Laporan Reporter Tribun Jogja, Victor Mahrizal
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Meski suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) cenderung meningkat, namun ternyata permintaan terhadap pembelian rumah secara kredit khususnya ukuran menengah kecil justru meningkat.Ketua DPD Real Estat Indonesia (REI) DI Yogyakarta, Remingus Edi Waluyo mengatakan saat ini, pengembang properti di Yogyakarta saat ini sedang dalam tahap wait and see untuk membangun proyek properti pascanaiknya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate).
"Selain turunnya daya beli, kemungkinan lain yang terjadi yakni adanya pergeseran permintaan tipe rumah yang diinginkan konsumen," ujarnya, Selasa (3/12).
Menurutnya pertumbuhan porsi KPR dan kenaikan harga rumah di bawah 70 m2 justru masih dalam taraf normal. "Yang membeli rumah di bawah tipe 70 itu kan didominasi oleh pengguna akhir. Jadi, masih wajarlah kenaikan harga tersebut," imbuhnya.
Bahkan, lanjutnya, pertumbuhan akan kian melesat bila regulator juga mendukung bisnis ini berupa pemberian insentif yang memicu produksi rumah terus tumbuh
Data BI menyebut, pertumbuhan KPR tipe 22 sampai dengan 70 meter persegi, terbilang masih tinggi yakni tumbuh 28,5 persen. Sementara hingga Oktober 2013 atau pasca terbitnya ketentuan loan to value (LTV) baru, porsi KPR tipe kecil juga masih mendominasi.
Disusul kemudian oleh KPR tipe di atas 70 m2. Bahkan, sejak Juni 2013, untuk kali pertama, pertumbuhan nominal KPR tipe 22-70 mencapai Rp31,8 triliun, melebihi KPR tipe 70 senilai Rp21,5 triliun.
Menariknya, menurut data Bank Indonesia (BI), tingginya pertumbuhan KPR disertai juga dengan kenaikan indeks harga properti residensial di pasar primer pada kuartal II 2013.
Kenaikan harga tertinggi dialami rumah kecil tipe 22 sampai 36 m2 sebesar 16,7 persen secara tahunan (year on year) ketimbang tahun sebelumnya. Sedangkan secara umum, kenaikan harga rumah mencapai 12,1 persen.
Kenaikan harga tinggi tersebut antara lain didorong oleh tingginya permintaan terhadap perumahan baik untuk rumah tinggal maupun sebagai instrumen investasi.
BI menilai, kenaikan harga yang cukup tinggi dikhawatirkan dapat memicu instabilitas keuangan apabila terjadi gagal bayar oleh masyarakat yang memanfaatkan jasa lembaga keuangan sebagai sumber pembiayaan dalam pembelian properti.(vim)
Anda sedang membaca artikel tentang
Pasar Rumah Tipe Kecil Menengah Cenderung Meningkat
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2013/12/pasar-rumah-tipe-kecil-menengah.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Pasar Rumah Tipe Kecil Menengah Cenderung Meningkat
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Pasar Rumah Tipe Kecil Menengah Cenderung Meningkat
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar