Pertama dalam 1 Dekade Terakhir, Kesenian Wayang Topeng Kembali Ditampilkan

Written By Unknown on Selasa, 19 November 2013 | 11.22

Kesenian Wayang Topeng yang selama sepuluh tahun terakhir tidak dipentaskan, kemarin kembali ditampilkan dalam acara Suran, di Dusun Tutup Ngisor, Desa Sumber, Kecamatan Dukun. Kesenian ini, mampu mengobati rasa penasaran dan kangen warga yang tinggal di jarak 9 kilometer dari puncak Merapi, dan pecinta kesenian tradisional.

IRAMA musik karawitan mengalun di sebuah panggung di Dusun Tutup Ngisor. Musik karawitan itu, berpadu dengan suara merdu dan nyaring seorang sinden. Dari sisi panggung, seketika itu juga muncul dua orang penari dengan menggunakan topeng "kelana". Mereka menari dan mengikuti arahan dari dalang yang menjadi sutradara pementasan tersebut.

Kesenian tradisional tersebut, adalah wayang topeng. Wayang ini, bukan sembarang wayang yang hanya ditampilkan oleh seorang dalang di atas layar putih. Namun, wayang ini benar-benar ditampilkan oleh sekelompok seniman dengan menggunakan topeng.

Menurut salah satu panitia acara Suran Padepokan Tjipto Boedaja, Untung Pribadi, kesenian wayang topeng selama sepuluh tahun terakhir tidak dipentaskan. Namun, untuk Suran kali ini, kesenian peninggalan pendiri padepokan Tjipta Boedaja, Yoso Soedarmo atau Romo Yoso itu dipentaskan.

"Karena pak Sitras Anjilin, ketua padepokan, mendapat pesan atau wangsit agar pementasan dilakukan untuk lengkapnya sesaji," ungkap Untung kepada Tribun Jogja.

Untuk cerita dalam pementasan wayang topeng tersebut, mengambil cerita cinta Panji Inu Kertapati dan Ragil kuning. Ada kisah kesetiaan cinta dan perebutan kekuasaan di dalam cerita tersebut. Menurut Untung, cerita dari wayang topeng itu, sangat cocok dipentaskan di Tutup Ngisor, sebab sejarah ceritanya sangat sesuai.

"Dalam pementasan ini, tidak ada unsur kematian tokoh. Jikalau ada kematian, tetap tidak kami tampilkan secara vulgar. Ini, agar tetap ada unsur positif dalam kehidupan," papar Untung.

Selain wayang topeng, sejumlah kesenian seperti jathilan, topeng ireng, tari dayakan, sorengan juga ikut dipentaskan. Pementasan beragam kesenian ini, diawali sejak hari Sabtu (16/11/2013) malam, dan berlangsung selama tiga hari hingga Senin (18/11) kemarin.

Untung menambahkan, acara suran ini juga diawali dengan pembacaan surat Yasin. Kemudian, dilanjutkan dengan Selamatan dan Kenduri. "Setelah itu, ada pementasan tarian Kembar Mayang yang berisi doa untuk kesuburan tanah dan kebutuhan petani. Suran ini merupakan ungkapan syukur dan ruwatan dusun atas kemurahan sang Maha Pencipta," ujarnya.

Ia mengatakan Suran merupakan acara tradisional yang dilaksanakan setiap tahun dan sakral. Kesakralan acara ini, kata dia, juga dilakukan dengan pementasan Wayang Sakral, yang wajib dipentaskan setiap tahun.

Wayang Sakral yang dipentaskan pada Minggu (17/11/2013) malam, merupakan perwujudan syukur kepada Dewi Sri atau Dewi kesuburan. "Wayang ini, ditarikan dan diperagakan oleh kerabat padepokan. Wayang Sakral, menjadi pementasan wajib setiap Suran," papar Untung.

Ia mengatakan ada ratusan seniman yang terlibat dalam acara tersebut. Selain seniman lokal, ada beberapa seniman luar daerah yang juga diundang seperti dari Jakarta, Klaten, Solo, dan Yogyakarta. Meskipun bersifat pementasan kesenian gratis, namun para panitia juga ikhlas jika tidak ada yang menonton.

"Walaupun tidak ada penonton, kita tetap bermain. Karena, ini merupakan sedekah kami dengan berkesenian," imbuhnya.

Sementara salah satu pemain wayang topeng, Marmujo, mengatakan, ada banyak karakter yang bisa diambil dari cerita wayang topeng. Beberapa jenis topeng itu adalah topeng kelana, landak prakoso, guntur segoro, guntur geni, Sembung langu, abdi kelana, Panji semirang, Panji kartolo, Panji Ireng.

"Wayang topeng ini juga tidak boleh dipentaskan di malam hari. Saya juga bermain dengan spontanitas tanpa latihan," ujar Marmujo yang berperan sebagai Landak Prakoso, Patih kerajaan Purwokondo. (Agung Ismiyanto)


Anda sedang membaca artikel tentang

Pertama dalam 1 Dekade Terakhir, Kesenian Wayang Topeng Kembali Ditampilkan

Dengan url

http://jogyamalioboro.blogspot.com/2013/11/pertama-dalam-1-dekade-terakhir.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Pertama dalam 1 Dekade Terakhir, Kesenian Wayang Topeng Kembali Ditampilkan

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Pertama dalam 1 Dekade Terakhir, Kesenian Wayang Topeng Kembali Ditampilkan

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger