Laporan Reporter Tribun Jogja, Singgih Wahyu Nugraha
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Tambak udang pelanggar sempadan pantai di dekat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Bugel, Panjatan, hingga kini masih beroperasi dan meresahkan warga sekitar. Dampaknya tak hanya merusak lingkungan namun juga mengganggu kenyamanan warga. Atas dasar hal itu, warga yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Pesisir (Kompi) Kulonprogo itu Kamis kemarin melakukan pertemuan dengan instansi terkait di TPI Bugel. Warga mendesak pemerintah Kabupaten Kulonprogo untuk segera melakukan tindakan penutupan tambak udang tersebut. Mereka bahkan mengancam untuk menutup paksa tambak tersebut jika pemerintah tak segera bersikap tegas.
Menurut perwakilan Kompi, Sumanto, keberadaan tambak tersebut membuat warga merasa tidak nyaman. Pasalnya, mesin diesel yang digunakan pengelola tambak beroperasi selama 24 jam dengan suara yang bising. Selain itu, takmbak juga berlokasi di wilayah sempadan pantai yang secara aturan jelas tidak diperuntukkan untuk kegiatan perekonomian.
"Ini jelas merusak lingkungan. Bau dari pembuangan limbah tambak juga sangat mengganggu," kata dia.
Desakan warga agar tambak tersebut sgera ditutup menurutnya untuk mengantisipas munculnya tambak-tambak lain yang melanggar kawasan sempadan pantai. Masyarakat sebenarnya sudah mempermasalahkan tambak pelanggar sempadan itu sejak Februari lalu.
Namun, warga menilai pemerintah tidak melakukan penanganan serius. "Padahal ini kan jelas sudah pelanggaran, seharusnya tidak ada dispensasi ayau kebijakan apapun yang mengizinkan tambak itu tetap beroperasi. Kompi inginnya tambak itu ditutup hari ini juga," kata dia.
Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kulonprogo, Endang Purwaningrum mengatakan, pihaknya sependapat dengan warga bahwa tambak tersebut memang tidak seharusnya terus beroperasi dan harus ditutup. Adapun sebenarnya dalam musyawarah dinas, kecamatan Panjatan dan pengelola tambak di Garongan dan Bugel, Februari 2014 lalu, sudah ada kesepakatan untuk menutup tambak tersebut pada Juli 2014 mendatang.
Hanya saja, saat itu petambak amsih diizinkan untuk mengoperasikan tambaknya hingga beberapa kali masa panen. "Februari lalu kami sudah ingatkan pemilik bahwa loaksinya tidak sesuai peruntukan dan kemudian disepakati Juli harus ditutup Meski begitu, penutupan seharusnya dilakukan dengan baik-baik," katanya.
Sementara itu, pengelola tambak yang juga bernama Sumanto mempersilahkan penutupan tambak oleh warga asalkan tidak berlangsung anarkis. Dia sendiri akan menutup tambaknya setelah dua kali panen dan saat ini baru sekali panen.
Diakuinya sebelum masa panen dirinya sempat mendapatan peringatan kepada dinas. Saat itu dia sudah telanjur menabur benih udang. Padahal modal yang dikeluarkan mencapai lebih dari Rp 200 juta. "Setelah panen nanti, saya juga akan menutup sesuai kesepakatan yang ada," ujarnya.(ing)
Anda sedang membaca artikel tentang
Jika Pemkab Tak Tegas, Warga Bugel Bakal Tutup Paksa Tambak Udang
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2014/06/jika-pemkab-tak-tegas-warga-bugel-bakal.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Jika Pemkab Tak Tegas, Warga Bugel Bakal Tutup Paksa Tambak Udang
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Jika Pemkab Tak Tegas, Warga Bugel Bakal Tutup Paksa Tambak Udang
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar