Pria murah senyum ini sudah puluhan tahun berprofesi menjadi pembuat terompet dari kertas. "Saya sudah membuat terompet sejak masih kelas 3 SMP," ujar Junaidi.
Menjelang akhir tahun seperti ini adalah masa-masa penuh rezeki. Junaidi kebanjiran pesanan. Bersama istrinya, ia mengerjakan pesanan terompet-terompet tersebut.
"Sehari bisa selesaikan 500-600 buah," kata Junaidi.
Terompet tersebut dibuatnya dari kertas bekas yang dibeli dari penjual barang. Cukup menggunakan lem dan hekter, kertas-kertas bekas tersebut disulapnya menjadi sebuah terompet.
Agar terlihat indah, terompet dilapisi kertas berwarna metalik.
"Dari membuat terompet ini, saya sudah menyekolahkan kedua anak. Yang sulung, kini sudah akan dilantik menjadi polisi," kisah Junaidi bangga.
Dirinya mengaku, rumah permanen yang ditinggalinya saat ini juga dibangun dari hasil menjual terompet kertas tersebut. Pada 2002 lalu, rumahnya yang masih terbuat dari bambu hancur disapu banjir.
Lalu, dengan ketekunan luar biasa, Junaidi bersama istrinya membangun lagi rumah mereka dari hasil menjual terompet.
Terompet buatan Junaidi biasanya dipasarkan lagi oleh para pedagang keliling hampir di seluruh wilayah Sulawesi Utara. Bahkan, ada beberapa pedagang dari Ternate datang mengambil terompet buatannya.
"Kalau yang model biasa, saya jual Rp.2500. Untuk yang model unik, saya jual Rp.10.000. Itu saya sudah untung besar," ujar Junaidi.
Selain pedagang keliling, beberapa hotel di Manado juga menjadi pelanggan tetap Junaidi. Mendekati perayaan akhir tahun, pesanannya meningkat tajam.
"Saya bisa meraup penghasilan Rp 40 juta pada akhir tahun," kata Junaidi.
(Tribunjogja.com)
Anda sedang membaca artikel tentang
Junaidi Bisa Peroleh Penghasian Rp 40 Juta dari Terompet
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2012/12/junaidi-bisa-peroleh-penghasian-rp-40.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Junaidi Bisa Peroleh Penghasian Rp 40 Juta dari Terompet
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Junaidi Bisa Peroleh Penghasian Rp 40 Juta dari Terompet
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar