Laporan Reporter Tribun Jogja, Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Seorang perempuan lanjut usia, Taruni(70) alias Warti tewas mengenaskan setelah dianiaya oleh Tukiran(43), anak kandungnya sendiri yang mengalami gangguan jiwa. Korban meninggal dunia dengan luka di kepala karena dicekik dan dipukul oleh pelaku.
Korban mengalami luka lebam di bagian muka dan mata. Dari telinga dan hidung korban mengeluarkan darah. Sementara di bagian leher terdapat bekas luka cekikan.
Kematian warga Dusun Teken, Desa Tileng, Kecamatan Girisubo ini pertama kali diketahui oleh Sugito(43), tetangga korban pada Sabtu (21/12/2013) sore sekitar pukul 16.00 Wib. Saat itu saksi yang menjenguk ke dalam rumah mendapati tubuh korban sudah kaku di atas tempat tidur. Sementara pelaku hanya terdiam di dalam rumah saja.
Sugito yang mengetahui korban sudah meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan kemudian melapor kepada warga. Puluhan warga yang datang ke rumah korban kemudian berusaha mengevakuasi jenasah. Namun karena takut pelaku kembali mengamuk, warga akhirnya melaporkan kejadian tersebut kepada polisi satu jam kemudian.
"Warga melapor sekitar pukul 17.00 Wib dan petugas langsung menuju ke rumah korban," kata Kapolsek Girisubo, Iptu Yulianto, Minggu(22/12).
Petugas yang tiba di di lokasi kejadian tidak langsung mengamankan pelaku yang masih berada di dalam rumah. Petugas meminta salah seorang warga untuk membujuk pelaku terlebih dahulu. Setelah pelaku menuruti bujukan warga, petugas kemudian langsung memborgolnya dan membawanya ke Mapolsek Girisubo.
Yulianto mengungkapkan, pelaku memiliki riwayat gangguan jiwa dan pernah menjalani pengobatan. Beberapa kali pelaku juga sempat mengamuk sehingga membuat warga resah. Aksi nekad pelaku yang menganiaya ibu kandungnya sendiri hingga tewas membuat warga takut sehingga meminta petugas untuk mengamankannya ke Mapolsek terlebih dahulu.
"Warga ini takut pelaku mengamuk lagi sehingga meminta kami mengamankannya terlebih dahulu. Rencananya, pelaku akan dibawa ke rumah sakit jiwa," ucapnya.
Mantan Kanit Provost Polres Gunungkidul tersebut menambahkan, pelaku saat dimintai keterangan oleh petugas jawabannya selalu berubah. Sampai saat ini petugas belum mengetahui alasan pelaku menganiaya ibu kandungnya hingga tewas.
Sementara jenazah Warti sendiri setelah divisum oleh tim medis dan petugas identifikasi Polres Gunungkidul langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
"Jawabannya berubah-ubah. Kita belum tahu alasan pelaku menganiaya korban," imbuhnya.
Salah seorang warga, Warsito mengungkapkan, korban dan pelaku selama ini hanya tinggal berdua saja. Sementara dua saudara pelaku sudah menetap di luar daerah. "Memang hanya tinggal berdua saja, dua kakanya tinggal di Praci,"ucapnya.
Pelaku menurut Warsito memang sering mengamuk baik di dalam rumahnya sendiri maupun tetangganya. Tukiran sudah berkali-kali mengamuk dan pernah diamankan oleh polisi karena mengancam keselamatan warga.(*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Anak Stres Bunuh Ibu Kandung
Dengan url
http://jogyamalioboro.blogspot.com/2013/12/anak-stres-bunuh-ibu-kandung.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Anak Stres Bunuh Ibu Kandung
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar