Dokter Gigi Tidak Boleh Galak

Written By Unknown on Minggu, 11 November 2012 | 11.22

Tribun Jogja - Minggu, 11 November 2012 10:24 WIB

PERAWATAN gigi memang harus dimulai sejak masa anak-anak. Namun terkadang anak takut untuk pergi ke dokter gigi.

Menurut drg. Ratna Juwita Lubis masalah gigi dapat menyebabkan anak tersiksa akibat pembusukan hingga bengkak. Salah satunya disebabkan waktu menggosok gigi yang tidak tepat seperti sesudah makan dan sebelum tidur.

Apabila anak punya masalah gigi hingga gigi hitam dan berlubang, maka perlu penanganan salah satu caranya dengan dicabut.

Maka orang tua harus membawa anak mereka ke dokter gigi tidak hanya sewaktu sakit saja. Mereka juga harus dibawa sebelum sakit untuk perawatan gigi. Namun membawa anak ke dokter gigi bukanlah hal yang mudah. Sebab anak mengganggap bahwa pergi ke dokter gigi adalah suatu hal yang menyeramkan.
 
"Tentu saja jadi pengalaman menyeramkan saat anak datang dalam kondisi sakit dan langsung dibor. Maka perlu adanya pendekatan terhadap si anak," ucap Ratna kepada Tribun Jogja, pekan kemarin, di Klinik Fresh Dental Taman Siswa.

Pendekatan itu dilakukan dengan misalnya saat hari pertama datang, anak diperkenalkan dulu dengan alat-alat kedokteran. Dengan cara yang friendly maka anak tidak merasa takut. Setelah hari berikutnya maka anak tidak takut lagi untuk dilakukan pemeriksaan.

"Memang lebih sulit kalau menangani anak, karna butuh penanganan yang sabar dan bersahabat dengan anak, tidak boleh galak juga, itu resepnya," ucap Ratna yang kelahiran 4 November 1984.

Begitulah pengalaman Ratna menjadi dokter gigi yang banyak menangani anak-anak. Ia juga harus belajar psikologi anak dan orangtua saat masih kuliah dulu. Sehingga ia bisa menangani kondisi anak sampai kondisi giginya sehat.

"Kalau kondisi gigi pasien sembuh dan sehat lagi, saya juga ikut senang. Berarti pengobatan yang saya kerjakan berhasil," ucap ibu dari Aleya ini.

Sebagai dokter muda, Ratna juga masih belajar terus. Mempelajari tren tren perkembangan terkini dari kedokteran gigi. Ia juga banyak update dari internet dan seminar. Serta membaca literatur dari majalah terus dilakukan.

Bagi Ratna profesi dokter gigi menjanjikan di masa depan. Karna saat ini masyarakat semakin membutuhkan dokter gigi tak cuma untuk cabut dan tambal gigi saja. Melainkan juga untuk estetika. Seperti perawatan gigi dengan brachet sekarang telah menjadi tren, banyak masyarakat yang melakukan perawatan itu untuk merapikan giginya.

Menurutnya Peluang menjadi dokter gigi masih terbuka lebar. Itulah sebabnya Ratna sekarang lebih banyak belajar dan mencari pengalaman dulu, karena suatu saat nanti ia ingin bisa buka klinik gigi sendiri. "Cita-citaku bisa usaha sendiri dan buka klinik gigi mandiri, semoga bisa segera terealisasi," harapnya. (tea)


Anda sedang membaca artikel tentang

Dokter Gigi Tidak Boleh Galak

Dengan url

http://jogyamalioboro.blogspot.com/2012/11/dokter-gigi-tidak-boleh-galak.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Dokter Gigi Tidak Boleh Galak

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Dokter Gigi Tidak Boleh Galak

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger