Laporan Reporter Tribun Jogja, Jihad Akbar
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Acara Tribun Jogja Blue Run with Paramex yang diselenggarakan oleh Tribun Jogja di Stadion Mandala Krida Yogya, Minggu (12/4/2015), dibanjiri ribuan peserta dari berbagai penjuru Yogya dan Jawa Tengah. Di tengah-tengah keriuhan ribuan peserta, terdapat tiga orang peserta berkostum unik.
Membawa miniatur ikon Singapura yakni patung Merlion, pukul 06.00 WIB Isuradi (35) sudah datang di lokasi acara. Miniatur ikon Singapura sebesar setengah badan dari Isuradi dibawanya menaiki sepeda motor. Isuradi yang merupakan warga Prambanan ini datang tidak sendiri. Dia datang bersama teman-temannya Paguyuban Onthel Goyang Jogja (Pogja).
"Saya berharap dengan membawa ini (miniatur) dapat terbang ke Singapura," ungkap Isuradi dengan wajah penuh semangat. Dengan penuh semangat pula Isuradi mengikuti rangkaian acara Blue Run. Miniatur ikon Singapura dipersiapkan oleh Isuradi dan anaknya sejak seminggu sebelum acara.
Selain Isuradi, nampak juga dua peserta unik lainnya. Seorang nenek bernama Grapea Budiana (65) yang tinggal di jalan Kusumanegara Yogya datang bersama Pogja. Nenek Grapea yang merupakan warga asli Pontianak, Kalimantan Barat datang dengan memakai topi berbentuk rumah dan kalung bundar berlogo Tribun Jogja.
"Ini menyimbolkan tiga daerah, Jogja, Pontianak, dan Bali," ungkap nenek Grapea. Topi dan kalung dibuat sendiri oleh nenek Grapea. Topi dan kalung bundar yang dikenakan terbuat dari potongan kardus serta koran Tribun Jogja.
Semangat tak pandang usia. Itulah yang ditunjukkan oleh nenek Grapea. Dentuman musik dari Disk Joki (DJ) dan band pengisi acara menghanyutkan nenek Grapea beserta peserta Blue Run lainnya untuk bergoyang.
Selanjutnya peserta berkostum unik berikutnya memiliki konsep pendekar. Radihandoyo (36), warga Kanoman Yogya, mengenakan topi caping serta tameng berada di tangan kirinya.
Topi caping dan tameng yang merupakan bekas tutup kipas angin yang dikenakan Radi berbalut potongan koran Tribun Jogja. Terlihat beberapa potongan logo Tribun Jogja tertempel pada topi dan tameng yang dikenakan Radi.
Seperti Isuradi dan nenek Grapea, Radi mengikuti rangkaian demi rangkaian acra dengan penuh semangat. "Saya berharap selain sehat dapat hadiah juga," ujar Radi. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Polah Unik Para Peserta, Mulai dari Patung Merlion sampai Topi Rumah
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2015/04/polah-unik-para-peserta-mulai-dari.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Polah Unik Para Peserta, Mulai dari Patung Merlion sampai Topi Rumah
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Polah Unik Para Peserta, Mulai dari Patung Merlion sampai Topi Rumah
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar