat di Keraton Kilen, prosesi lamaran yang dihadiri sekitar 50 orang dilangsungkan dengan adat Jawa yang kental.
Diwakili KRT Suryohadiningrat, keluarga Angger menyatakan melalui surat ingin melamar satu-satunya putri Sultan yang belum menikah. Hanya saja, pria yang bekerja di Biro Manajemen United Nations Development Programme (UNDP) ini harus bersabar lantaran jawaban dari lamaran tersebut baru disampaikan Sultan pada awal bulan depan.
"Memang tradisinya Keraton semacam itu. Ngarso Dalem kalau mendapat lamaran tidak langsung dijawab. Sama seperti (GKR) Bendoro dulu juga seperti ini. Jadi itu tradisinya, tidak apa-apa," ujar Angger, seusai prosesi lamaran.
Tak banyak orang yang seberuntung pria asal Kudus Jawa Tengah ini, mampu menaklukkan hati putri sang raja. Namun, sedari awal, ditegaskan Angger bahwa ia tak pernah memandang Jeng Abra (sapaan akrab Nurbara Juwita) sebagai putri Keraton melainkan murni perasaan cinta setelah pertama bertemu di Amerika Serikat sekitar tahun 2002.
Saat itu, merupakan momen yang sangat berkesan bagi keduanya. Diberi mandat menyambut kedatangan Jeng Abra di New York yang hendak melanjutkan pendidikan, karena memang RA Nusi Retnowati yang merupakan ibu Angger berteman dengan GKR Hemas. Dari situlah keduanya melakukan perkenalan lebih jauh.
"Waktu itu saya jemput Jeng Abra terus menyempatkan diri jalan di New York sama Mbak Kris (kerabat Keraton). Nah, kita sempet terlantar di Empire State Building karena Mbak Kris tahu-tahu menghilang. Kita tunggu sampai malam di emperan Empire State Building," kenang Angger.
Berawal dari situ lah, tumbuh bunga cinta diantara keduanya. Meski sempat menjalani pacaran jarak jauh sekembalinya Jeng Abra ke Indonesia, akhirnya meriahnya pelaminan pun sudah tergambar jelas. Setelah prosesi lamaran berlangsung lancar siang itu.
Rencananya, pernikahan Angger dan Abra akan dilangsungkan pada Oktober mendatang. Namun keduanya maupun pihak keluarga masih enggan membeberkan secara pasti rencana tersebut karena masih harus menunggu jawaban resmi dari Sultan atas lamaran ini.
Hanya saja, Angger mengutarakan jika setelah menikah nanti akan bermukim di New York. Karena selain dia memang bertugas di kantor pusat UNDP, Jeng Abra juga kebetulan melanjutkan studi program master di kota yang dulu bernama New England itu.
Jeng Abra mengaku lega setelah prosesi lamaran ini, meskipun sempat dilangkahi sang adik, GKR Bendara, yang sudah terlebih dulu menikah dengan Ahmad Ubaidillah dua tahun lalu. Kala itu ia mengaku masih fokus mengejar karier masing-masing. "Sekarang sudah mantap memutuskan menikah," ujarnya.
Perbedaan sifat pun tidak menjadi penghalang keduanya saling merajut kasih. Menurut Abra, sang kekasih memiliki sifat merespon sesuatu dengan cepat yang berkebalikan dengan dirinya. Hal itu lah yang menjadi tantangan untuk saling memahami.
Kebahagiaan keluarga dua insan ini pun tampak terpancar dari wajah-wajah yang sumringah. Sultan yang mengenakan surjan motif bunga dipadu jarik batik bermotif parang terlihat berseri-seri. Meski tidak menghadiri konferensi pers, ia masih sempat bercanda dengan awak media. "Aku jangan difoto dulu, wong iseh nyekel gelas ngene kok," gurau Sultan lalu tertawa.
Begitu pula yang dirasakan GKR Bendoro. Menurutnya, Angger yang sudah dikenal lebih dari 12 tahun lalu ini adalah sosok yang pintar dan humoris. Sehingga, diyakini jika pria tersebut mampu membimbing sang kakak, Jeng Abra. (Hendy Kurniawan)
Anda sedang membaca artikel tentang
Angger-Jeng Abra Sempat Jalani Pacaran Jarak Jauh
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2013/06/angger-jeng-abra-sempat-jalani-pacaran.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Angger-Jeng Abra Sempat Jalani Pacaran Jarak Jauh
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Angger-Jeng Abra Sempat Jalani Pacaran Jarak Jauh
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar