Tribun Jogja - Kamis, 11 Oktober 2012 11:06 WIB
Pada kemoterapi ketiga hingga ke-12, dikombinasi mengonsumsi ekstrak tanaman Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme), efek samping kemoterapi berupa mual, muntah, hilang nafsu makan, dan rambut rontok tidak terjadi.
Tiga bulan setelahnya, ia melakukan tes darah (CEA, Ca 15-3), CT-Scan, dan scan tulang. Hasilnya, Sri Hatmini bebas dari kanker.
"Kini, setelah 14 tahun sejak divonis, fisik saya sehat. Padahal, usianya saya sudah 73 tahun. Hingga kini, saya rutin mengonsumsi kapsul Keladi Tikus," ujarnya, beberapa waktu lalu.
Ternyata, selain untuk mengatasi segala jenis kanker, Keladi Tikus juga berkhasiat menyembuhkan penyakit hepatitis, sinusitis, ambeien (wasir), varises, migrain, keringat berlebihan pada malam hari, kesemutan, encok, rematik, dan masih banyak lagi.
Keladi tikus tidak bersifat racun, tetapi membantu mengeluarkan racun tubuh (detoksifikasi) secara cepat, sekaligus mengaktifkan sistem kekebalan tubuh (imunostimulator).
Akibatnya, sel-sel kanker bunuh diri (apoptosis).
"Konsumsi Keladi Tikus tidak memiliki efek samping dan aman dikonsumsi selama bertahun-tahun," tukas Sri Hatmini. (Adv)
(Tribunjogja.com)
Anda sedang membaca artikel tentang
Sri Hatmini Bebas Kanker Berkat Keladi Tikus
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2012/10/sri-hatmini-bebas-kanker-berkat-keladi.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Sri Hatmini Bebas Kanker Berkat Keladi Tikus
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Sri Hatmini Bebas Kanker Berkat Keladi Tikus
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar