Semua Anak adalah Cerdas

Written By Unknown on Sabtu, 14 Februari 2015 | 11.22

          YOGYA, TRIBUN - Ir. Sudiati, M.Si (47 tahun) mengatakan, konsep pendidikan inklusif berbasis kecerdasan majemuk mengusung jargon sekolah manusia. Konsep ini meyakini bahwa semua anak adalah cerdas dengan kecerdasan majemuknya. Maka sekolah hendaknya menerima siswa dengan berbagai kondisinya dan melaksanakan the best process and the best output. Hal ini sudah diterapkan di 4 sekolah setingkat sekolah dasar yakni SD GIS Lazuardi Kamila Surakarta, SD YIMA Islamic School Bondowoso, MI Terpadu Ar-Raihan Lawang dan MI Muhammadiyah Program Khusus Kartosuro. Empat sekolah/madrasah ini adalah sekolah yang berbasis agama Islam yang memiliki tujuan utama membentuk pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.
          Hal tersebut disampaikan Kepala Sekolah TKIT-An-Nida, saat mempresentasikan karya disertasinya untuk memperoleh gelar doktor Bidang Ilmu Agama Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, bertempat di Convention Hall, Kampus setempat, Jumat (13/2/2015). Disertasi ibu 4 anak dari suami Purnadi ini berjudul "Pendidikan Inklusif Berbasis Kecerdasan Majemuk (Studi Multikasus pada SD GIS Lazuardi Kamila Surakarta, SD YIMA Islamic School Bondowoso, MIT Ar-Raihan Lawang, dan MI Muhammadiyah PK Kartosuro", dipertahankan di hadapan tim penguji antara lain : Ro'fah, BSW., MA., Ph.D., Dr. Sangkot Sirait, M. Ag., Dr. Radjasa Mu'tashim, M. Si., Prof. Dr. H. Anik G MA., Prof. Dr. H. Sutrisno, M. Ag., (promotor merangkap penguji), dan Dr. Muqowim, M. Ag., (promotor merangkap penguji). Sidang promosi dipimpin Prof. Dr. H. Akh. Minhaji, MA., Ph.D., dengan sekretaris Dr. Sekar Ayu Aryani, MA.
         Di hadapan promotor dan tim penguji, promovendus memaparkan, dalam risetnya, ia menggunakan pendekatan deskriptif dengan melakukan wawancara mendalam, pengamatan partisipatif dan telaah terhadap dokumen-dokumen yang mendukung penelitian.
Menurutnya, proses pembelajaran di kelas empat sekolah di atas berbasis Multiple Intelligences System. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum reguler (KTSP) diperkaya dengan muatan lokal ke-Islam-an, disesuaikan dengan kekhususan kebutuhan semua peserta didik.
        "Pendidikan inklusif berbasis kecerdasan majemuk diharapkan, memudahkan siswa memahami pelajaran, mengubah paradigma ketidakmampuan anak menjadi paradigma pertumbuhan bahwa semua anak cerdas. Keyakinan ini memberi motivasi untuk menggali potensi anak secara optimal, sehingga semua anak berkebutuhan khusus mampu menemukan kondisi akhir terbaiknya. Pendidikan seperti ini, diharapkan juga menjadi strategi untuk mengatasi kekurangan-kekurangan anak berkebutuhan khusus dan memantik kelebihanya," katanya.
          Dari hasil analisis riset disertasinya ini, promovendus juga berharap bisa menjadi pertimbangan pemerintah dalam menetapkan kebijakan penyelenggarakan pendidikan inklusif. Bagi pengelola pendidikan inklusif, paparan riset ini bermanfaat dalam pengelolaan input, proses, dan output pendidikan inklusif, sehingga memberi solusi dalam menghadapi setiap permasalahan pendidikan inklusif. "Bagi para guru dan guru pendamping pendidikan inklusif, karya riset ini penting untuk dipahami untuk menambah wawasan dalam menangani setiap siswa berkebutuhan khusus," ujar alumni Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya ini. (bm)


Anda sedang membaca artikel tentang

Semua Anak adalah Cerdas

Dengan url

http://jogyamalioboro.blogspot.com/2015/02/semua-anak-adalah-cerdas.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Semua Anak adalah Cerdas

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Semua Anak adalah Cerdas

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger